Merkuri adalah elemen alami yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan. Kegiatan manusia seperti membakar batu bara dan menggunakan merkuri untuk manufaktur suatu produk telah meningkatkan jumlah merkuri yang bersirkulasi di dalam atmosfir, tanah, danau, sungai, dan laut. Merkuri yang terdapat pada lokasi-lokasi tersebut meningkatkan risiko terhadap manusia dan kehidupan liar. Menurut national Emission Inventory dari EPA tahun 1999, sumber tenaga listrik yang berasal dari batu bara merupakan sumber terbesar dari emisi merkuri di udara yang disebabkan oleh manusia di amerika Serikat. Sumber tenaga di Amerika Serikat merupakan 40% emisi merkuri buatan manusia. Sumber-sumber besar lainnya adalah peralatan industri (10% emisi merkuri Amerika Srikat), sampah berbahaya yang dibakar (sekitar 5%), dan produksi klorin (sekitar 5%). Sampahkota dan sampah medis yang dibakar dulu juga pernah menjadi salah satu sumber besar emisi, namun kini sumber-sumber tersebut tidak lagi bermakna setelah mengurangi penggunaan merkuri sebagai tanggapan terhadap peraturan dari EPA dan pemerintah pusat Amerika Serikat. Bagaimana Manusia dan Kehidupan Liar Terpapar oleh Merkuri? Merkuri yang terdapat dalam udara jatuh ke tanah di dekat sumbernya maupun berkilo-kilo meter jauhnya dari sumber tersebut. Bila merkuritertimbun dalam air, mikroorganisme akan mengubahnya menjadi metilmerkuri, suatu bentuk merkuri yang memiliki toksisitas tinggi. Organisme kecil memakan zat ini dan membawanya ke darat. Bila hewan pemangsanya memakan organisme kecil ini, mereka juga membawa metilmerkuri dalam tubuh mereka. Proses yang dikenal sebagai bioakumulasi ini terus berlanjut dengan kadar merkuri yang semakin meningkat. Ikan yang mempunyai posisi lebih tinggi dalam rantai makanan, seperti hiu atau ikan todak, mengandung konsentrasi merkuri yang lebih tinggi daripada ikan yang berada lebih rendah dalam posisi rantai makanan . Manusia terpapar merkuri bila mereka memakan ikan yang terkontaminasi olehnya. Bagaimana Merkuri Mempengaruhi Kesehatan? Metilmerkuri memiliki toksisitas yang sangat tinggi. Fetus yang sedang berkembang paling sensitif terhadap efek-efek merkuri, demikian juga wanita dalam usia reproduktif merupakan populasi yang paling dikhawatirkan. Anak-anak dari wanita yang terpapar metilmerkuri dalam kadar yang relatif tinggi selama masa kehamilan menunjukkan berbagai macam kelainan, termasuk keterlambatan dalam berjalan dan berbicara, nilai uji neurologi yang menurun, dan keterlambatan dan kesulitan dalam kemampuan belajar. Delapan persen wanita dalan usia reproduktif memiliki kadar merkuri darah yang melampaui kadar yang dianggap aman oleh EPA. Sebagai tambahan, bukti-bukti yang ditemukan semakin banyak bahwa paparan metilmerkuri menyebabkan efek kardiovaskular yang buruk terhadap orang dewasa, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan serangan jantung. Source : Medical News Today
Tidak ada komentar:
Posting Komentar