Pneumonia: Penyebab dan Pengobatan
Ada yang mencatatkan kalau pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga, sementara posisi pertama dan kedua ditempati oleh kardiovaskuler dan tuberkulosis. Lepas dari masalah akurasinya, catatan itu menunjukkan kalau pneumonia adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai.
Pneumonia adalah radang pada jaringan paru-paru bernama pulmonary alveolus (alveoli). Alveoli bertugas menyerap oksigen, namun peradangan membuatnya terinflamasi dan kemudian berisi cairan. Itulah sebabnya mengapa pneumonia juga dikenal dengan nama paru-paru basah.
Pneumonia sebenarnya tergolong penyakit umum, diduga menyerang 1 dari 100 orang setiap tahunnya. Tingkat keseriusan penyakit ini tergantung pada penyebab peradangannya, didukung dengan kondisi kesehatan orang yang bersangkutan. Penyakit kronis, konsumsi alkohol, dan usia lanjut dapat memperparah peradangan tersebut.
Dari mana datangnya peradangan itu? Ditengarai ada 50 penyebabnya, baik oleh infeksi - oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit - maupun iritasi kimiawi atau fisik akibat penyakit lain atau terlalu banyak minum alkohol. Peradangan-peradangan tersebut berkisar dari yang ringan hingga yang dapat mengancam nyawa.
Secara umum, pneumonia dapat dikategorikan menjadi empat jenis.
Pertama, pneumonia akibat lingkungan karena penyakit ini tersebar dalam satu komunitas yang luas. Jenis ini umumnya disebabkan oleh bakteri pneumococci, bakteri mycoplasma, atau virus influenza.
Kedua, pneumonia rumah sakit yang, sesuai namanya, biasa diperoleh di rumah sakit. Jenis ini memiliki jumlah penyebab potensial yang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pneumonia yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Selanjutnya, pneumonia aspirasi yang diakibatkan oleh bakteri yang terhirup oleh paru-paru, biasanya bermula dari isi lambung masuk ke dalam paru-paru setelah seseorang muntah. Penyebab lainnya berhubungan dengan gangguan saat menelan makanan.
Dan yang keempat adalah pneumonia karena organisme oportunitis yang umumnya menyerang seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Organisme oportunitis itu tidak akan merugikan mereka yang memiliki badan sehat, namun akan sangat berbahaya bagi penderita AIDS, anemia sickle cell, dan kondisi lain yang berhubungan dengan gangguan sistem imun tubuh. Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem tubuh manusia, misalnya kortikosteroid atau kemoterapi, juga berkontribusi meningkatkan risiko infeksi oportunitis ini.
Entah terkena pneumonia jenis manapun, seorang penderita awalnya akan menunjukkan gejala batuk, napas pendek-pendek, nyeri di dada (pleurisy), rasa dingin, dan demam.
Awalnya pneumonia bisa saja muncul dalam bentuk flu, selesma, atau komplikasi flu. Kondisi tersebut kemudian diikuti dengan demam yang terkadang disertai batuk. Yang berpotensi menjadi pneumonia ditandai dengan batuk kering dan yang menghasilkan reak berwarna atau berdarah.
Dokter umumnya akan memberikan anjuran sesuai dengan tingkat keparahan pneumonia orang yang bersangkutan. Untuk kasus yang parah, perawatan di rumah sakit adalah sebuah kewajiban. Bila penyebabnya adalah bakteri, maka Anda akan sangat dianjurkan untuk mengonsumi antibiotik.
HD Bee Propolis Sebagai Antibiotik Anda
High-Desert mengantarkan keajaiban bee propolis kepada Anda. Bee propolis merupakan anti oksidan, anti mikroba, serta antibiotik alami yang dihasilkan oleh lebah. Berbeda dengan antibiotik umum yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, HD Bee Propolis malah membantu meningkatkan sistem pertahanan tubuh secara alami.
HD Bee Propolis juga memiliki senyawa caffeic acid phenetil ester (CAPE) yang telah terbukti berfungsi sebagai anti peradangan. Dengan demikian, bersamaan dengan resep dokter, seorang penderita pneumonia sangat dianjurkan untuk mengonsumsi HD Bee Propolis untuk mempercepat proses penyembuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar