http://sehat-ituindah.blogspot.com
PROSES penuaan memang tidak dapat dihindari. Terdapat kemunduran progresif pada fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Pergerakan makin melambat. Ini terjadi karena waktu dan usia yang terus berjalan dan tidak bisa diulang kembali. Proses penuaan tentu memberi pengaruh cukup berbarti pada kehidupan dan aktivitas setiap manusia. Semakin tua, semakin mudah terkena penyakit dan sulit beraktivitas.
Diperkirakan 40% dari pria yang berusia 40 tahun ke atas akan mengalami kelesuan, kurangnya konsentrasi, mood berubah-ubah, lekas marah, bahkan depresi dan bekurangnya kekuatan otot, stamina atau kehilangan libido atau sulit mempertahankan ereksi. Ini semua merupakan gejala-gejala SLOH atau symptomatic late-onset hypogonadism.
Meski demikian, gejala dan tanda-tanda klinis yang berhubungan dengan hypogonadism, tidak selalu semata disebabkan oleh hypogonadism. Karena hormon juga berkurang seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan hormon lainnya juga berperan dalam mengakibatkan terjadinya SLOH. Efek dari hypogonadism ini pun mempengaruhi kualitas hidup ketika usia bertambah dan produksi hormon turun.
Lalu mengapa banyak dokter menilik penggantian testosterone untuk mengatasi SLOH? Karena hypogonadism berdampak pada kualitas hidup. Beberapa penelitian menyebutkan area yang paling terpengaruh dengan terjadinya SLOH adalah berkurangnya energi dan performa seksual. Beberapa survei juga menunjukkan hypogonadism mempengaruhi daya ingat, energi, kekuatan fisik dan kegiatan seksual. Penggantian testosterone juga dapat memberikan keuntungan yang berkaitan dengan rendahnya risiko terkena kanker prostat, penyakit jantung, osteoporosis dan keretakan pada tulang.
Setiap pria tahu bahwa kita mengalami penurunan pada saat menua. Bisa jadi SLOH. Kira-kira 50% pria mengalami gejala-gejala ini pada usia 55 tahun. Namun hypogonadism pada pria ini kerap tidak dialporkan dan didiagnosa lebih lanjut. Awal baik yang dapat dilakukan para pria yang mulai merasa stamina adalah dengan mengenali gejala-gejala SLOH. Sehingga pemeriksaan tingkat testosterone pun dapat dilakukan untuk mendapatkan diagnosa pasti. Perawatan yang dilakukan pun dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan. Terapi testosterone tentu patut untuk dipertimbangkan agar SLOH tidak menyebabkan kualitas hidup dan stamina menurun.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar