http://sehat-ituindah.blogspot.com
TAK ada perempuan yang bisa menolak keputihan. Sekresi vaginal itu sering kali muncul menjelang menstruasi atau ketika seorang perempuan kelebihan hormon estrogen dan stres. Ada yang normal, tapi ada juga yang tidak normal.
Keputihan dapat menandakan adanya kelainan di dalam saluran dan organ reproduksi, seperti kelainan organ reproduksi. Biasanya keputihan disertai rasa gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, sering disertai bau busuk, dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu berkemih atau bersanggama. Ada dua macam keputihan, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis.
Keputihan fisiologis merupakan respons tubuh yang sangat normal. Dalam keadaan seperti ini, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, jumlahnya tak berlebihan dan tidak disetai dengan rasa gatal. Cairan ini berfungsi sebagai alat pelindung alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.
Sementara keputihan patologis harus diwaspadai karena keputihan yang satu ini berwarna kekuningan sampai kehijauan. Jumlahnya banyak, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina.
Faktor Penyebab
Banyak hal yang dapat menyebabkan keputihan patologis. Tapi pada umumnya disebabkan oleh infeksi saluran reproduksi. Infeksi itu sendiri dapat berasal dari jamur candida atau monilia, parasit trichomonas vaginalis, bakteri gardnella, dan virus.
Keputihan dialami semua perempuan, baik yang sedang hamil maupun tidak. Biasanya keputihan yang sering dialami wanita hamil adalah keputihan karena infeksi jamur Candida sp. Wanita hamil dapat terkena keputihan sejak awal kehamilan sampai trimester akhir menjelang persalinan. Keputihan karena infeksi jamur ini akan lebih berat terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan karena pada saat tersebut kelembapan vagina paling tinggi. Karena keputihan ini, seorang ibu bisa kehilangan bayinya.
Keputihan yang normal biasanya bisa dibersihkan dengan sabun khusus vagina dan air bersih. Pakaian dalam harus tetap kering dan bersih setiap saat. Sedangkan untuk keputihan yang tidak normal, sesuai dengan penyebabnya, harus segera mendapatkan pengobatan medis. Termasuk keputihan yang terjadi selama kehamilan. Kalau keputihan disebabkan oleh infeksi jamur candida sp, misalnya, pengobatan yang paing aman adalah dengan menggunakan obat lokal dengan krim atau sejenis kapsul yang dimasukkan ke dalam vagina.
Sementara keputihan karena infeksi bakteri yang paling sering menyebabkan persalinan prematur, ada obat-obat minum dalam bentuk kapsul atau tablet yang aman dikonsumsi untuk wanita hamil. Untuk kasus keputihan karena infeksi neiserrea gonorrhoeae, ada suntikan atau obat dalam bentuk kapsul yang aman diminum. Obat ini juga aman untuk wanita hamil. Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri ke dokter ahli.
Terapi Bangkok
Selain dengan cara medis, keputihan pun dapat diobati dengan pengobatan herbal. Yang terakhir inilah yang dilakukan oleh Jeng Ana, ahli herbal dari Klinik Herbal di Kalibata Timur, Jakarta Selatan. Bahan yang digunakan adalah bahan alami. Di mata Jeng Ana, setiap jenis tumbuhan memiliki khasiat dan kegunaan untuk pengobatan. Tinggal bagaimana cara meracik dan meramunya saja. Herbal yang digunakan juga banyak macamnya, di antaranya herbal klabet, jangkang, jamur lingzhi, patikan kebo, dan masih banyak lagi.
Sebelum mengobati pasien, Jeng Ana terlebih dahulu mendengarkan keluhan pasien. Jeng Ana akan menanyakan terlebih dahulu tempat, tanggal lahir dan nama orangtua. Semua data ini akan digunakan Jeng Ana untuk mendeteksi penyakit pasien. Setelah penyakit dapat terdeteksi, Jeng Ana lalu menotok badan pasien untuk membuka pori-pori, setelah sebelumnya diolesi minyak khusus.
Setelah itu, Jeng Ana melakukan pengobatan yang biasa disebut dengan terapi bangkok. Di sini Jeng Ana dapat melihat titik penyakit yang terletak di telapak kaki. Mengapa telapak kaki? Manurut Jeng Ana, telapak kaki menjadi sumber penyakit. Tahap selanjutnya adalah mandi rempah untuk menetralisir urat agar menjadi lebih tenang.
Mandi rempah memang bukanlah hal baru. Dulu, para putri bangsawan selalu mandi rempah untuk menjaga kesegaran dan kecantikannya. Ramuan yang digunakan adalah ramuan khusus. "Sebelum melakukan terapi, terlebih dahulu saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk minta kesembuhan. Malam harinya saya juga menjalankan salat tahajud," kata wanita kelahiran 15 Juli 1978 ini. Jeng Ana juga memberikan ramuan herbal yang diminum pasien di rumah.
Sumber: Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar