Dr. Manoefris Kasim. DSJP; RS. Jantung Harapan Kita, Jakarta. Tomografi errusl positron adalah suatu teknik pencitraan yang fisiologis, dimana 'tracer' yang diberi tanda emisi positron, untuk menilai perfusi jaringan clanmetabolisme substrat (1). Jenis radionuklid yang digunakan terdiri dari 1. Produksi generator: Rubidium-82 2. Produksi cyclotron: . Nitrogen-13 amonia, Fluoro-18 deoxyglucose(FDG), . Oxygen-15 Air Carbon-ll palmitate. Kamera Positron Kamera positron adalah perangkat yang digunakan untuk pencitraan tomografi emisi positron (PET). Proses pembentukan citra PET adalah melalui tiga langkah pokok, yaitu : 1. Pendeteksian dua raton gamma yang dipancarkan oleh proses anihilasi positron-elektron 2. IdentifIkasiarah lintasan radiasi 3. Rekonstruksi dari distribusi radiasi raton menjadi citra geometrik objek yang akurat. Positron yang dipancarkan oleh radioisotop tertentu setelah disuntikkan intravena kedalam tubuh pasien, akan berinteraksi dengan elektron lokal dalam suatu proses anihilasi. Pada proses anihilasi tersebut elektron clan positron lenyap dan dihasilkan pancaran dua raton gamma berenergi 511 Kev dengan arah yang berlawanan (180drajat). Foton gamma tersebut dapat terdeteksi dalam suatu bidang di sekeliling pasien. Mengingat kedua raton dipancarkan dalam waktu yang bersamaan, clan bergerak dalam arah yang berlawanan maka letak sumber dapat ditentukan dengan tepat, yakni dengan memasang detektor secara berpasangan yang saling berhadapan. Sepasang detektor itu akan mencatat sebuah sinyal hanya hila keduanya menerima raton gamma secara koinsiden. dalam klinik kamera PET dibuat sedemikian rupa dimana detektordetektomya melingkar atau hexagonal (2). Aplikasi Klinik PET 1. Diagnosis P.J.K. (Penyakit Jantung Koroner) 2. Penilai berat ringannya stenosis koroner 3. Iskemia, infark miokard, dan viabilitas miokrad 4. Evaluasi pre/post intervensi (PTCA, CABG, TMR, Trombolitik) 5. Dilated cardiomyopathy 6. Prognosis PJ.K.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar