http://sehat-ituindah.blogspot.com
KETIKA berbadan dua, tak sedikit Moms yang beranggapan harus banyak makan alias mengonsumsi dua porsi, untuk ibu dan jabang bayi. "Asal banyak makan, ya nggak masalah!".
Padahal, asupan makanan, apalagi tengah hamil, musti memerhatikan prinsip gizi seimbang. Kalau Moms cuek saja, bisa jadi perkembangan janin terganggu. Psst ..... ternyata protein bisa mencegah berbagai risiko dalam kehamilan loh! Tak percaya?
Seperti diketahui, saat memasuki trimester kedua dan ketiga, janin berkembang pesat. Tentu saja, kebutuhan gizi janin semakin bertambah. Dan hal ini juga memengaruhi adaptasi Moms terhadap kehamilannya, seperti volume darah meningkat hingga 50 persen.
Nah, protein diperlukan untuk membentuk sel-sel darah Moms. Selain itu, protein juga membantu dalam perkembangan organ lainnya, misal payudara-menyokong produksi ASI-, rahim, cairan ketuban, plasenta yang mengakomodasi pertumbuhan janin, dan sebagainya.
Bumil perlu asupan protein lebih banyak
Kebutuhan protein Bumil tentu berbeda dengan kebutuhan wanita dewasa. Sebagai contoh, kebutuhan protein Bumil pada trimester kedua = Berat Badan (BB) + 20 gram. Misalnya BB Moms adalah 50 kg. Maka, total protein yang dibutuhkan ialah 50 + 20 gram = 70 gram per hari. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan saat hamil meningkat hingga 10-20 gram dari kebutuhan normal.
Konsumsi kacang kedelai
Ternyata, ada lebih dari dua puluh jenis asam amino yang membentuk protein. Sayangnya, sembilan jenis asam amino tidak bisa diproduksi dalam tubuh, namanya asam amino esensial. Karena itu, Moms musti mencari sumber protein dari luar tubuh. Bagaimana caranya?
Ya, asuplah sumber protein hewani dan nabati. Ada yang disebut sumber protein komplit, protein yang mengandung sembilan jenis asam amino. Biasanya terdapat pada jenis sumber protein hewani, misalnya daging, ayam, ikan, susu, yogurt, dan keju.
Sedangkan protein komplit yang terdapat pada sumber protein nabati adalah jenis kacang-kacangan, utamanya kacang kedelai-mengandung protein nabati tertinggi. Tapi, ada pula jenis protein inkomplit, kurang dari satu atau lebih asam amino. Contohnya buncis, kacang, gandum, dan padi.
Bahaya kekurangan protein
Moms, hati-hatil loh kalau kekurangan protein! Nantinya, bayi akan mengalami Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan perkembangan otak bayi tidak optimal.
Bagi Moms yang kekurangan protein, proses konsepsi pun bisa gagal. Karena protein yang fungsinya membangun sel-sel ini, gagal membentuk sel. Selain itu, Bumil bisa mengalami anemia akibat janin yang kekurangan protein, karena janin mengambil protein ibunya. Bahkan, jika Moms kekurangan protein bisa menimbulkan terjadinya preeklampsia (keracunan kehamilan).
Protein, sang building blocks!
Protein disebut senyawa makro nutrient atau senyawa yang dibutuhkan manusia dalam jumlah banyak. Protein ini ialah senyawa makro molekul organik kompleks yang mengandung gugus Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O2), dan Sulfur (S). Kumpulan gugus tersebut membentuk satu atau lebih rantai asam amino. Lalu, rantai asam amino inilah yang menjadi pondasi terjadinya protein.
Protein berfungsi sebagai building blocks-membangun tulang, seperti tulang rawan, otot, kulit, dan darah. Manfaat lainnya, protein membentuk enzim hormon, antibodi, senyawa tubuh lain, berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan mikroba dan zat toksin lain dari luar tubuh, hingga memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Itulah alasan mengapa protein sangat penting bagi sel-sel hidup.
Sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar