Nutrisi dan rangsangan (stimulasi) memadai mesti diberikan kepada bayi dalam dua tahun awal hidupnya supaya otak anak dapat tumbuh dan berkembang optimal. Jika hanya memberikan nutrisi tanpa stimulasi maka itu tidak akan mencukupi. Nutrisi saja tidak bisa tanpa stimulasi. Untuk membentuk kecerdasan anak, maka nutrisi dan stimulasi harus diberikan bersama,'' kata dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, Soedjatmiko, di Jakarta, Senin (11/2). Ketua Divisi Tumbuh Kembang Departemen Pediatri Sosial Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan fungsi otak tergantung pada banyaknya sel otak dan percabangannya, banyaknya neurotransmitter atau zat yang mengaktifkan synaps (hubungan antar sel syaraf), dan kualitas mielin atau selubung sel syaraf. ''Dan, semua itu dipengaruhi keberadaan nutrisi dan stimulasi,'' katanya kembali memberi penekanan. Menurut dia, nutrisi terpenting yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya pada usia dua tahun pertama adalah air susu ibu (ASI). Selain mengandung semua unsur nutrisi yang dibutuhkan bayi, kata dia, proses menyusui yang tepat juga merupakan stimulai pertumbungan dan perkembangan otak yang sempurna bagi bayi. ''Dekapan, rabaan, pandangan, dan komunikasi yang dilakukan ibu selama menyusui merupakan stimulasi emosional dan kognitif yang memicu pembentukan percabangan sel syaraf otak ke arah emosi positif,'' katanya. Setelah periode pemberian ASI eksklusif usai, ia melanjutkan, tambahan asupan nutrisi untuk perkembangan otak bisa diperoleh dari makanan pendamping ASI yang kaya nutrisi seperti biskuit susu, sumber protein hewani dan sayur-mayur. Sementara stimulasi, kata dia, bisa dilakukan melalui berbagai cara dalam kegiatan keseharian seperti saat bermain, mandi, jalan-jalan, ganti baju, menonton pertunjukan atau televisi dan yang lainnya.Yang penting anak-anak harus diberi kebebasan seluas-luasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar