Minggu, 04 Januari 2009

Jangan Abaikan Kebersihan Mulut Anda

http://sehat-ituindah.blogspot.com

Abaikan Kebersihan Mulut - Hati-Hati Terserang Beragam Penyakit

JANGAN remehkan kesehatan mulut karena berhubungan dengan kondisi fisik. Artinya, jika kesehatannya tidak terjaga, fisik rentan terserang penyakit.

Mulut adalah anggota tubuh yang sangat penting. Lewat mulut, siapa pun bisa menikmati aneka makanan dan minuman. Sebagai pintu masuk makanan, mulut adalah bagian tubuh yang bisa menunjukkan sehat atau tidaknya seseorang. Sayangnya, sebagian orang masih menempatkan kesehatan mulut pada urutan bawah. Padahal, sebagai tempat masuknya benda-benda asing, mulut seharusnya mendapatkan perhatian lebih.

Dalam beberapa penelitian, ditemukan adanya kaitan antara penyakit di mulut dengan masalah pada tubuh secara keseluruhan. Untungnya, mulut lebih mudah dieksplorasi dibandingkan dengan organ tubuh lain. Sebab, mulut bisa langsung mengenali gejalanya dan dapat segera menghentikan masalah yang mungkin timbul menjadi lebih parah.

Gejala umum yang bisa ditemukan dengan mudah, jika terjadi kerusakan pada tubuh ditandai dengan munculnya aroma napas yang tidak sedap. "Banyak kasus mengenai aroma mulut tidak sedap yang asalnya justru bukan dari mulut itu sendiri. Kasus yang paling sering terjadi adalah sinusitis," kata ahli gigi dan mulut dari Universitas Kentucky, AS, Ted Raybould DMD.

Selain sinusitis, tanda awal yang ditunjukkan oleh mulut saat tubuh tidak sehat adalah mengeluarkan aroma napas yang tidak sedap. Hati-hati dengan tanda tersebut karena menandakan adanya infeksi kronis atau radang.

"Kumpulan lendir yang mengalir dari belakang hidung menuju bagian pangkal lidah, akan menjadi makanan bagi bakteri," kata seorang mikrobiologis dari Universitas Tel Aviv, Mel Rosenberg PhD.

Ditambahkan Mel Rosenberg PhD, bakteri yang berada di pangkal tenggorokan tersebut mengandung sulfur. Yaitu sejenis gas dengan aroma yang tidak sedap dan mudah menguap. Gas itu dikenal dengan nama volatile sulfur compound (VSC), yang juga menjadi penyebab napas tidak sedap. Untuk mengatasinya, menurut Rosenberg, adalah dengan memulai mengubah kebiasaan saat berkumur dan menelan ludah. "Berkumur dengan menggunakan penyegar mulut lebih baik dilakukan sebelum tidur malam hari daripada pagi hari," kata Rosenberg.

Hal itu penting karena mulut memproduksi lebih sedikit air liur di malam hari, jadi tidak perlu membasmi bakteri seperti yang dilakukan di pagi hari.

"Semakin lama bakteri tersebut bertahan hidup, akan semakin tajam pula aroma tidak sedap yang akan dihasilkannya. Jadi berkumurlah selama setengah menit dan utamakan bagian belakang lidah," katanya.

Gejala kesakitan pada anggota tubuh lainnya juga ditunjukkan mulut dengan seriawan. Walaupun hingga saat ini belum ada yang mengetahui apa penyebab seriawan, apa pun penyebabnya, seriawan akan menyerang jantung jika virus herpes bergabung dengan seriawan. Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal kesehatan Circulation, para peneliti menguji beberapa orang yang menunjukkan infeksi awal dari herpes simplex 1 (HSV1) dan memonitor mereka selama 4 tahun.

Ternyata, positif berisiko menderita serangan jantung. Semuanya berawal dari HSV1 yang berdiam di sistem nerves, sampai akhirnya rasa sakit, stres, atau rasa lelah menyerang dan menimbulkan seriawan. Para peneliti mencurigai bahwa saat virus tersebut aktif, timbul respons pada saraf di arteri jantung yang akan memicu gumpalan berbahaya.

Stres yang berlebihan juga dapat memicu seriawan dan serangan jantung. Menurunkan ketegangan dapat mengatasi kedua masalah tersebut. Dalam sebuah penelitian di Jerman, 21 orang penderita seriawan telah diminta untuk mengikuti program hipnotis selama 5 minggu. Mereka dilatih untuk mengatasi stres.

Setelah 6 bulan, mereka mengalami penurunan gejala seriawan hingga 43 persen dan tingkat stres yang lebih rendah. Tanda lainnya yang bisa diperlihatkan oleh mulut ketika terjadi gangguan pada tubuh adalah munculnya gusi berdarah. Peringatan yang disampaikan mulut itu adalah terjadinya infeksi yang serius.

Bukan hanya gusi yang mudah berdarah dan bengkak saja yang harus dihadapi, tapi kemungkinan ada kanker mematikan yang mengintai tubuh. Dalam penelitian terhadap 52.000 pria yang dilakukan para peneliti di Universitas Harvard, ternyata gusi yang terinfeksi memiliki kecenderungan terkena kanker pankreas sebanyak 63 persen lebih tinggi daripada yang mulutnya bebas infeksi.

Para peneliti menemukan bakteri bereaksi terhadap senyawa-senyawa yang berhubungan dengan pencernaan untuk membentuk suatu kondisi yang rentan terhadap pertumbuhan sel-sel kanker.


Sumber: okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar