http://sehat-ituindah.blogspot.com
MOBILITAS tinggi dengan segudang aktivitas bisa menimbulkan keringat berlebih. Hal itu bakal dialami wanita, pria, tua maupun muda.
Namun, pria lebih rentan terkena bau badan dibandingkan wanita. Spesialis kulit dan kelamin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangun kusumo (RSCM), dr Hanny Nilasari SpKK mengatakan, kulit terdiri atas tiga lapisan, epidermis, dermis, dan subkutis sebagai bagian terluar tubuh yang mempunyai banyak fungsi penting. Di antaranya, untuk proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, termoregulasi, pembentukan pigmen, vitamin D, serta keratinisasi.
Fungsi termoregulasi, dia menuturkan, yakni dengan cara mengeluarkan keringat dan kontraksi otot pembuluh darah kulit sehingga kulit mendapat nutrisi yang baik. Produksi kelenjar lemak dan keringat akan menjaga keasaman kulit pada PH 5-6,5 sehingga kita terlindungi secara kimiawi terhadap infeksi bakteri dan jamur.
Keringat merupakan respons tubuh yang normal untuk keseimbangan temperatur tubuh yang terjadi pada semua orang, tidak memandang usia maupun kelamin. "Cairan ini merupakan hal yang normal karena ada dalam fungsi regulasi tubuh," ujar dokter yang praktik di Klinik Cempaka, RSCM.
Hanny menyebutkan, terdapat dua alasan utama manusia berkeringat, physical dan emotional sweat. Physical sweat adalah keringat karena panas yang disebabkan suhu tubuh atau iklim yang panas dan kegiatan fisik. Sementara emotional sweat adalah keringat yang muncul karena perubahan tingkat adrenalin di saat seseorang merasa tertekan, takut atau cemas meskipun dalam suhu dingin.
Manusia mempunyai 2-4 juta kelenjar. Nah, salah satunya ialah kelenjar keringat yang terbagi lagi menjadi dua bagian. Pertama, kelenjar ekrin berbentuk kecil. Kelenjar tersebut dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan, berbentuk spiral, menghasilkan cairan yang encer, terletak di seluruh badan, terutama telapak tangan, kaki, dahi dan ketiak, serta sekresinya dipengaruhi saraf kolinergik, faktor panas, dan stres emosional. Kedua, kelenjar apokrin.
Kelenjar ini sudah ada pada waktu seseorang lahir dan berbentuk kecil. Saat pubertas, ukurannya membesar dan mengeluarkan cairan kental. Kelenjar itu ada di aerola mamae, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar.
"Kelenjar keringat terdapat di adneksa kulit yaitu kulit bagian terdalam, yang terdiri atas kelenjar kulit, kuku, dan rambut," ujar Hanny pada acara peluncuran "The New Rexona Men Extreme Protection: Perlindungan Pria Aktif dalam Menghadapi Masa Depan" di restoran 3degress FX Jakarta, Rabu (28/1).
Hanny menuturkan, penguatan pada suhu normal menghasilkan jumlah keringat 2-20 liter per menit. Bila suhu di luar tubuh sangat tinggi, imbasnya terjadi pelebaran pembuluh darah pada banyak lokasi dan produksi minyak menjadi berlebih. Hal itu lebih sering terjadi pada pria sehingga keringat yang dihasilkan lebih banyak.
Kejadian ini, dia menyebutkan, disebabkan kelenjar keringat yang aktif pada pria jauh lebih banyak dari perempuan. "Pada tubuh ada dua kelenjar keringat yakni ekrin dan apokrin. Apokrin adalah kelenjar keringat yang menghasilkan keringat lebih banyak dan berbau.
Kelenjar inilah yang terdapat lebih banyak di tubuh pria," papar dokter yang juga praktik di Citra Derma Skin Health Clinic, Citra Grand, Cibubur. Keringat yang dihasilkan kelenjar aprokin berbau karena kelenjar itu mengandung lemak tinggi yang disukai bakteri penyebab bau badan. Namun, keringat bukanlah sesuatu yang berbahaya.
Keringat merupakan respons untuk keseimbangan temperatur tubuh. Dokter spesialis kulit dari Global Awal Bros Hospital, dr Bambang Dwipayana SpKK mengatakan, bau badan pada wanita dan pria berbeda karena diketahui adanya peran androgen pada produksi kelenjar apokrin.
"Hal ini dapat menjelaskan mengapa pada pria lebih banyak terjadi. Pria mempunyai produksi kelenjar apokrin yang lebih banyak," sebutnya.
Sumber: okezone.com
Namun, pria lebih rentan terkena bau badan dibandingkan wanita. Spesialis kulit dan kelamin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangun kusumo (RSCM), dr Hanny Nilasari SpKK mengatakan, kulit terdiri atas tiga lapisan, epidermis, dermis, dan subkutis sebagai bagian terluar tubuh yang mempunyai banyak fungsi penting. Di antaranya, untuk proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, termoregulasi, pembentukan pigmen, vitamin D, serta keratinisasi.
Fungsi termoregulasi, dia menuturkan, yakni dengan cara mengeluarkan keringat dan kontraksi otot pembuluh darah kulit sehingga kulit mendapat nutrisi yang baik. Produksi kelenjar lemak dan keringat akan menjaga keasaman kulit pada PH 5-6,5 sehingga kita terlindungi secara kimiawi terhadap infeksi bakteri dan jamur.
Keringat merupakan respons tubuh yang normal untuk keseimbangan temperatur tubuh yang terjadi pada semua orang, tidak memandang usia maupun kelamin. "Cairan ini merupakan hal yang normal karena ada dalam fungsi regulasi tubuh," ujar dokter yang praktik di Klinik Cempaka, RSCM.
Hanny menyebutkan, terdapat dua alasan utama manusia berkeringat, physical dan emotional sweat. Physical sweat adalah keringat karena panas yang disebabkan suhu tubuh atau iklim yang panas dan kegiatan fisik. Sementara emotional sweat adalah keringat yang muncul karena perubahan tingkat adrenalin di saat seseorang merasa tertekan, takut atau cemas meskipun dalam suhu dingin.
Manusia mempunyai 2-4 juta kelenjar. Nah, salah satunya ialah kelenjar keringat yang terbagi lagi menjadi dua bagian. Pertama, kelenjar ekrin berbentuk kecil. Kelenjar tersebut dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan, berbentuk spiral, menghasilkan cairan yang encer, terletak di seluruh badan, terutama telapak tangan, kaki, dahi dan ketiak, serta sekresinya dipengaruhi saraf kolinergik, faktor panas, dan stres emosional. Kedua, kelenjar apokrin.
Kelenjar ini sudah ada pada waktu seseorang lahir dan berbentuk kecil. Saat pubertas, ukurannya membesar dan mengeluarkan cairan kental. Kelenjar itu ada di aerola mamae, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar.
"Kelenjar keringat terdapat di adneksa kulit yaitu kulit bagian terdalam, yang terdiri atas kelenjar kulit, kuku, dan rambut," ujar Hanny pada acara peluncuran "The New Rexona Men Extreme Protection: Perlindungan Pria Aktif dalam Menghadapi Masa Depan" di restoran 3degress FX Jakarta, Rabu (28/1).
Hanny menuturkan, penguatan pada suhu normal menghasilkan jumlah keringat 2-20 liter per menit. Bila suhu di luar tubuh sangat tinggi, imbasnya terjadi pelebaran pembuluh darah pada banyak lokasi dan produksi minyak menjadi berlebih. Hal itu lebih sering terjadi pada pria sehingga keringat yang dihasilkan lebih banyak.
Kejadian ini, dia menyebutkan, disebabkan kelenjar keringat yang aktif pada pria jauh lebih banyak dari perempuan. "Pada tubuh ada dua kelenjar keringat yakni ekrin dan apokrin. Apokrin adalah kelenjar keringat yang menghasilkan keringat lebih banyak dan berbau.
Kelenjar inilah yang terdapat lebih banyak di tubuh pria," papar dokter yang juga praktik di Citra Derma Skin Health Clinic, Citra Grand, Cibubur. Keringat yang dihasilkan kelenjar aprokin berbau karena kelenjar itu mengandung lemak tinggi yang disukai bakteri penyebab bau badan. Namun, keringat bukanlah sesuatu yang berbahaya.
Keringat merupakan respons untuk keseimbangan temperatur tubuh. Dokter spesialis kulit dari Global Awal Bros Hospital, dr Bambang Dwipayana SpKK mengatakan, bau badan pada wanita dan pria berbeda karena diketahui adanya peran androgen pada produksi kelenjar apokrin.
"Hal ini dapat menjelaskan mengapa pada pria lebih banyak terjadi. Pria mempunyai produksi kelenjar apokrin yang lebih banyak," sebutnya.
Sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar