Hanya sedikit radiasi saja seorang pekerja yang bekerja di sebuah reaktor nuklir sudah memiliki resiko terkena kanker. Resiko itu disampaikan oleh sebuah tim peneliti internasional setelah melakukan studi atas 407.000 pekerja reaktor nuklir di 15 negara dalam 13 tahun terakhir. Hasil penelitian yang dipublikasikan melalui The British Medical Journal ini diperkirakan mampu menaikan resiko kematian akibat kanker sampai 2 persen sebagai sebuah hasil radiasi. Namun penelitian secara tegas menyebut kenaikan resiko tidak akan berdampak pada mereka yang hidup disekitar stasiun Nuklir. Ionising Radiation selama ini disebut sebagai penyebab terjadinya kanker. Perlindungan radiasi saat ini memberikan rekomendasi bahwa batas minimal akibat radiasi sebesar 100 millisieverts (mSv) selama lima tahun dan dosis untuk umum harus 1 mSv per tahun. Studi yang dilakukan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik kepada para pekerja di reaktor nuklir diseluruh dunia. Dr Colin Muirhead dari The Radiological Protection Division of the Health Protection Agency yang turut terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa hasil penelitian tampaknya sama dengan perkiraan mereka. "Hasil ini sudah kami perkirakan karena sedikit saja radiasi yang terjadi sudah bisa menimbulkan resiko kanker," ujar Dr Colen. "Tingkat radiasi yang kami amati dalam studi ini memang sangat rendah dibandingkan dengan ledakan yang teradi di Hiroshima dan Nagasaki (keduanya di Jepang," tambahnya. Dr Colin mengatakan hasil penelitian menyarankan agar lebih diberikan perlindungan dan jaminan bagi para pekerja di reaktor nuklir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar