Nyamuk mengubah malam menjadi mimpi buruk, meskipun Anda belum tidur. Hewan ini juga bertanggung jawab menyebarkan malaria di 250 juta orang seluruh dunia setiap tahun.
Pembunuh nyamuk rata-rata berbentuk spray yang mengandung bahan kimia DEET. Masyarakat juga bisa menggunakan kelambu untuk menangkap serangga kecil itu.
Muncul pula alat jebakan yang mampu membunuh nyamuk. Ini disebut dengan Mega-Catch yang dijual dalam tiga varian dengan harga masing-masing US$84 (Rp 764 ribu) hingga US$658 (Rp 5,9 juta),
Perangkap tersebut bertindak sebagai umpan yang mengirim sinyal kepada nyamuk untuk mendekat, lalu menangkap hewan itu hingga mati.
Tapi semprotan dan perangkap tidak sepenuhnya menghilangkan masalah. Intelectual Ventures, sebuah perusahaan yang berbasis di Bellevue, Washington, Amerika Serikat, yang menciptakan dan berinvestasi dalam berbagai penemuan, menghadirkan solusi lain.
"Kami coba untuk membunuhnya dengan produk elektronik konsumen," kata mantan kepala teknologi di Microsoft, Nathan Myhrvold. Dengan menggunakan teknologi yang ditemukan dalam rak elektronik, seperti alat pemutar Blu-ray, printer laser dan kamera digital, Myhrvold dan timnya berupaya membunuh nyamuk dengan alat yang ada.
Sistem ini dibuat dengan dua jenis laser. Yang pertama berfungsi bukan mematikan nyamuk, namun mendeteksi frekuensi sayap serangga, semacam sidik jari. Jika laser mendeteksi frekuensi itu cocok dengan ciri nyamuk betina, maka laser kedua yang akan mematikan nyamuk. Nyamuk membutuhkan darah manusia hanya untuk memproduksi telur, sehingga yang menggigit hanyalah nyamuk betina.
Pembunuh nyamuk rata-rata berbentuk spray yang mengandung bahan kimia DEET. Masyarakat juga bisa menggunakan kelambu untuk menangkap serangga kecil itu.
Muncul pula alat jebakan yang mampu membunuh nyamuk. Ini disebut dengan Mega-Catch yang dijual dalam tiga varian dengan harga masing-masing US$84 (Rp 764 ribu) hingga US$658 (Rp 5,9 juta),
Perangkap tersebut bertindak sebagai umpan yang mengirim sinyal kepada nyamuk untuk mendekat, lalu menangkap hewan itu hingga mati.
Tapi semprotan dan perangkap tidak sepenuhnya menghilangkan masalah. Intelectual Ventures, sebuah perusahaan yang berbasis di Bellevue, Washington, Amerika Serikat, yang menciptakan dan berinvestasi dalam berbagai penemuan, menghadirkan solusi lain.
"Kami coba untuk membunuhnya dengan produk elektronik konsumen," kata mantan kepala teknologi di Microsoft, Nathan Myhrvold. Dengan menggunakan teknologi yang ditemukan dalam rak elektronik, seperti alat pemutar Blu-ray, printer laser dan kamera digital, Myhrvold dan timnya berupaya membunuh nyamuk dengan alat yang ada.
Sistem ini dibuat dengan dua jenis laser. Yang pertama berfungsi bukan mematikan nyamuk, namun mendeteksi frekuensi sayap serangga, semacam sidik jari. Jika laser mendeteksi frekuensi itu cocok dengan ciri nyamuk betina, maka laser kedua yang akan mematikan nyamuk. Nyamuk membutuhkan darah manusia hanya untuk memproduksi telur, sehingga yang menggigit hanyalah nyamuk betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar