Secangkir kopi yang diminum para pelari, pesenam dan pembalap sebelum beraktivitas dipercaya akan membuat mereka lebih berenergi. Selain itu kopi pun berkhasiat menghilangkan rasa sakit ketika melakukan kegiatan atletik, demikian menurut hasil penelitian terbaru.
Uniknya, khasiat ini dapat bekerja pada siapa saja bahkan pada orang yang tidak terbiasa minum kopi
“Kafein pada kopi bekerja di sistem dalam otak dan sistem neuromodulatory adenosine, yang mengatur penuh proses rasa sakit. Kemudian kafein akan membentuk adenosin, zat biokimia inilah yang berperan penting dalam mentransfer energi dan hal ini akan meminimalisir rasa sakit,” ujar Profesor Robert Molt dari University of Illinois, seperti dilansir melalui Live Science, Kamis, 2/4/2009).
Untuk menemukan jawabannya, peneliti mensurvei sekira 25 orang berbadan sehat. Mereka dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu mereka yang jarang mengkonsumsi kafein dan yang memiliki rata-rata konsumsi kafein sebanyak 400 miligram per hari atau setara dengan tiga sampai empat cangkir kopi.
Setelah melakukan latihan atletik guna menentukan kadar oksigen maksimal atau tenaga aerobik, responden kembali diminta melakukan latihan selama 30 menit.
Di setiap awal sesi latihan, para pembalap sepeda yang tidak mengonsumsi kafein diberikan pil yang mengandung kafein sebanyak lima miligram per kilogram berat badan atau setara dengan dua hingga tiga cangkir kopi.
Selama periode kedua latihan ini, persepsi responden akan rasa sakit pada otot lengan direkam pada interval reguler, bersamaan dengan data kadar oksigen yang dikonsumsi, angka detak jantung serta angka latihan.
Hasilnya, kebiasaan meminum kopi seseorang memiliki nilai sama dengan jumlah pengurangan rasa sakit selama melakukan latihan setelah mengkonsumsi kafein.
Uniknya, khasiat ini dapat bekerja pada siapa saja bahkan pada orang yang tidak terbiasa minum kopi
“Kafein pada kopi bekerja di sistem dalam otak dan sistem neuromodulatory adenosine, yang mengatur penuh proses rasa sakit. Kemudian kafein akan membentuk adenosin, zat biokimia inilah yang berperan penting dalam mentransfer energi dan hal ini akan meminimalisir rasa sakit,” ujar Profesor Robert Molt dari University of Illinois, seperti dilansir melalui Live Science, Kamis, 2/4/2009).
Untuk menemukan jawabannya, peneliti mensurvei sekira 25 orang berbadan sehat. Mereka dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu mereka yang jarang mengkonsumsi kafein dan yang memiliki rata-rata konsumsi kafein sebanyak 400 miligram per hari atau setara dengan tiga sampai empat cangkir kopi.
Setelah melakukan latihan atletik guna menentukan kadar oksigen maksimal atau tenaga aerobik, responden kembali diminta melakukan latihan selama 30 menit.
Di setiap awal sesi latihan, para pembalap sepeda yang tidak mengonsumsi kafein diberikan pil yang mengandung kafein sebanyak lima miligram per kilogram berat badan atau setara dengan dua hingga tiga cangkir kopi.
Selama periode kedua latihan ini, persepsi responden akan rasa sakit pada otot lengan direkam pada interval reguler, bersamaan dengan data kadar oksigen yang dikonsumsi, angka detak jantung serta angka latihan.
Hasilnya, kebiasaan meminum kopi seseorang memiliki nilai sama dengan jumlah pengurangan rasa sakit selama melakukan latihan setelah mengkonsumsi kafein.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar