Sembuhkan Jantung Koroner dengan Terapi Getar Syaraf
http://sehat-ituindah.blogspot.com
JANTUNG merupakan organ tubuh yang sangat vital. Jika jantung berhenti berdetak, tak ada kehidupan. Masalahnya, sebagian kita mengabaikan atau tidak memperhatikan kondisi dan kesehatan jantung.
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah serta miring ke sebelah kiri. Berat jantung sendiri sekitar 300 gram. Agar jantung dapat berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas, dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian.
Laju denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh "pengatur irama" yang disebut dengan nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding-dinding bilik, pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak.
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang sangat mematikan. Manurut terapis getar syaraf, Fatihul, jantung koroner adalah penyakit yang berawal dari kelainan yang muncul ketika masih muda.
Sekadar diketahui, arteri koroner merupakan pembuluh darah yang menyalurkan oksigen yang terdapat di dalam darah ke otot otot yang terdapat di dinding jantung. Oksigen-oksigen diperlukan untuk respirasi otot jantung. "Jika oksigen ini tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot jantung, jantung akan lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh tubuh," jelasnya. Hal ini pula yang dapat menyebabkan mengapa orang meninggal karena proses biologis dalam tubuhnya sudah tidak lagi mendapatkan nutrisi dan oksigen dari darah.
Jantung koroner adalah mengumpulkan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung atau pembuluh koroner. Lama-kelamaan akan diikuti dengan berbagai proses, seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, dan pembekuan darah yang akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah sehingga otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah. Karena itu, muncullah berbagai akibat serius, mulai dari nyeri dada sampai infark jantung, yang oleh orang awam dikenal dengan serangan jantung mendadak.
Tidak hanya pengumpulan lemak yang berlebih, kadar kolesterol total dan HDL tinggi, kadar kolesterol HDL rendah, tekanan darah tinggi, merokok, diabetes melitus, kegemukan, kurang olahraga dan stres juga merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena jantung koroner. "Faktor keturunan juga biasanya bisa jadi pemicu," tambahnya.
Pria berusia 45 tahun dan wanita berusia 55 tahun harus bertindak preventif karena pada usia itulah orang rentan terkena jantung koroner. Serangan jantung merupakan suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung akibat mendadak. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner tertahan selama beberapa saat.
Biasanya, gejala yang dialami oleh penderita jantung koroner sangat beragam. Bisa dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau bahkan rasa sesak di bagian tengah dada. Terkadang, serangan jantung juga hanya dapat menimbulklan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara spesifik, seperti rasa nyeri, sesak napas, kelelahan atau kepenatan, jantung berdebar-debar, pusing dan pingsan. Rasa nyeri muncul jika otot tidak mendapatkan cukup darah atau suatu keadaan yang disebut iskemi. Oleh karena itu, oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan dapat menyebabkan kram atau kejang. Perasaan dada diremas-remas timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Rasa tidak nyaman seperti ini juga bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali.
Sesak napas merupakan gejala yang bisa ditemukan pada gagal jantung. Sesak napas merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru. Kelelahan atau kepenatan terjadi jika jantung tidak efektif memompa, sehingga aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang dan menyebabkan si penderita merasa lemah dan lelah. Sedangkan pusing dan pingsan terjadi akibat penurunan pada aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk.
Pengobatan Getar Syaraf
Sekarang ini ada sebuah pengobatan alternatif untuk penyakit jantung koroner, yaitu terapi getar syaraf dengan metode bersuci diri, dengan melakukan pijat urat getar syaraf dan senam insan ergonomis.
Menurut terapis getar syaraf Fatihul, metode bersuci ini dilakukan dengan memijat dan mengurut serta membersihkan diri dan mengaktifkan tombol atau trigger kesehatan di dalam tubuh yang terletak di sekitar tangan, wajah, dan kaki sampai lutut untuk membongkar lemak jenuh atau energi negatif yang menyumbat aliran darah. Apabila sampah biolistrik atau energi ini tidak segera dibersihkan atau bahkan sampai menumpuk dalam tubuh, racun makanan dan virus akan mengganggu tubuh, terutama pada otak sebagai alat yang paling vital.
"Menumpuknya sampah biolistrik akan mengakibatkan matinya sensor pemanas tubuh dan sensor keringat menjadi beku. Syaraf menjadi mengerut, kering dan aliran darah tidak lancar sehingga mempermudah masuknya penyakit seperti asam urat, reumatik, radang sendi, maag, migrain, vertigo, jantung, tekanan darah tinggi bahkan mempengaruhi alat vital," jelasnya.
Pijat dan urut memang sudah lama kita tahu. Tetapi getar adalah sesuatu yang beda. Katanya, getar akan memberikan efek positif untuk menyapu bersih kristal-kristal yang menjadi penghalang aliran darah.
"Terapi ini tidak menggunakan alat listrik, tetapi dengan menyentuh trigger tubuh sehingga mendapat sensasi tersetrum. Pada saat itu muncul perintah otak untuk menetralisir sampah biolistrik/energi negatif," tambahnya.
Daerah yang menjadi titik pemijatan utama yaitu ruas-ruas jari, pergelangan tangan, siku, ketiak, alis mata, telinga, mulut, hidung sampai dagu, di sekitar ruas-ruas jari kaki, punggung kaki, pergelangan mata kaki, lutut dan lipatannya.
Sedangkan Senam Insan Ergonomis adalah teknik atau metode perawatan kesehatan untuk menjaga kesehatan atau kebugaran tubuh sekaligus mencegah dan menanggulangi berbagai macam penyakit. Teknik ini mengembalikan posisi syaraf, menarik dan melenturkan ujung-ujung syaraf sehingga menjadi rileks, memberikan tekanan lebih ke pembuluh darah halus di kepala, mengedarkan oksigen melalui darah ke bagian kepala terutama di otak sebagai organ yang lebih vital, dan mengaktifkan kelenjar keringat sistem pemanas tubuh dan sistem syaraf lainnya.
Senam Insan Ergonomis ini terdiri atas lima gerakan dasar. Pertama, gerakan memutar lengan atau gerakan lapang jiwa yang berfungsi untuk meluruskan punggung sehingga memperbaiki postur tubuh, membuka syaraf dada sehingga jantung bekerja lebih baik, paru-paru, pinggang, tulang punggung dan seluruh organ tubuh dalam penyakit.
Kedua, gerakan posisi menunduk seperti salam orang Jepang atau gerakan tunduk tasbih yang bermanfaat untuk membuka pusaran energi penyembuhan yang terendap di tulang ekor, membuka pembuluh arteri yang terjepit dan membakar kristal oksalat di dinding ginjal.
Ketiga, gerakan posisi sujud 1 atau gerakan pembuang racun tubuh. Keempat, gerakan posisi sujud 2 atau gerakan antivirus atau pembakar penyakit. Kelima, gerakan penyelaras hati dan pikiran dengan rileks atau berbaring pasrah. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan terapi getar syaraf ini sekitar 30-45 menit atau sekitar 1-1,5 jam.
Sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar