DEFINISI
Vitamin C (asam askorbat) terdapat dalam buah-buahan asam, tomat, kentang, kubis dan cabe hijau. Vitamin C diperlukan untuk pembentukan jaringan ikat. Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan membantu penyembuhan luka bakar atau luka lainnya. Seperti halnya vitamin E, Vitamin C juga merupakan antioksidan.
KEKURANGAN VITAMIN C
Kebutuhan akan Vitamin C meningkat secara berarti dan merupakan resiko terjadinya kekurangan pada berbagai keadaan berikut:
- Kehamilan
- Menyusui
- Tirotiksikosis (hiperaktivitas kelenjar tiroid)
- Berbagai jenis peradangan
- Pembedahan
- Luka bakar.
Pada bayi yang berusia 6-12 bulan, kekurangan Vitamin C dalam susu formula atau makanan padatnya dapat menyebabkan scurvy. Gejala awalnya berupa rewel, nyeri jika badannya bergerak, kehilangan nafsu makan dan tidak mengalami penambahan berat badan. Tulang-tulangnya tipis/kecil dan sendi-sendinya menonjol. Yang khas adalah terjadinya perdarahan dibawah jaringan pelindung tulang dan di sekitar gigi.
Pada orang dewasa, scurvy bisa terjadi apabila melakukan diet, yang hanya mengandung daging dan tepung atau teh, roti bakar dan sayuran kalengan, yang kesemuanya merupakan makanan yang khas dimakan oleh orang tua yang tidak bernafsu makan. Setelah beberapa bulan mengkonsumsi makanan tersebut, akan terjadi perdarahan di bawah kulit, terutama di sekitar akar rambut, di bawah kuku jari tangan, di sekitar gusi dan di dalam persendian. Penderita akan tampak depresi, lelah dan lemah. Tekanan darah dan denyut jantung menjadi naik turun (berfluktuasi).
Pemeriksaan darah menunjukkan kadar Vitamin C yang sangat rendah. Pada bayi dan orang dewasa, scurvy diobati dengan Vitamin C dosis tinggi selama 1 minggu, diikuti dengan dosis yang lebih rendah selama 1 bulan.
KELEBIHAN VITAMIN C
Vitamin C dosis tinggi (500-10.000 miligram) telah dianjurkan untuk mencegah common cold, skizofrenia, kanker, hiperkolesterolemia dan aterosklerosis. Tetapi hal ini belum mendapatkan dukungan ilmiah yang cukup.
Dosis yang melebihi 1000 miligram/hari menyebabkan:
- diare
- batu ginjal pada orang-orang yang peka
- perubahan siklus menstruasi.
Beberapa orang yang menghentikan asupan Vitamin C dosis tinggi secara tiba-tiba dapat kembali mengalami scurvy.
Rabu, 31 Maret 2010
Kekurangan Asam Folat & Vitamin B12
DEFINISI
Fungsi asam folat dan vitamin B12 (kobalamin) saling berkaitan dalam pembentukan sel darah merah dan dalam pembentukan salah satu komponen DNA yang penting (timidin).
KEKURANGAN ASAM FOLAT & VITAMIN B12
Anemia pernisiosa (anemia karena kekurangan vitamin B12) adalah suatu keadaan dimana vitamin B12 tidak dapat diserap oleh karena lambung tidak dapat menghasilkan faktor intrinsik, yang akan bergabung dengan vitamin B12 dan mengangkutnya ke dalam aliran darah. Anemia ini kadang-kadang terjadi karena suatu sistem kekebalan yang berlebihan menyerang sel-sel lambung yang menghasilkan faktor intrinsik (reaksi autoimun).
Bentuk lainnya dari kekurangan vitamin B12 bisa terjadi pada:
Kekurangan salah satu vitamin ini menyebabkan anemia yang serius (anemia pernisiosa), dimana sel darah merah terdapat dalam jumlah yang sedikit tetapi ukurannya lebih besar. Gejalanya berupa pucat, kelemahan, berkurangnya sekresi asam lambung dan kerusakan saraf ( neuropati). Neuropati terutama terjadi akibat kekurangan vitamin B12.
Diagnosa kekurangan vitamin B12 atau asam folat didasarkan pada ditemukannya anemia dengan sel darah merah yang berukuran besar dan ditemukannya kadar yang rendah dalam darah dari salah satu atau kedua vitamin ini. Pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan adanya prekursor sel darah merah imatur yang berukuran besar, yang akan memperkuat diagnosa.
Pengobatan untuk anemia pernisiosa berupa penyuntikan vitamin B12 setiap bulan. Pengobatan terhadap kekurangan asam folat adalah dengan pemberian asam folat per-oral (ditelan).
KELEBIHAN ASAM FOLAT
Asam folat bisa menyebabkan keracunan pada keadaan tertentu. Pada dosis lebih dari 100 kali dosis harian yang dianjurkan, dapat meningkatkan frekwensi kejang pada penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan saraf pada orang-orang yang menderita kekurangan vitamin B12.
Fungsi asam folat dan vitamin B12 (kobalamin) saling berkaitan dalam pembentukan sel darah merah dan dalam pembentukan salah satu komponen DNA yang penting (timidin).
KEKURANGAN ASAM FOLAT & VITAMIN B12
Anemia pernisiosa (anemia karena kekurangan vitamin B12) adalah suatu keadaan dimana vitamin B12 tidak dapat diserap oleh karena lambung tidak dapat menghasilkan faktor intrinsik, yang akan bergabung dengan vitamin B12 dan mengangkutnya ke dalam aliran darah. Anemia ini kadang-kadang terjadi karena suatu sistem kekebalan yang berlebihan menyerang sel-sel lambung yang menghasilkan faktor intrinsik (reaksi autoimun).
Bentuk lainnya dari kekurangan vitamin B12 bisa terjadi pada:
- Vegetarian, karena vitamin B12 hanya ditemukan dalam produk hewan
- Penderita kelainan yang diturunkan, yang menghalangi pengangkutan atau aktivitas vitamin ini.
Kekurangan salah satu vitamin ini menyebabkan anemia yang serius (anemia pernisiosa), dimana sel darah merah terdapat dalam jumlah yang sedikit tetapi ukurannya lebih besar. Gejalanya berupa pucat, kelemahan, berkurangnya sekresi asam lambung dan kerusakan saraf ( neuropati). Neuropati terutama terjadi akibat kekurangan vitamin B12.
Diagnosa kekurangan vitamin B12 atau asam folat didasarkan pada ditemukannya anemia dengan sel darah merah yang berukuran besar dan ditemukannya kadar yang rendah dalam darah dari salah satu atau kedua vitamin ini. Pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan adanya prekursor sel darah merah imatur yang berukuran besar, yang akan memperkuat diagnosa.
Pengobatan untuk anemia pernisiosa berupa penyuntikan vitamin B12 setiap bulan. Pengobatan terhadap kekurangan asam folat adalah dengan pemberian asam folat per-oral (ditelan).
KELEBIHAN ASAM FOLAT
Asam folat bisa menyebabkan keracunan pada keadaan tertentu. Pada dosis lebih dari 100 kali dosis harian yang dianjurkan, dapat meningkatkan frekwensi kejang pada penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan saraf pada orang-orang yang menderita kekurangan vitamin B12.
Kekurangan & Kelebihan Niasin (Asam Nikotinat)
DEFINISI
Niasin (asam nikotinat) dapat ditemukan dalam banyak makanan.
Niasin penting untuk metabolisme berbagai bahan di dalam tubuh.
Pellagra adalah kelainan nutrisi akibat kekurangan niasin. Kekurangan asam amino triptofan juga berperan dalam terjadinya pellagra karena triptofan dapat diubah menjadi niasin.
Orang-orang yang tinggal didaerah dimana jagung India (maize) merupakan gandum yang utama, memiliki resiko untuk menderita pellagra karena maize mengandung sedikit niasin dan triptofan. Selain itu niasin dalam maize tidak dapat diserap dalam usus kecuali bila disajikan bersama basa, seperti pada penyajian tortilla.
Pellagra juga merupakan penyakit musiman, yang muncul pada musim semi dan berlangsung selama musim panas. Penyakit ini terjadi pada orang-orang yang makanannya jelek, yang mengandung produk olahan jagung.
KEKURANGAN NIASIN
Peminum alkohol menahun memiliki resiko tinggi menderita pellagra karena makanannya yang buruk. Pellagra juga terjadi pada penderita penyakit Hartnup, suatu penyakit yang jarang terjadi dan diturunkan, dimana penyerapan triptofan di usus dan ginjal mengalami gangguan. Untuk mencegah timbulnya gejala-gejala, penderita ini memerlukan niasin dosis tinggi.
Pellagra ditandai adanya kelainan di kulit, saluran pencernaan dan otak. Gejala pertama berupa daerah kemerahan di kulit yang simetris, mirip dengan luka bakar karena sinar matahari dan akan bertambah buruk jika terpapar oleh sinar matahari (fotosensitif). Perubahan kulit tersebut tidak menghilang dan akan berwarna coklat dan bersisik.
Gejala kulit biasanya diikuti oleh gangguan pencernaan, seperti mual, hilangnya nafsu makan dan diare yang berbau busuk dan kadang-kadang berdarah. Seluruh saluran pencernaan dapat terkena:
- lambung tidak mampu menghasilkan cukup asam (aklorhidria)
- lidah serta mulut mengalami peradangan, yang kemudian warnanya berubah menjadi merah tua terang.
Vagina juga bisa terkena. Pada akhirnya terjadi perubahan mental, berupa kelelahan, insomnia (sulit tidur) dan apati. Gejala tersebut biasanya didahului oleh kelainan fungsi otak (ensefalopati, berupa kebingungan, disorientasi, halusinasi, amnesia dan bahkan psikosa manik-depresif.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan riwayat makanan, gejala-gejala dan kadar niasin yang rendah dalam air kemih. Pemeriksaan darah juga dapat membantu diagnosa. Diberikan niasin-amida dosis tinggi (sekitar 25 kali dosis harian yang dianjurkan) ditambah vitamin B lainnya dalam dosis tinggi (10 kali dosis harian yang dianjurkan). Vitamin B1, B2, B6 dan asam pantotenat seharusnya diberikan karena kekurangan vitamin-vitamin tersebut dapat menyebabkan gejala-gejala yang sama dengan pellagra.
KELEBIHAN NIASIN
Niasin (bukan niasin-amida) dalam dosis lebih dari 200 kali dosis harian yang dianjurkan, diberikan untuk mengendalikan kadar lemak yang tinggi dalam darah.
Niasin sebanyak 200 kali dosis harian yang dianjurkan bisa menyebabkan:
- kemerahan yang hebat
- gatal-gatal
- kerusakan hati
- kelainan kulit
- gout
- ulkus dan
- gangguan toleransi glukosa.
Niasin (asam nikotinat) dapat ditemukan dalam banyak makanan.
Niasin penting untuk metabolisme berbagai bahan di dalam tubuh.
Pellagra adalah kelainan nutrisi akibat kekurangan niasin. Kekurangan asam amino triptofan juga berperan dalam terjadinya pellagra karena triptofan dapat diubah menjadi niasin.
Orang-orang yang tinggal didaerah dimana jagung India (maize) merupakan gandum yang utama, memiliki resiko untuk menderita pellagra karena maize mengandung sedikit niasin dan triptofan. Selain itu niasin dalam maize tidak dapat diserap dalam usus kecuali bila disajikan bersama basa, seperti pada penyajian tortilla.
Pellagra juga merupakan penyakit musiman, yang muncul pada musim semi dan berlangsung selama musim panas. Penyakit ini terjadi pada orang-orang yang makanannya jelek, yang mengandung produk olahan jagung.
KEKURANGAN NIASIN
Peminum alkohol menahun memiliki resiko tinggi menderita pellagra karena makanannya yang buruk. Pellagra juga terjadi pada penderita penyakit Hartnup, suatu penyakit yang jarang terjadi dan diturunkan, dimana penyerapan triptofan di usus dan ginjal mengalami gangguan. Untuk mencegah timbulnya gejala-gejala, penderita ini memerlukan niasin dosis tinggi.
Pellagra ditandai adanya kelainan di kulit, saluran pencernaan dan otak. Gejala pertama berupa daerah kemerahan di kulit yang simetris, mirip dengan luka bakar karena sinar matahari dan akan bertambah buruk jika terpapar oleh sinar matahari (fotosensitif). Perubahan kulit tersebut tidak menghilang dan akan berwarna coklat dan bersisik.
Gejala kulit biasanya diikuti oleh gangguan pencernaan, seperti mual, hilangnya nafsu makan dan diare yang berbau busuk dan kadang-kadang berdarah. Seluruh saluran pencernaan dapat terkena:
- lambung tidak mampu menghasilkan cukup asam (aklorhidria)
- lidah serta mulut mengalami peradangan, yang kemudian warnanya berubah menjadi merah tua terang.
Vagina juga bisa terkena. Pada akhirnya terjadi perubahan mental, berupa kelelahan, insomnia (sulit tidur) dan apati. Gejala tersebut biasanya didahului oleh kelainan fungsi otak (ensefalopati, berupa kebingungan, disorientasi, halusinasi, amnesia dan bahkan psikosa manik-depresif.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan riwayat makanan, gejala-gejala dan kadar niasin yang rendah dalam air kemih. Pemeriksaan darah juga dapat membantu diagnosa. Diberikan niasin-amida dosis tinggi (sekitar 25 kali dosis harian yang dianjurkan) ditambah vitamin B lainnya dalam dosis tinggi (10 kali dosis harian yang dianjurkan). Vitamin B1, B2, B6 dan asam pantotenat seharusnya diberikan karena kekurangan vitamin-vitamin tersebut dapat menyebabkan gejala-gejala yang sama dengan pellagra.
KELEBIHAN NIASIN
Niasin (bukan niasin-amida) dalam dosis lebih dari 200 kali dosis harian yang dianjurkan, diberikan untuk mengendalikan kadar lemak yang tinggi dalam darah.
Niasin sebanyak 200 kali dosis harian yang dianjurkan bisa menyebabkan:
- kemerahan yang hebat
- gatal-gatal
- kerusakan hati
- kelainan kulit
- gout
- ulkus dan
- gangguan toleransi glukosa.
Kekurangan & Kelebihan Vitamin B6 (Piridoksin)
DEFINISI
Vitamin B6 adalah nama generik untuk:
KEKURANGAN VITAMIN B6
Kekurangan vitamin B6 terjadi karena penyerapan yang buruk dalam saluran pencernaan atau pemakaian obat-obat yang menguras cadangan vitamin B6 dalam tubuh (misalnya isoniasid, hidralazin dan penisilamin). Kekurangan vitamin ini juga terjadi pada penyakit keturunan yang menghambat metabolisme vitamin B6. Penyakit ini dapat menyebabkan keterbelakangan mental yang berat, kejang dan anemia yang sulit dikoreksi.
Kekurangan vitamin B6 pada bayi dapat menyebabkan kejang dan anemia. Pada dewasa akan timbul dermatitis, kerusakan saraf (neuropati) dan kebingungan.
Gejala lainnya berupa:
- luka kemerahan yang terbuka pada lidah
- sudut mulut yang pecah-pecah
- mati rasa dan rasa tertusuk jarum di tangan dan kaki.
Untuk membantu diagnosis dilakukan pemeriksaan darah. Diberikan vitamin B6 dosis tinggi (10-20 kali dosis harian yang dianjurkan), sampai gejala mereda. Pada penyakit yang diturunkan, dibutuhkan dosis yang lebih tinggi.
KELEBIHAN VITAMIN B6
Vitamin B6 dosis tinggi (500-3000 kali dosis harian yang dianjurkan) diberikan untuk mengobati sindroma tunnel karpal atau ketegangan premenstrual, bisa menyebabkan kerusakan saraf yang hebat, dimana terjadi kerusakan sebagian urat saraf tulang belakang, yang bisa menimbulkan kesulitan dalam berjalan. Penyembuhan pada keadaan ini berjalan lambat dan kesulitan dalam berjalan bisa menetap setelah pemakaian vitamin B6 tambahan dihentikan.
Vitamin B6 adalah nama generik untuk:
- Piridoksin
- Piridoksal
- Piridoksamin.
KEKURANGAN VITAMIN B6
Kekurangan vitamin B6 terjadi karena penyerapan yang buruk dalam saluran pencernaan atau pemakaian obat-obat yang menguras cadangan vitamin B6 dalam tubuh (misalnya isoniasid, hidralazin dan penisilamin). Kekurangan vitamin ini juga terjadi pada penyakit keturunan yang menghambat metabolisme vitamin B6. Penyakit ini dapat menyebabkan keterbelakangan mental yang berat, kejang dan anemia yang sulit dikoreksi.
Kekurangan vitamin B6 pada bayi dapat menyebabkan kejang dan anemia. Pada dewasa akan timbul dermatitis, kerusakan saraf (neuropati) dan kebingungan.
Gejala lainnya berupa:
- luka kemerahan yang terbuka pada lidah
- sudut mulut yang pecah-pecah
- mati rasa dan rasa tertusuk jarum di tangan dan kaki.
Untuk membantu diagnosis dilakukan pemeriksaan darah. Diberikan vitamin B6 dosis tinggi (10-20 kali dosis harian yang dianjurkan), sampai gejala mereda. Pada penyakit yang diturunkan, dibutuhkan dosis yang lebih tinggi.
KELEBIHAN VITAMIN B6
Vitamin B6 dosis tinggi (500-3000 kali dosis harian yang dianjurkan) diberikan untuk mengobati sindroma tunnel karpal atau ketegangan premenstrual, bisa menyebabkan kerusakan saraf yang hebat, dimana terjadi kerusakan sebagian urat saraf tulang belakang, yang bisa menimbulkan kesulitan dalam berjalan. Penyembuhan pada keadaan ini berjalan lambat dan kesulitan dalam berjalan bisa menetap setelah pemakaian vitamin B6 tambahan dihentikan.
Kekurangan & Kelebihan Vitamin E
DEFINISI
Vitamin E (alfa-tokoferol) adalah suatu antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh terhadap kerusakan oleh senyawa kimia reaktif yang dikenal sebagai radikal bebas. Vitamin E dan selenium (suatu mineral esensial yang merupakan komponen dari enzim antioksidan) mempunyai sifat yang sama.
KEKURANGAN VITAMIN E
Bayi prematur memiliki cadangan vitamin E yang sangat sedikit dan bisa menderita kekurangan vitamin E bila diberi makanan yang banyak mengandung lemak tak jenuh dan sedikit mengandung vitamin E. Lemak tak jenuh merupakan prooksidan bahan-bahan yang mudah teroksidasi menjadi radikal bebas), yang merupakan lawan vitamin E dan bisa menyebabkan pecahnya sel darah merah (hemolisa).
Penyakit yang berhubungan dengan penyerapan lemak juga bisa mengurangi penyerapan vitamin E dan meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin E:
- Penyakit Seliak
- Penyumbatan saluran empedu
- Fibrosis kistik
- Penyakit Chrohn.
Pada bayi prematur, kekurangan vitamin E menyebabkan masalah pada mata (retinopati) dan perdarahan otak. Kedua hal tersebut juga bisa diakibatkan oleh pemaparan kadar oksigen yang tinggi dalam inkubator. Pada anak yang lebih besar, kekurangan vitamin E akan menyebabkan gangguan penyerapan di usus dan gejala-gejala yang mirip dengan kelainan saraf, seperti refleks yang menurun, sulit berjalan, penglihatan ganda, hilangnya sensasi posisi dan kelemahan otot.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah yang menunjukkan rendahnya kadar vitamin E dalam darah. Mengkonsumsi vitamin E tambahan per-oral (ditelan) dalam dosis besar, akan mengurangi sebagian besar gejala; tetapi pemulihan sistem saraf mungkin akan tertunda selama beberapa bulan.
KELEBIHAN VITAMIN E
Vitamin E dosis tinggi yang diberikan kepada bayi prematur untuk mengurangi resiko terjadinya retinopati, tampaknya tidak memperlihatkan efek samping yang berarti. Pada orang dewasa, vitamin E dosis tinggi hampir tidak menimbulkan efek samping, kecuali meningkatnya kebutuhan akan vitamin K, yang bisa menyebabkan perdarahan pada orang-orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan.
Vitamin E (alfa-tokoferol) adalah suatu antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh terhadap kerusakan oleh senyawa kimia reaktif yang dikenal sebagai radikal bebas. Vitamin E dan selenium (suatu mineral esensial yang merupakan komponen dari enzim antioksidan) mempunyai sifat yang sama.
KEKURANGAN VITAMIN E
Bayi prematur memiliki cadangan vitamin E yang sangat sedikit dan bisa menderita kekurangan vitamin E bila diberi makanan yang banyak mengandung lemak tak jenuh dan sedikit mengandung vitamin E. Lemak tak jenuh merupakan prooksidan bahan-bahan yang mudah teroksidasi menjadi radikal bebas), yang merupakan lawan vitamin E dan bisa menyebabkan pecahnya sel darah merah (hemolisa).
Penyakit yang berhubungan dengan penyerapan lemak juga bisa mengurangi penyerapan vitamin E dan meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin E:
- Penyakit Seliak
- Penyumbatan saluran empedu
- Fibrosis kistik
- Penyakit Chrohn.
Pada bayi prematur, kekurangan vitamin E menyebabkan masalah pada mata (retinopati) dan perdarahan otak. Kedua hal tersebut juga bisa diakibatkan oleh pemaparan kadar oksigen yang tinggi dalam inkubator. Pada anak yang lebih besar, kekurangan vitamin E akan menyebabkan gangguan penyerapan di usus dan gejala-gejala yang mirip dengan kelainan saraf, seperti refleks yang menurun, sulit berjalan, penglihatan ganda, hilangnya sensasi posisi dan kelemahan otot.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah yang menunjukkan rendahnya kadar vitamin E dalam darah. Mengkonsumsi vitamin E tambahan per-oral (ditelan) dalam dosis besar, akan mengurangi sebagian besar gejala; tetapi pemulihan sistem saraf mungkin akan tertunda selama beberapa bulan.
KELEBIHAN VITAMIN E
Vitamin E dosis tinggi yang diberikan kepada bayi prematur untuk mengurangi resiko terjadinya retinopati, tampaknya tidak memperlihatkan efek samping yang berarti. Pada orang dewasa, vitamin E dosis tinggi hampir tidak menimbulkan efek samping, kecuali meningkatnya kebutuhan akan vitamin K, yang bisa menyebabkan perdarahan pada orang-orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan.
Selasa, 30 Maret 2010
Vitamin
DEFINISI
Vitamin adalah salah satu unsur penting makanan sehat. Makanan sehat yang dianjurkan (RDA)-ukuran kebutuhan orang sehat umumnya setiap hari untuk tetap sehat-telah ditentukan untuk hampir semua vitamin. Batas yang aman (tingkat asupan tertinggi yang ditoleransi) telah ditentukan untuk beberapa vitamin. Mengkonsumsi melebihi batasan meningkatkan resiko efek yang membahayakan (keracunan).
Mengkonsumsi terlalu sedikit vitamin dapat menyebabkan gangguan gizi. Oleh karena itu, orang yang makan berbagai macam makanan tidak mungkin kekurangan banyak vitamin. Kekurangan vitamin D merupakan pengecualian. Hal ini sering terjadi pada kelompok orang tertentu (seperti orang tua) meskipun mereka memakan berbagai macam makanan. Untuk vitamin yang lainnya, kekurangan vitamin dapat terjadi jika seseorang mengikuti diet ketat yang tidak memiliki cukup vitamin tertentu. Sebagai contoh, vegetarian, orang yang tidak makan makanan hewani, bisa menjadi kekurangan vitamin B12, yang mana terdapat pada produk hewani. Mengkonsumsi vitamin tertentu (biasanya suplemen) dalam jumlah banyak (megadose) tanpa pengawasan medis juga dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
Vitamin disebut mikro-nutrisi penting karena tubuh membutuhkannya hanya dalam jumlah yang sedikit.
Beberapa vitamin-A,D,E dan K – dapat larut dalam lemak. Vitamin yang lainnya-vitamin B dan Vitamin C-larut dalam air. Vitamin B termasuk biotin, folat (asam folic), niacin, asam pantothenic, riboflavin (vitamin B2), thiamin (vitamin B1), dan vitamin B6 (pyridoxine) dan B12 (cobalamins). Kekurangan biotin atau asam pantothenic hampir tidak pernah terjadi.
Tubuh tidak menyimpan semua vitamin. Oleh karena itu, orang harus menkonsumsi vitamin secara teratur. Vitamin A, B12 dan D disimpan dalam jumlah yang besar, terutama dalam hati.
Gangguan yang mengganggu pencernaan mencerna makanan (disebut gangguan malabsorpsi) dapat menyebabkan kekurangan vitamin. Beberapa gangguan mengganggu penyerapan lemak. Gangguan ini dapat mengurangi penyerapan vitamin yang larut dalam lemak –A,D,E dan K dan meningkatkan resiko defisiensi. Gangguan yang termasuk diare kronis, penyakit chron, kista jaringan, penyakit pancreas dan terhambatnya pembuluh empedu.
Gangguan hati dan alkohol dapat mempengaruhi proses (metabolisme) penyimpanan vitamin. Pada beberapa orang, gangguan turunan merusak cara tubuh menangani vitamin juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin.
Obat-obatan juga bisa membuat kekurangan vitamin. hal tersebut bisa berhubungan dengan penyerapan, metabolisme, atau penyimpanan vitamin.
Vitamin adalah salah satu unsur penting makanan sehat. Makanan sehat yang dianjurkan (RDA)-ukuran kebutuhan orang sehat umumnya setiap hari untuk tetap sehat-telah ditentukan untuk hampir semua vitamin. Batas yang aman (tingkat asupan tertinggi yang ditoleransi) telah ditentukan untuk beberapa vitamin. Mengkonsumsi melebihi batasan meningkatkan resiko efek yang membahayakan (keracunan).
Mengkonsumsi terlalu sedikit vitamin dapat menyebabkan gangguan gizi. Oleh karena itu, orang yang makan berbagai macam makanan tidak mungkin kekurangan banyak vitamin. Kekurangan vitamin D merupakan pengecualian. Hal ini sering terjadi pada kelompok orang tertentu (seperti orang tua) meskipun mereka memakan berbagai macam makanan. Untuk vitamin yang lainnya, kekurangan vitamin dapat terjadi jika seseorang mengikuti diet ketat yang tidak memiliki cukup vitamin tertentu. Sebagai contoh, vegetarian, orang yang tidak makan makanan hewani, bisa menjadi kekurangan vitamin B12, yang mana terdapat pada produk hewani. Mengkonsumsi vitamin tertentu (biasanya suplemen) dalam jumlah banyak (megadose) tanpa pengawasan medis juga dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
Vitamin disebut mikro-nutrisi penting karena tubuh membutuhkannya hanya dalam jumlah yang sedikit.
Vitamin | Sumber yang baik | Fungsi Utama | Jumlah yang dianjurkan | Batas atas yang aman |
Biotin | Hati, ginjal, kuning telur, susu, ikan, ragi kering, kembang kol, kacang-kacangan, dan polong-polongan | Dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat dan asam lemak | 30 mikrogram (tetapi belum ada RDA yang ditetapkan) | - |
Asam folat | Daun sayur-sayuran segar, asparagus, brokoli, buah-buahan (terutama jeruk), hati, daging lainnya, ragi yang dikeringkan, dan roti yang diperkaya, pasta, dan sereal (Catatan : memasak secara berlebihan menghancurkan 50-95% folat dalam makanan) | Dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah, untuk sintesis DNA dan RNA, dan untuk pembentukan sistem saraf janin. | 400 mikrogram 600 mikrogram untuk wanita hamil 500 mikrogram untuk wanita menyususi | 1,000 mikrogram |
Niacin (asam nikotinat atau nicotinamide) | Ragi yang dikeringkan, hati, daging, ikan, kacang polong, dan yang berasal dari tepung beras atau produk-produk sereal yang diperkaya. | Dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan bentuk lainnya | 14 miligram untuk wanita 16 miligram untuk pria | 35 miligram |
Pantothenic acid | Hati, daging, kuning telur, ragi, kentang, brokoli, dan yang berasal dari tepung beras. | Dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat dan lemak | 5 miligram (tetapi tidak ada RDA yang telah ditetapkan) | - |
Riboflavin (vitamin B2) | Susu, keju, hati, daging, ikan, telur, dan sereal. | Dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino dan untuk kesehatan selaput lendir , seperti sebagai lapisan mulut | 1.1 miligram untuk wanita 1.3 miligram untuk pria 1.4 miligram untuk wanita hamil 1.6 miligram untuk ibu menyusui | - |
Thiamin (vitamin B1) | Ragi yang dikeringkan, yg berasal dari tepung beras, daging (khususnya daging dan hati babi), sereal, kacang-kacangan, kacang polong, dan kentang. | Dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat dan syaraf normal dan fungsi hati. | 1.1 miligram untuk wanita 1.2 miligram untuk pria 1.4 miligram untuk wanita hamil atau menyusui | - |
Vitamin A (retinol) | Sama dengan vitamin A : minyak hati ikan, hati, kuning telur, mentega. Krim, dan susu kental Sebagai karoten (dikonversi ke vitamin A dalam tubuh), sebagai beta karoten : sayur-sayuran yang daunnya hijau tua dan buah-buahan yang kuning-oranye | Dibutuhkan untuk sell syaraf peka cahaya (photoreceptors) dalam retina, membantu merawat penglihatan pada malam hari. Membantu merawat kesehatan kulit, kornea dan paru-paru, pencernaan dan saluran kencing. Menjaga dari serangan infeksi. | 700 microgram untuk wanita 900 microgram untuk pria 770 microgram untuk wanita hamil 1,200 microgram untuk ibu menyusui | 3,000 microgram |
Vitamin B6 | Ragi yang dikeringkan, hati, daging lainnya, yang berasal dari tepung beras, sereal, ikan dan kacang polong | Dibutuhkan untuk metabolisme asam amino dan asam fatty, untuk fungsi syaraf normal, untuk pembentukan sel darah merah, dan untuk kesehatan kulit | 1.3 miligram 1.5 miligram untuk wanita usia lebih dari 50 tahun 1.7 miligram untuk pria usia lebih dari 50 tahun 1.9 miligram untu wanita hamil 2.0 miligram untuk wanita menyusui | 100 miligram |
Vitamin B12 (kobalamin) | Daging-dagingan (khususnya daging sapi, babi, hati, dan daging lainya), telur, sereal, susu, kerang, tiram, salmon dan tuna | Dibutuhkan utnuk pembentukan dan pemasakan sel darah merah, untuk fungsi syaraf, dan untuk sintesis DNA | 2.4 mikrogram 2.6 mikrogram untuk wanita hamil 2.8 mikrogram untuk wanita menyusui | - |
Vitamin C (ascorbic acid) | Buah jeruk, tomat, kentang, brokoli, strawberi, dan lada manis | Dibutuhkan untuk pembentukan, perkembangan, dan perbaikan tulang, kulit dan jaringan penghubung; untuk menyembuhkan luka dan luka bakar dan fungsi normal pembuluh darah Berperan sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan karena radikal bebas Membantu tubuh menyerap besi | 75 milgram untuk wanita 90 miligram untuk pria 85 miligram untuk wanita hamil 120 miligram untuk wanita menyusui 35 miligram lebih untuk perokok | 2,000 miligram |
Vitamin D | Terbentuk di kulit pada saat kulit terkena sinar matahari langsung Susu, lemak ikan, minyak ikan, dan kuning telur | Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dari pencernaan Dibutuhkan untuk pembentukan tulang, pertumbuhan dan Memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi resiko gangguan kekebalan tubuh | 200 IU untuk usia 50 tahun atau lebih muda 400 IU untuk usia 51 hingga 70 tahun 600 IU untuk usia di atas 70 tahun | 2,000 IU |
Vitamin E | Minyak sayur, margarin, kacang-kacangan, dan gandum | Bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas | 15 milgram (22 IU dari natural atau 33 IU dari sintetis) 19 miligram untuk wanita menyusui | 1,000 miligram |
Vitamin K | Sayuran yang berhijau daun (seperti collards, bayam, dan kangkung) dan kacang kedelai dan minyak canola | Membantu pembentukan faktor clotting darah disamping itu penting untuk clotting darah normal Dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan jaringan lainnya | 90 mikrogram untuk wanita 120 mikrogram untuk pria | - |
IU = international unit; DNA = deoxyribonucleic acid; RNA = ribonucleic acid |
Tubuh tidak menyimpan semua vitamin. Oleh karena itu, orang harus menkonsumsi vitamin secara teratur. Vitamin A, B12 dan D disimpan dalam jumlah yang besar, terutama dalam hati.
Vitamin : larut lemak vs larut air |
Vitamin yang dikelompokkan larut dalam lemak : • Vitamin A • Vitamin D • Vitamin E • Vitamin K atau larut dalam air • Vitamin B • Vitamin C Perbedaan ini mempengaruhi gizi pada beberapa hal Vitamin larut dalam lemak : vitamin ini larut dalam lemak (lipids). Disimpan di hati dan di dalam jaringan lemak. Jika terlalu banyak larutan lemak vitamin A dan D dikonsumsi, hal tersebut dapat menumpuk dan dapat menimbulkan efek berbahaya. Dikarenakan lemak di dalam makanan membantu tubuh menyerap vitamin yang larut dalam lemak, makanan rendah lemak bisa menyebabkan defisiensi. Beberapa gangguan yang berhubungan dengan penyerapan lemak demikian juga vitamin yang larut dalam lemak. Misalnya diare kronis, penyakit chron, kista jaringan, penyakit pankreas, terhambatnya pembuluh empedu. Beberapa obat, seperti minyak mineral, mengakibatkan hal yang sama. Vitamin yang larut dalam lemak larut dalam minyak mineral, yang mana tidak dapat diserap. Jadi pada waktu orang mengkonsumsi minyak mineral, hal tersebut membawa vitamin yang tidak dapat diserap dikeluarkan dari tubuh Memasak tidak menghancurkan vitamin yang larut dalam lemak.Vitamin yang larut dalam air : vitamin ini larut dalam air. Vitamin ini dikeluarkan dari urin dan cenderung dikeluarkan dari tubuh lebih cepat daripada vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air lebih mungkin dihancurkan pada waktu makanan disimpan atau makanan disiapkan. Produk segar yang didinginkan, susu yang disimpan, padi yang dijemur, dan air rebusan sayuran untuk menyiapkan sup dapat menjaga hilangnya vitamin. |
Gangguan yang mengganggu pencernaan mencerna makanan (disebut gangguan malabsorpsi) dapat menyebabkan kekurangan vitamin. Beberapa gangguan mengganggu penyerapan lemak. Gangguan ini dapat mengurangi penyerapan vitamin yang larut dalam lemak –A,D,E dan K dan meningkatkan resiko defisiensi. Gangguan yang termasuk diare kronis, penyakit chron, kista jaringan, penyakit pancreas dan terhambatnya pembuluh empedu.
Gangguan hati dan alkohol dapat mempengaruhi proses (metabolisme) penyimpanan vitamin. Pada beberapa orang, gangguan turunan merusak cara tubuh menangani vitamin juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin.
Obat-obatan juga bisa membuat kekurangan vitamin. hal tersebut bisa berhubungan dengan penyerapan, metabolisme, atau penyimpanan vitamin.
Beberapa obat yang menyebabkan kekurangan vitamin | |
Obat | Vitamin |
Alkohol | Folat Thiamin Vitamin B6 |
Antasida | Vitamin B12 |
Antibiotik, seperti isoniazid, tetrasiklin, dan trimethoprim-sulfamethoxazole | B vitamins Folat Vitamin K |
Antikoagulan, seperti warfarin | Vitamin E Vitamin K |
Antikonsulvan, seperti phenytoinsome dan phenobarbital | Biotin Folat Vitamin B6 Vitamin D Vitamin K |
Obat-obatan antipsikotis | Riboflavin Vitamin D |
Barbiturat seperti Phenobarbital | Folat Riboflavin Vitamin D |
Obat-obatan kemoterapi, seperti methotrexate | Folat |
Cholestyramine | Banyak vitamin |
Kortikosteroid | Vitamin C Vitamin D |
Cycloserine | Vitamin B6 |
Hydralazine | Vitamin B6 |
Levodopa | Vitamin B6 |
Mineral oil (penggunaan jangka panjang) | Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K |
Metformin | Folat Vitamin B12 |
Nitrous oxide (pemakaian terus menerus) | Vitamin B12 |
Kontrasepsi oral | Folat Thiamin Vitamin B6 |
Penicillamine | Vitamin B6 |
Phenothiazines | Riboflavin |
Primidone | Folat Vitamin D |
Rifampin | Vitamin D Vitamin K |
Sulfasalazine | Folat |
Diuretik Tiazid | Riboflavin |
Triamterene | Folat |
Antidepresan Trisiklik, seperti amitriptyline dan imipramine | Riboflavin |
Kekurangan & Kelebihan Vitamin D
DEFINISI
Vitamin D memiliki 2 bentuk:
Pada kekurangan vitamin D, kadar kalsium dan fosfat dalam darah menurun, menyebabkan penyakit tulang karena tidak terdapatnya kalsium dan fosfat yang cukup untuk mempertahankan kesehatan tulang. Keadaan ini disebut rakitis (pada anak-anak) dan osteomalacia (pada dewasa).
KEKURANGAN VITAMIN D
Kekurangan vitamin D ini dapat disebabkan oleh pemaparan sinar matahari yang tidak mencukupi maupun oleh sedikitnya vitamin D dalam makanan. Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan dilahirkannya. Karena ASI tidak mengandung vitamin D dalam jumlah yang besar, bayi yang mendapatkan ASI bisa menderita rakitis, bahkan meskipun tinggal di daerah tropis jika bayi tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Kekurangan vitamin D bisa terjadi pada orang yang lebih tua karena kulit mereka menghasilkan sedikit vitamin D saat terpapar sinar matahari. Beberapa bentuk rakitisyang jarang, merupakan akibat adanya gangguan metabolisme vitamin D dan penyakit ini diturunkan.
Kejang otot (tetani) yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium bisa merupakan pertanda awal terjadinya rakitis pada bayi. Bayi yang lebih besar mungkin akan terlambat untuk belajar duduk dan merangkak, dan penutupan ubun-ubun (fontanel) mengalami penundaan.
Anak-anak usia 1-4 tahun bisa memiliki kelainan lengkung tulang belakang, kaki O (bengkok ke dalam), kaki X (bengkok ke luar) dan terlambat berjalan. Anak-anak yang lebih tua atau remaja, akan merasakan nyeri bila berjalan. Tulang panggul yang mendatar pada remaja putri menyebabkan jalan lahir menjadi sempit. Pada orang dewasa kehilangan kalsium dari tulang, terutama tulang belakang, panggul dan tungkai, menyebabkan kelemahan dan bisa mengakibatkan terjadinya patah tulang.
Diagnosa rakitis atau osteomalasia berdasarkan kepada:
- gejala-gejalanya
- gambaran tulang pada foto rontgen
- rendahnya kadar kalsium, fosfat dan vitamin D dalam darah.
Rakitis dan osteomalasia dapat diobati dengan pemberian vitamin D per-oral (ditelan) sebanyak 5 kali dosis harian yang dianjurkan, selama 2-3 minggu. Bentuk-bentuk rakitis tertentu yang diturunkan, biasanya akan membaik bila diobati dengan hormon vitamin D.
KELEBIHAN VITAMIN D
Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10 kali dosis harian yang dianjurkan selama beberapa bulan, bisa menyebabkan keracunan, yang mengakibatkan tingginya kadar kalsium dalam darah. Gejala pertama dari keracunan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatnya frekuensi berkemih, kelemahan, gelisah dan tekanan darah tinggi.
Kalsium bisa diendapkan di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan kerusakan menetap. Fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah meningkat. Pengobatan terdiri dari menghentikan pemakaian vitamin D tambahan dan mengikuti diet rendah kalsium untuk mengurangi efek dari tingginya kadar kalsium dalam darah.
Kortikosteroid dapat diberikan untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan jaringan. Amonium klorida diberikan untuk menjaga keasaman air kemih, sehingga mengurangi resiko terbentuknya batu kalsium.
Vitamin D memiliki 2 bentuk:
- Vitamin D2 (ergokalsiferol) ditemukan dalam ragi
- Vitamin D3 (kolekalsiferol) yang terdapat dalam minyak hati ikan dan kuning telur. Vitamin D3 juga dihasilkan dalam kulit ketika kulit terpapar sinar ultra violet (sinar matahari).
Pada kekurangan vitamin D, kadar kalsium dan fosfat dalam darah menurun, menyebabkan penyakit tulang karena tidak terdapatnya kalsium dan fosfat yang cukup untuk mempertahankan kesehatan tulang. Keadaan ini disebut rakitis (pada anak-anak) dan osteomalacia (pada dewasa).
KEKURANGAN VITAMIN D
Kekurangan vitamin D ini dapat disebabkan oleh pemaparan sinar matahari yang tidak mencukupi maupun oleh sedikitnya vitamin D dalam makanan. Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan dilahirkannya. Karena ASI tidak mengandung vitamin D dalam jumlah yang besar, bayi yang mendapatkan ASI bisa menderita rakitis, bahkan meskipun tinggal di daerah tropis jika bayi tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Kekurangan vitamin D bisa terjadi pada orang yang lebih tua karena kulit mereka menghasilkan sedikit vitamin D saat terpapar sinar matahari. Beberapa bentuk rakitisyang jarang, merupakan akibat adanya gangguan metabolisme vitamin D dan penyakit ini diturunkan.
Kejang otot (tetani) yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium bisa merupakan pertanda awal terjadinya rakitis pada bayi. Bayi yang lebih besar mungkin akan terlambat untuk belajar duduk dan merangkak, dan penutupan ubun-ubun (fontanel) mengalami penundaan.
Anak-anak usia 1-4 tahun bisa memiliki kelainan lengkung tulang belakang, kaki O (bengkok ke dalam), kaki X (bengkok ke luar) dan terlambat berjalan. Anak-anak yang lebih tua atau remaja, akan merasakan nyeri bila berjalan. Tulang panggul yang mendatar pada remaja putri menyebabkan jalan lahir menjadi sempit. Pada orang dewasa kehilangan kalsium dari tulang, terutama tulang belakang, panggul dan tungkai, menyebabkan kelemahan dan bisa mengakibatkan terjadinya patah tulang.
Diagnosa rakitis atau osteomalasia berdasarkan kepada:
- gejala-gejalanya
- gambaran tulang pada foto rontgen
- rendahnya kadar kalsium, fosfat dan vitamin D dalam darah.
Rakitis dan osteomalasia dapat diobati dengan pemberian vitamin D per-oral (ditelan) sebanyak 5 kali dosis harian yang dianjurkan, selama 2-3 minggu. Bentuk-bentuk rakitis tertentu yang diturunkan, biasanya akan membaik bila diobati dengan hormon vitamin D.
KELEBIHAN VITAMIN D
Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10 kali dosis harian yang dianjurkan selama beberapa bulan, bisa menyebabkan keracunan, yang mengakibatkan tingginya kadar kalsium dalam darah. Gejala pertama dari keracunan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatnya frekuensi berkemih, kelemahan, gelisah dan tekanan darah tinggi.
Kalsium bisa diendapkan di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan kerusakan menetap. Fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah meningkat. Pengobatan terdiri dari menghentikan pemakaian vitamin D tambahan dan mengikuti diet rendah kalsium untuk mengurangi efek dari tingginya kadar kalsium dalam darah.
Kortikosteroid dapat diberikan untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan jaringan. Amonium klorida diberikan untuk menjaga keasaman air kemih, sehingga mengurangi resiko terbentuknya batu kalsium.
Kekurangan & Kelebihan Vitamin A (Retinol)
DEFINISI
Vitamin A (retinol) terutama terdapat pada minyak ikan, hati, kuning telur, mentega dan krim. Sayuran berdaun hijau dan sayuran berwarna kuning mengandung karoten (misalnya beta-karotin), yang secara perlahan akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A.
Sebagian besar vitamin A disimpan di hati. Salah satu bentuk dari vitamin A (retinal) merupakan komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya) dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam retinoat) berperan dalam menjaga kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih. Obat-obatan yang berhubungan dengan vitamin A (retinoid), digunakan untuk mengobati jerawat yang parah dan masih dalam penelitian untuk mengobati jenis kanker tertentu.
KEKURANGAN VITAMIN A
Kekurangan vitamin A banyak ditemukan di beberapa daerah seperti Asia Tenggara, dimana padi yang digiling menjadi beras (yang mengandung sedikit vitamin A) merupakan makanan pokok. Beberapa penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin A.
Penyakit tersebut adalah:
- Penyakit Seliak
- Fibrosa kistik
- Penyumbatan saluran empedu.
Pembedahan pada usus atau pankreas juga akan memberikan efek yang sama. Gejala pertama dari kekurangan vitamin A biasanya adalah rabun senja. Kemudian akan timbul pengendapan berbusa (bintik Bitot) dalam bagian putih mata (sklera) dan kornea bisa mengeras dan membentuk jaringan parut (xeroftalmia), yang bisa menyebabkan kebutaan yang menetap.
Malnutrisi pada masa kanak-kanan (marasmus dan kwashiorkor), sering disertai dengan xeroftalmia; bukan karena kurangnya vitamin A dalam makanan, tetapi juga karena kekurangan kalori dan protein menghambat pengangkutan vitamin A. Kulit dan lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih bisa mengeras.
Kekurangan vitamin A juga menyebabkan peradangan kulit (dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Beberapa penderita mengalami anemia. Pada kekurangan vitamin A, kadar vitamin A dalam darah menurun sampai kurang dari 15 mikrogram/100 mL (kadar normal 20-50 mikrogram/100 mL).
Kekurangan vitamin A diobati dengan pemberian vitamin A tambahan sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan selama 3 hari. Lalu diikuti dengan pemberian sebanyak 3 kali dosis harian yang dianjurkan selama 1 bulan. Setelah itu diharapkan semua gejala sudah hilang. Penderita yang gejala-gejalanya tidak hilang dalam 2 bulan setelah pengobatan, harus segera dievaluasi untuk mengetahui kemungkinan adanya malnutrisi.
KELEBIHAN VITAMIN A
Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan keracunanan, baik itu terjadi pada satu kali pemberian (keracunan akut) ataupun dalam jangka waktu lama (keracunan kronis).
Keracunan Akut
Penjelajah Kutub Utara mengalami ngantuk, mudah tersinggung, sakit kepala dan muntah dalam beberapa jam setelah memakan hati beruang kutub atau hati anjing laut, yang banyak mengandung vitamin A. Tablet yang mengandung vitamin A sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan, yang digunakan untuk pencegahan dan meringankan penyakit kulit, kadang menyebabkan gejala serupa, bahkan jika diminum sesuai petunjuk.
Keracunan Kronis
Keracunan kronis pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa biasanya merupakan akibat mengkonsumsi vitamin A dosis besar (10 kali dosis harian yang dianjurkan) selama berbulan-bulan. Keracunan vitamin A dapat terjadi pada bayi dalam beberapa minggu.
Gejala awal dari keracunan kronis adalah:
- rambut yang jarang dan kasar
- kerontokan pada sebagian bulu mata
- bibir yang pecah-pecah
- kulit yang kering dan kasar.
Sakit kepala hebat, peningkatan tekanan dalam otak dan kelemahan umum terjadi kemudian. Pertumbuhan tulang dan nyeri sendi sering terjadi, terutama pada anak-anak. Hati dan limfa dapat membesar. Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi isotretinoin (vitamin A buatan yang digunakan untuk mengobati kelainan kulit) selama kehamilan bisa memiliki cacat lahir.
Diagnosa keracunan vitamin A ditegakkan berdasarkan gejala dan tingginya kadar vitamin A dalam darah. Gejala akan menghilang dalam 4 minggu setelah penghentikan pemakaian vitamin A tambahan. Beta-karoten terdapat dalam sayuran seperti wortel, diubah secara perlahan oleh tubuh menjadi vitamin A dan dapat dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa menyebabkan keracunan. Walaupun kulit akan berubah menjadi kuning tua (karotenosis), terutama kulit di telapak tangan dan telapak kaki, tetapi tidak menimbulkan efek samping lainnya.
Vitamin A (retinol) terutama terdapat pada minyak ikan, hati, kuning telur, mentega dan krim. Sayuran berdaun hijau dan sayuran berwarna kuning mengandung karoten (misalnya beta-karotin), yang secara perlahan akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A.
Sebagian besar vitamin A disimpan di hati. Salah satu bentuk dari vitamin A (retinal) merupakan komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya) dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam retinoat) berperan dalam menjaga kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih. Obat-obatan yang berhubungan dengan vitamin A (retinoid), digunakan untuk mengobati jerawat yang parah dan masih dalam penelitian untuk mengobati jenis kanker tertentu.
KEKURANGAN VITAMIN A
Kekurangan vitamin A banyak ditemukan di beberapa daerah seperti Asia Tenggara, dimana padi yang digiling menjadi beras (yang mengandung sedikit vitamin A) merupakan makanan pokok. Beberapa penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin A.
Penyakit tersebut adalah:
- Penyakit Seliak
- Fibrosa kistik
- Penyumbatan saluran empedu.
Pembedahan pada usus atau pankreas juga akan memberikan efek yang sama. Gejala pertama dari kekurangan vitamin A biasanya adalah rabun senja. Kemudian akan timbul pengendapan berbusa (bintik Bitot) dalam bagian putih mata (sklera) dan kornea bisa mengeras dan membentuk jaringan parut (xeroftalmia), yang bisa menyebabkan kebutaan yang menetap.
Malnutrisi pada masa kanak-kanan (marasmus dan kwashiorkor), sering disertai dengan xeroftalmia; bukan karena kurangnya vitamin A dalam makanan, tetapi juga karena kekurangan kalori dan protein menghambat pengangkutan vitamin A. Kulit dan lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih bisa mengeras.
Kekurangan vitamin A juga menyebabkan peradangan kulit (dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Beberapa penderita mengalami anemia. Pada kekurangan vitamin A, kadar vitamin A dalam darah menurun sampai kurang dari 15 mikrogram/100 mL (kadar normal 20-50 mikrogram/100 mL).
Kekurangan vitamin A diobati dengan pemberian vitamin A tambahan sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan selama 3 hari. Lalu diikuti dengan pemberian sebanyak 3 kali dosis harian yang dianjurkan selama 1 bulan. Setelah itu diharapkan semua gejala sudah hilang. Penderita yang gejala-gejalanya tidak hilang dalam 2 bulan setelah pengobatan, harus segera dievaluasi untuk mengetahui kemungkinan adanya malnutrisi.
KELEBIHAN VITAMIN A
Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan keracunanan, baik itu terjadi pada satu kali pemberian (keracunan akut) ataupun dalam jangka waktu lama (keracunan kronis).
Keracunan Akut
Penjelajah Kutub Utara mengalami ngantuk, mudah tersinggung, sakit kepala dan muntah dalam beberapa jam setelah memakan hati beruang kutub atau hati anjing laut, yang banyak mengandung vitamin A. Tablet yang mengandung vitamin A sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan, yang digunakan untuk pencegahan dan meringankan penyakit kulit, kadang menyebabkan gejala serupa, bahkan jika diminum sesuai petunjuk.
Keracunan Kronis
Keracunan kronis pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa biasanya merupakan akibat mengkonsumsi vitamin A dosis besar (10 kali dosis harian yang dianjurkan) selama berbulan-bulan. Keracunan vitamin A dapat terjadi pada bayi dalam beberapa minggu.
Gejala awal dari keracunan kronis adalah:
- rambut yang jarang dan kasar
- kerontokan pada sebagian bulu mata
- bibir yang pecah-pecah
- kulit yang kering dan kasar.
Sakit kepala hebat, peningkatan tekanan dalam otak dan kelemahan umum terjadi kemudian. Pertumbuhan tulang dan nyeri sendi sering terjadi, terutama pada anak-anak. Hati dan limfa dapat membesar. Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi isotretinoin (vitamin A buatan yang digunakan untuk mengobati kelainan kulit) selama kehamilan bisa memiliki cacat lahir.
Diagnosa keracunan vitamin A ditegakkan berdasarkan gejala dan tingginya kadar vitamin A dalam darah. Gejala akan menghilang dalam 4 minggu setelah penghentikan pemakaian vitamin A tambahan. Beta-karoten terdapat dalam sayuran seperti wortel, diubah secara perlahan oleh tubuh menjadi vitamin A dan dapat dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa menyebabkan keracunan. Walaupun kulit akan berubah menjadi kuning tua (karotenosis), terutama kulit di telapak tangan dan telapak kaki, tetapi tidak menimbulkan efek samping lainnya.
Kekurangan Vitamin K
DEFINISI
Vitamin K adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan darah yang normal. Bentuk dasarnya adalah vitamin K1 (filokuinon), yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, terutama sayuran berdaun hijau.
Bakteri dalam usus kecil sebelah bawah dan bakteri dalam usus besar menghasilkan vitamin K2 (menakuinon), yang dapat diserap dalam jumlah yang terbatas.
Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir ditandai dengan kecenderungan mengalami perdarahan, merupakan bentuk dasar dari kekurangan vitamin K.
Hal ini terjadi karena:
- Plasenta tidak mengantarkan lemak dan vitamin K dengan baik
- Fungsi hati dari bayi baru lahir masih belum matang untuk menghasilkan faktor-faktor pembekuan darah yang cukup (faktor pembekuan adalah protein dalam darah yang memudahkan pembekuan dan memerlukan vitamin K)
- Usus tidak memiliki bakteri yang menghasilkan vitamin K selama hari-hari pertama bayi
- ASI hanya sedikit mengandung vitamin K.
Suatu suntikan vitamin K seharusnya diberikan pada bayi baru lahir untuk melindungi bayi dari penyakit ini. Bayi yang mendapatkan ASI, yang belum mendapatkan suntikan vitamin K pada saat lahir, sangat rentan terhadap kekurangan vitamin K.
Karena vitamin K larut dalam lemak, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penyerapan lemak, bisa menyebabkan kekurangan vitamin K pada anak-anak dan dewasa:
- Penyakit seliak
- Fibrostik kistik.
Mengkonsumsi minyak mineral dalam jumlah yang berlebihan juga bisa mencegah penyerapan vitamin K. Kekurangan vitamin K juga terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah. Gejala utamanya adalah perdarahan (ke dalam kulit, dari hidung, dari sebuah luka atau dalam lambung), yang disertai dengan muntah. Darah dapat terlihat pada air kemih atau tinja. Yang paling serius adalah perdarahan ke dalam otak yang bisa terjadi pada bayi baru lahir.
Bila dicurigai adanya kekurangan vitamin K, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar protrombin, salah satu faktor pembekuan darah yang memerlukan vitamin K. Kadar yang rendah (kurang dari 50% dari normal) menunjukkan adanya kekurangan vitamin K. Tetapi kadar protrombin yang rendah juga dapat disebabkan oleh obat antikoagulan atau kerusakan hati.
Biasanya diagnosa akan semakin kuat jika setelah penyuntikkan vitamin K, terdapat peningkatan kadar protrombin dalam beberapa jam dan perdarahan berhenti dalam 3-6 jam. Jika penderita memiliki penyakit hati yang berat, hati tidak mampu mensintesa faktor pembekuan walaupun telah disuntikkan vitamin K. Pada kasus seperti ini diperlukan tranfusi plasma untuk melengkapi faktor-faktor pembekuan.
Vitamin K adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan darah yang normal. Bentuk dasarnya adalah vitamin K1 (filokuinon), yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, terutama sayuran berdaun hijau.
Bakteri dalam usus kecil sebelah bawah dan bakteri dalam usus besar menghasilkan vitamin K2 (menakuinon), yang dapat diserap dalam jumlah yang terbatas.
Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir ditandai dengan kecenderungan mengalami perdarahan, merupakan bentuk dasar dari kekurangan vitamin K.
Hal ini terjadi karena:
- Plasenta tidak mengantarkan lemak dan vitamin K dengan baik
- Fungsi hati dari bayi baru lahir masih belum matang untuk menghasilkan faktor-faktor pembekuan darah yang cukup (faktor pembekuan adalah protein dalam darah yang memudahkan pembekuan dan memerlukan vitamin K)
- Usus tidak memiliki bakteri yang menghasilkan vitamin K selama hari-hari pertama bayi
- ASI hanya sedikit mengandung vitamin K.
Suatu suntikan vitamin K seharusnya diberikan pada bayi baru lahir untuk melindungi bayi dari penyakit ini. Bayi yang mendapatkan ASI, yang belum mendapatkan suntikan vitamin K pada saat lahir, sangat rentan terhadap kekurangan vitamin K.
Karena vitamin K larut dalam lemak, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penyerapan lemak, bisa menyebabkan kekurangan vitamin K pada anak-anak dan dewasa:
- Penyakit seliak
- Fibrostik kistik.
Mengkonsumsi minyak mineral dalam jumlah yang berlebihan juga bisa mencegah penyerapan vitamin K. Kekurangan vitamin K juga terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah. Gejala utamanya adalah perdarahan (ke dalam kulit, dari hidung, dari sebuah luka atau dalam lambung), yang disertai dengan muntah. Darah dapat terlihat pada air kemih atau tinja. Yang paling serius adalah perdarahan ke dalam otak yang bisa terjadi pada bayi baru lahir.
Bila dicurigai adanya kekurangan vitamin K, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar protrombin, salah satu faktor pembekuan darah yang memerlukan vitamin K. Kadar yang rendah (kurang dari 50% dari normal) menunjukkan adanya kekurangan vitamin K. Tetapi kadar protrombin yang rendah juga dapat disebabkan oleh obat antikoagulan atau kerusakan hati.
Biasanya diagnosa akan semakin kuat jika setelah penyuntikkan vitamin K, terdapat peningkatan kadar protrombin dalam beberapa jam dan perdarahan berhenti dalam 3-6 jam. Jika penderita memiliki penyakit hati yang berat, hati tidak mampu mensintesa faktor pembekuan walaupun telah disuntikkan vitamin K. Pada kasus seperti ini diperlukan tranfusi plasma untuk melengkapi faktor-faktor pembekuan.
Vitamin & Mineral
DEFINISI
Vitamin dan mineral adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila seseorang mengkonsumsi berbagai variasi makanan, maka kemungkinan untuk mengalami kekurangan vitamin dan mineral adalah sangat kecil. Orang-orang yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin atau mineral tertentu. Contohnya seorang vegetarian yang sangat ketat bisa mengalami kekurangan vitamin B12, yang hanya bisa diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan. Sebaliknya, mengkonsumsi sejumlah besar vitamin dan mineral tambahan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
VITAMIN
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C.
Vitamin B terdiri dari:
- Vitamin B1 (tiamin)
- Vitamin B2 (riboflavin)
- Vitamin B6 (piridoksin)
- Asam pantotenat
- Niasin
- Biotin
- Asam folat
- Vitamin B12 (kobalamin).
Kebutuhan harian yang dianjurkan (jumlah rata-rata yang diperlukan setiap harinya untuk tetap sehat), telah ditetapkan untuk masing-masing vitamin. Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mengkonsumsi vitamin tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap harinya, vitamin A dan D bersifat racun, tetapi vitamin E dan K (filokuinon) tidak. Niasin, vitamin B6 dan vitamin C jika diminum dalam dosis tinggi akan bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya yang larut dalam air.
Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan E) yang disimpan dalam tubuh sampai jumlah besar. Vitamin D dan K disimpan dalam jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan, vitamin C disimpan dalam jumlah yang paling sedikit. Vitamin B12 disimpan dalam jumlah yang paling besar dan dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menghabiskan persediaan 2-3 mgr vitamin ini.
MINERAL
Beberapa mineral (natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfat dan magnesium), dimasukkan kedalam golongan makronutrisi karena zat-zat tersebut dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah relatif besar dan juga disebut makromineral.
Mineral lainnya merupakan mikronutrisi, karena dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil dan juga disebut mikromineral. Yang termasuk ke dalam mikromineral adalah zat besi, seng, tembaga, mangan, molibdenum, selenium, yodium dan fluorida. Kekurangan mineral, kecuali zat besi dan yodium, jarang terjadi. Kelebihan beberapa mineral bisa menyebabkan keracunan.
Vitamin & Mineral
(Piridoksin)
Vitamin dan mineral adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila seseorang mengkonsumsi berbagai variasi makanan, maka kemungkinan untuk mengalami kekurangan vitamin dan mineral adalah sangat kecil. Orang-orang yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin atau mineral tertentu. Contohnya seorang vegetarian yang sangat ketat bisa mengalami kekurangan vitamin B12, yang hanya bisa diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan. Sebaliknya, mengkonsumsi sejumlah besar vitamin dan mineral tambahan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
VITAMIN
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C.
Vitamin B terdiri dari:
- Vitamin B1 (tiamin)
- Vitamin B2 (riboflavin)
- Vitamin B6 (piridoksin)
- Asam pantotenat
- Niasin
- Biotin
- Asam folat
- Vitamin B12 (kobalamin).
Kebutuhan harian yang dianjurkan (jumlah rata-rata yang diperlukan setiap harinya untuk tetap sehat), telah ditetapkan untuk masing-masing vitamin. Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mengkonsumsi vitamin tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap harinya, vitamin A dan D bersifat racun, tetapi vitamin E dan K (filokuinon) tidak. Niasin, vitamin B6 dan vitamin C jika diminum dalam dosis tinggi akan bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya yang larut dalam air.
Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan E) yang disimpan dalam tubuh sampai jumlah besar. Vitamin D dan K disimpan dalam jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan, vitamin C disimpan dalam jumlah yang paling sedikit. Vitamin B12 disimpan dalam jumlah yang paling besar dan dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menghabiskan persediaan 2-3 mgr vitamin ini.
MINERAL
Beberapa mineral (natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfat dan magnesium), dimasukkan kedalam golongan makronutrisi karena zat-zat tersebut dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah relatif besar dan juga disebut makromineral.
Mineral lainnya merupakan mikronutrisi, karena dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil dan juga disebut mikromineral. Yang termasuk ke dalam mikromineral adalah zat besi, seng, tembaga, mangan, molibdenum, selenium, yodium dan fluorida. Kekurangan mineral, kecuali zat besi dan yodium, jarang terjadi. Kelebihan beberapa mineral bisa menyebabkan keracunan.
Vitamin & Mineral
(Piridoksin)
Zat Gizi | Sumber Utama | Fungsi Utama | Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan | Kebutuhan Harian Dewasa |
Vitamin A (Retinol) | Penglihatan normal Kesehatan kulit & jaringan permukaan lainnya Perlindungan terhadap infeksi | 900 mikrogram | ||
Vitamin D | Penyerapan kalsium dan fosfat dari usus Mineralisasi, pertumbuhan & perbaikan tulang | 10 mikrogram | ||
Vitamin E | Minyak sayur, benih gandum, sayuran berdaun, kuning telur, margarin, tanaman polong | Antioksidan | 10 mikrogram | |
Vitamin K | Sayuran berdaun, babi, hati, minyak sayur, dihasilkan oleh bakteri dalam usus | Pembentukan faktor pembekuan darah Pembentukan bekuan darah yg normal | Kekurangan : Perdarahan | 65 mikrogram |
Vitamin B (Tiamin) | Ragi kering, gandum, daging (terutama babi & hati), kacang-kacangan, tanaman polong, kentang | Metabolisme karbohidrat | Kekurangan : Beriberi pada anak & dewasa, disertai kegagalan jantung dan fungsi saraf & otak yg abnormal | 1,2 miligram |
Vitamin B2 (Riboflavin) | Susu, keju, hati, daging, telur, gandum | Metabolisme karbohidrat Kesehatan membran mukosa | Kekurangan : Bibir & sudut mulut pecah & bersisik, dermatitis | 1,5 miligram |
Niasin (Asam Nikotinat) | Ragi kering, hati, daging, ikan, tanaman polong, gandum | Reaksi kimia di dalam sel Metabolisme karbohidrat | Kekurangan : Pellagra (dermatosis, peradangan pada lidah, fungsi usus & otak yg abnormal) | 16 miligram |
Ragi kering, hati, daging, gandum, ikan, tanaman polong | Metabolisme asam amino & asam lemak Fungsi sistem saraf Kesehatan kulit | Kekurangan : Kejang pada bayi, anemia, kelainan saraf & kulit | 2 miligram | |
Biotin | Hati, ginjal, kuning telur, ragi, bunga kol, kacang-kacangan, tanaman polong | Metabolisme karbohidrat & asam lemak | Kekurangan : Peradangan pada kulit & bibir | 60 mikrogram |
Vitamin B12 (Kobalamin) | Hati, daging (terutama sapi, babi), telur, susu & produk olahan susu | Pematangan sel darah merah Fungsi saraf Sintesa DNA | Kekurangan : Anemia pernisiosa & anemia lainnya (pada vegetarian yg menderita cacing pita ikan), bebrapa kelainan psikis, gangguan penglihatan | 2 mikrogram |
Asam Folat | Sayuran berdaun hijau yg masih segar, buah-buahan, hati, ragi kering | Pematangan sel darah merah Sintesa DNA & RNA | Kekurangan : Berkurangnya jumlah semua jenis sel darah (pansitopenia), sel darah merah yg berukuran besar (terutama pada wanita hamil, bayi & penderita malabsorpsi) | 200 mikrogram |
Asam Pantotenat | Hati, ragi, sayuran | Metabolisme karbohidrat & lemak | Kekurangan : Penyakit saraf, kaki terbakar | 6 miligram |
Vitamin C | Jeruk, tomat, kentang, kubis, cabe hijau | Kekurangan : Scurvy (perdarahan, gigi rontok, peradangan gusi) | 60 miligram | |
Natrium | Garam, sapi, babi, ikan sarden, keju, zaitun hijau, roti jagung, keripik kentang, acar kubis | Keseimbangan asam-basa Fungsi saraf & otot | 1 gram | |
Klorida | Sama dengan natrium | Keseimbangan elektrolis | Kekurangan : Gangguan keseimbangan asam-basa | 1,5 gram |
Kalium | Susu skim, pisang, buah plum yg dikeringkan, kismis | Fungsi saraf & otot Keseimbangan asam-basa & keseimbangan air | Kekurangan:Kadar kalium dlm darah rendah, kelumpuhan, gangguan jantung | 2 gram |
Kalsium | Susu & produk olahan susu, daging, ikan, telur, gandum, buncis, buah-buahan, sayuran | Pembentukan tulang & gigi Pembekuan darah Fungsi saraf & otot Irama jantung normal | 1 gram | |
Fosfat | Susu, keju, daging, unggas, ikan, gandum, kacang-kacangan, tanaman polong | Pembentukan tulang & gigi Keseimbangan asam-basa Komponen asam nukteat Produksi energi | 0,9 gram | |
Magnesium | Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, gandum, makanan laut | Pembentukan tulang & gigi Fungsi saraf & otot Pengaktivan enzim | 0,3 gram | |
Zat Besi | Tepung kedele, ginjal sapi, hati, buncis, kerang-kerangan, buah peach | Pembentukan enzim, yg berfungsi mengubah berbagai reaksi kimia dlm tubuh Pembentukan komponen utama dari sel darah merah & sel-sel otot | 12 miligram | |
Seng | Daging, makanan laut | Komponen enzim Pembentukan sel darah merah Pembentukan tulang,/td. | Kekurangan : Pertumbuhan yg lambat, tertundanya kematangan seksual, berkurangnya sensasi rasa | 15 miligram |
Tembaga | Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yg dikeringkan, gandum | Komponen enzim Pembentukan sel darah merah Pembentukan tulang | 2 miligram | |
Mangan | Gandum, buah-buahan yg dikeringkan | Komponen enzim | 3,5 miligram | |
Molibdenum | Produk olahan susu, gandum | Pengaktivan enzim | Kekurangan : Asidosis, denyut jantung yg cepat, pernafasan cepat, bintik buta, rabun senja, mudah tersinggung | 150 mikrogram |
Selenium | Daging & hasil hewan lainnya, konsentrasi tanah yg terdapat dlm tumbuhan | Penting untuk sintesa suatu enzim antioksidan,/td> | 60 mikrogram | |
Yodium | Makanan laut, garam beryodium, produk olahan susu, air minum | Pembentukan hormon tiroid, yg berfungsi mengatur mekanisme pengontrolan energi | 150 mikrogram | |
Fluor | Teh, kopi, air yg mengandung fluor | Pembentukan tulang & gigi | 2,5 miligram |
Kekurangan Biotin
DEFINISI
Biotin adalah vitamin B yang diperlukan untuk metabolisme lemak dan karbohidrat. Biotin ditemukan dalam berbagai makanan dan sumber yang mengandung banyak biotin adalah hati, ginjal, pankreas, telur, susu, ikan dan kacang-kacangan.
PENYEBAB
Kekurangan vitamin ini sangat tidak mungkin terjadi pada orang-orang yang asupan makanannya seimbang. Tetapi mengkonsumsi telur mentah selama beberapa minggu dapat menyebabkan kekurangan biotin karena telur mentah mengandung suatu bahan yang mengikat biotin dalam tubuh sehingga mencegah penyerapannya.
Kekurangan vitamin ini dapat terjadi pada orang-orang yang menerima pemberian makanan secara intravena (infus) dalam waktu yang lama tanpa biotin tambahan.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- mengantuk
- penurunan berat badan
- dermatitis
- serangan kecemasan
- nyeri otot
- gejala saraf tertentu seperti kelelahan, insomnia (sukar tidur) dan halusinasi.
DIAGNOSA
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan kadar biotin dalam darah dan air kemih.
Biotin adalah vitamin B yang diperlukan untuk metabolisme lemak dan karbohidrat. Biotin ditemukan dalam berbagai makanan dan sumber yang mengandung banyak biotin adalah hati, ginjal, pankreas, telur, susu, ikan dan kacang-kacangan.
PENYEBAB
Kekurangan vitamin ini sangat tidak mungkin terjadi pada orang-orang yang asupan makanannya seimbang. Tetapi mengkonsumsi telur mentah selama beberapa minggu dapat menyebabkan kekurangan biotin karena telur mentah mengandung suatu bahan yang mengikat biotin dalam tubuh sehingga mencegah penyerapannya.
Kekurangan vitamin ini dapat terjadi pada orang-orang yang menerima pemberian makanan secara intravena (infus) dalam waktu yang lama tanpa biotin tambahan.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- mengantuk
- penurunan berat badan
- dermatitis
- serangan kecemasan
- nyeri otot
- gejala saraf tertentu seperti kelelahan, insomnia (sukar tidur) dan halusinasi.
DIAGNOSA
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan kadar biotin dalam darah dan air kemih.
Overhidrasi (Kelebihan Cairan Dalam Tubuh)
DEFINISI
Overhidrasi adalah kelebihan cairan dalam tubuh.
PENYEBAB
Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran cairan. Kelebihan cairan dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam aliran darah menjadi sangat kecil. Minum air dalam jumlah yang sangat banyak biasanya tidak menyebabkan overhidrasi jika kelenjar hipofisa, ginjal dan jantung berfungsi secara normal.
Overhidrasi lebih sering terjadi pada orang-orang yang ginjalnya tidak membuang cairan secara normal, misalnya pada penderita penyakit jantung, ginjal atau hati. Orang-orang tersebut harus membatasi jumlah air yang mereka minum dan jumlah garam yang mereka makan.
GEJALA
Seperti halnya dengan dehidrasi, organ yang paling mudah terkena dampak dari overhidrasi adalah otak. Jika overhidrasi terjadi secara perlahan, sel-sel otak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri, sehingga hanya sedikit gejala yang timbul. Jika overhidrasi terjadi sangat cepat, penderita akan menunjukkan kekacauan mental, kejang dan koma.
DIAGNOSA
Pada overhidrasi, kelebihan cairan ditemukan baik di dalam maupun di sekitar sel dan biasanya tidak menyebabkan timbulnya tanda-tanda pengumpulan cairan. Pada kelebihan volume darah, tubuh juga memiliki terlalu banyak natrium, sehingga tidak dapat memindahkan air kedalam cadangan di dalam sel.
Pada kelebihan volume darah (misalnya gagal jantung dan sirosis hati), cairan terkumpul di sekitar sel-sel di dada, perut dan tungkai bawah. Membedakan overhidrasi dan volume darah yang berlebihan seringkali sulit dilakukan, karena overhidrasi bisa terjadi sendiri atau bersamaan dengan kelebihan volume darah.
PENGOBATAN
Pengobatan overhidrasi tergantung kepada penyebabnya. Tetapi pada dasarnya, tanpa melihat apapun penyebabnya, asupan cairan harus dibatasi. Minum sebanyak kurang dari 1L cairan/hari biasanya akan memperbaiki overhidrasi dalam beberapa hari. Pembatasan asupan cairan ini harus dibawah pengawasan dan atas saran dari dokter.
Kadang diberikan diuretik< untuk meningkatkan pembuangan cairan oleh ginjal. Biasanya diuretik lebih efektif dalam mengatasi kelebihan volume darah, sehingga paling efektif jika diberikan kepada penderita overhidrasi yang disertai dengan kelebihan volume darah.
Overhidrasi adalah kelebihan cairan dalam tubuh.
PENYEBAB
Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran cairan. Kelebihan cairan dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam aliran darah menjadi sangat kecil. Minum air dalam jumlah yang sangat banyak biasanya tidak menyebabkan overhidrasi jika kelenjar hipofisa, ginjal dan jantung berfungsi secara normal.
Overhidrasi lebih sering terjadi pada orang-orang yang ginjalnya tidak membuang cairan secara normal, misalnya pada penderita penyakit jantung, ginjal atau hati. Orang-orang tersebut harus membatasi jumlah air yang mereka minum dan jumlah garam yang mereka makan.
GEJALA
Seperti halnya dengan dehidrasi, organ yang paling mudah terkena dampak dari overhidrasi adalah otak. Jika overhidrasi terjadi secara perlahan, sel-sel otak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri, sehingga hanya sedikit gejala yang timbul. Jika overhidrasi terjadi sangat cepat, penderita akan menunjukkan kekacauan mental, kejang dan koma.
DIAGNOSA
Pada overhidrasi, kelebihan cairan ditemukan baik di dalam maupun di sekitar sel dan biasanya tidak menyebabkan timbulnya tanda-tanda pengumpulan cairan. Pada kelebihan volume darah, tubuh juga memiliki terlalu banyak natrium, sehingga tidak dapat memindahkan air kedalam cadangan di dalam sel.
Pada kelebihan volume darah (misalnya gagal jantung dan sirosis hati), cairan terkumpul di sekitar sel-sel di dada, perut dan tungkai bawah. Membedakan overhidrasi dan volume darah yang berlebihan seringkali sulit dilakukan, karena overhidrasi bisa terjadi sendiri atau bersamaan dengan kelebihan volume darah.
PENGOBATAN
Pengobatan overhidrasi tergantung kepada penyebabnya. Tetapi pada dasarnya, tanpa melihat apapun penyebabnya, asupan cairan harus dibatasi. Minum sebanyak kurang dari 1L cairan/hari biasanya akan memperbaiki overhidrasi dalam beberapa hari. Pembatasan asupan cairan ini harus dibawah pengawasan dan atas saran dari dokter.
Kadang diberikan diuretik< untuk meningkatkan pembuangan cairan oleh ginjal. Biasanya diuretik lebih efektif dalam mengatasi kelebihan volume darah, sehingga paling efektif jika diberikan kepada penderita overhidrasi yang disertai dengan kelebihan volume darah.
Senin, 29 Maret 2010
PENYEBAB SARIAWAN DAN CARA MENGATASINYA
Penyakit sariawan atau dikenal dengan sebutan stomatitis adalah pembengkakan atau peradangan yang terjadi di lapisan mukosa mulut. Daerah yang bisa terkena sariawan termasuk pipi, gusi, lidah, bibir serta langit-langit mulut. Selain itu sariawan juga bisa menyebabkan perdarahan, bengkak serta warna yang memerah.
Memang sariawan bukan penyakit serius. Tapi kalau sudah kena yang satu ini sangat tidak nyaman karena jadi sulit untuk makan atau pun berbicara. Bagaimana caranya supaya tidak diganggu sariawan?
Seperti dikutip dari Healthcentre, Sabtu (27/3/2010) ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sariawan, yaitu:
1. Akibat virus
Sariawan ini disebabkan oleh beberapa bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk kasus-kasus khusus seperti yang menyebabkan demam pada kelenjar, herpes dan penyakit mulut lainnya.
2. Akibat bakteri.
Sariawan jenis ini biasanya suka terjadi jika seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri.
3. Akibat jamur.
Sariawan ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan penggunaan antibiotik dosis tinggi.
4. Non-infeksi.
Penyebab paling umumnya adalah terjadinya luka di mulut yang berulang, meskipun tidak diketahui penyebabnya tapi biasanya akan hilang dalam waktu 2 minggu. Sariawan ini juga bisa disebabkan adanya masalah dalam sistem pencernaan, kekurangan vitamin, riboflavin, miacin dan B12.
Selain keempat penyebab di atas, ada juga hal lain yang diduga dapat menyebabkan sariawan seperti kurang menjaga kebersihan mulut, pemasangan kawat gigi atau gigi palsu dan juga konsumsi makanan atau minuman yang panas.
Perawatan yang dilakukan untuk mengobati sariawan adalah dengan mencari sumber penyebab sariawan tersebut. Namun mengatur makanan yang dikonsumsi juga bisa membantu, seperti menghindari makanan yang renyah atau makanan dengan rasa yang tajam. Usahakan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut dan tetap menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Jika Anda adalah pengguna kawat gigi atau gigi palsu, maka mintalah dokter untuk memeriksanya saat sedang berkunjung untuk memastikan bahwa tidak ada masalah berarti.
Biasanya sariawan akan hilang dengan sendirinya setelah 4 hari, tapi bila tak kunjung hilang sebaiknya mencari bantuan medis terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.
Sebenarnya sariawan bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan baik, melakukan pemeriksaan gigi secara teratur serta mengatur pola makan yang baik dengan mengurangi makanan yang dapat memicu iritasi pada lapisan mukosa mulut.
Selain itu pencegahan sariawan juga bisa dilakukan dengan menghindari terjadinya trauma atau benturan seperti menyikat gigi dengan lembut, tidak terburu-buru saat mengunyah makanan serta tidak berbicara saat sedang makan.
[health.detik.com]
Memang sariawan bukan penyakit serius. Tapi kalau sudah kena yang satu ini sangat tidak nyaman karena jadi sulit untuk makan atau pun berbicara. Bagaimana caranya supaya tidak diganggu sariawan?
Seperti dikutip dari Healthcentre, Sabtu (27/3/2010) ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sariawan, yaitu:
1. Akibat virus
Sariawan ini disebabkan oleh beberapa bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk kasus-kasus khusus seperti yang menyebabkan demam pada kelenjar, herpes dan penyakit mulut lainnya.
2. Akibat bakteri.
Sariawan jenis ini biasanya suka terjadi jika seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri.
3. Akibat jamur.
Sariawan ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan penggunaan antibiotik dosis tinggi.
4. Non-infeksi.
Penyebab paling umumnya adalah terjadinya luka di mulut yang berulang, meskipun tidak diketahui penyebabnya tapi biasanya akan hilang dalam waktu 2 minggu. Sariawan ini juga bisa disebabkan adanya masalah dalam sistem pencernaan, kekurangan vitamin, riboflavin, miacin dan B12.
Selain keempat penyebab di atas, ada juga hal lain yang diduga dapat menyebabkan sariawan seperti kurang menjaga kebersihan mulut, pemasangan kawat gigi atau gigi palsu dan juga konsumsi makanan atau minuman yang panas.
Perawatan yang dilakukan untuk mengobati sariawan adalah dengan mencari sumber penyebab sariawan tersebut. Namun mengatur makanan yang dikonsumsi juga bisa membantu, seperti menghindari makanan yang renyah atau makanan dengan rasa yang tajam. Usahakan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut dan tetap menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Jika Anda adalah pengguna kawat gigi atau gigi palsu, maka mintalah dokter untuk memeriksanya saat sedang berkunjung untuk memastikan bahwa tidak ada masalah berarti.
Biasanya sariawan akan hilang dengan sendirinya setelah 4 hari, tapi bila tak kunjung hilang sebaiknya mencari bantuan medis terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.
Sebenarnya sariawan bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan baik, melakukan pemeriksaan gigi secara teratur serta mengatur pola makan yang baik dengan mengurangi makanan yang dapat memicu iritasi pada lapisan mukosa mulut.
Selain itu pencegahan sariawan juga bisa dilakukan dengan menghindari terjadinya trauma atau benturan seperti menyikat gigi dengan lembut, tidak terburu-buru saat mengunyah makanan serta tidak berbicara saat sedang makan.
[health.detik.com]
9 PENYAKIT MENULAR AKIBAT SATWA LIAR
Penyakit menular akibat Satwa Liar ini pasti sudah sering didengar, seperti: HEPATITIS, TUBERCULOSA (TBC), RABIES, CACING, TOXOPLASMOSIS, PSITACOSIS, SALMONELLOSIS, LEPTOSPIROSIS dan HERPES. Dan berikut ini merupakan 9 penyakit menlar akibat satwa liar berikut penjelasannya
1. Hepatitis
Di seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah terinfeksi penyakit hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap menitnya ada 4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan penularan penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan air liur.
Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis.
Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
2. Tuberculosa (TBC)
TBC adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.
Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah.
Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.
3. Rabies
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%).
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
4. Cacing
Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01-0,1 mm, sangat memudah bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia.
Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan menjemput penderitanya.
Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.
5. Toxoplasmosis
Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan atau selalu keguguran bila mengandung. Bayi yang lahir dengan kondisi cacatpun juga dapat di sebabkan oleh penyakit ini.
Penyakit Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya kucing hutan, harimau atau juga kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui empat cara yaitu: secara tidak sengaja menelan makanan atau minuman yang telah tercemar Toxoplasama, memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan tidak dimasak secara sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.
6. Psitacosis
Walaupun belum ada laporan tentang kasus penyakit Psittacosis yang diderita oleh manusia tetapi penyakit yang disebarkan oleh burung paruh bengkok (nuri dan kakatua) ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Penularannya bisa lewat kotoran burung yang kemudian terhirup oleh manusia.
Gejala klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan mulai dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare, tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.
7. Salmonellosis
Bakteri Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.
Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.
8. Leptospirosis
Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini tumbuh subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman yang tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.
Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami perdarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang tersedia hanya untuk satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang dan tupai.
9. Herpes
Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda pelihara itu ternyata menderita herpes!.
[noersigit.blogdetik.com]
1. Hepatitis
Di seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah terinfeksi penyakit hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap menitnya ada 4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan penularan penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan air liur.
Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis.
Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
2. Tuberculosa (TBC)
TBC adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.
Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah.
Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.
3. Rabies
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%).
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
4. Cacing
Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01-0,1 mm, sangat memudah bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia.
Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan menjemput penderitanya.
Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.
5. Toxoplasmosis
Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan atau selalu keguguran bila mengandung. Bayi yang lahir dengan kondisi cacatpun juga dapat di sebabkan oleh penyakit ini.
Penyakit Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya kucing hutan, harimau atau juga kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui empat cara yaitu: secara tidak sengaja menelan makanan atau minuman yang telah tercemar Toxoplasama, memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan tidak dimasak secara sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.
6. Psitacosis
Walaupun belum ada laporan tentang kasus penyakit Psittacosis yang diderita oleh manusia tetapi penyakit yang disebarkan oleh burung paruh bengkok (nuri dan kakatua) ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Penularannya bisa lewat kotoran burung yang kemudian terhirup oleh manusia.
Gejala klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan mulai dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare, tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.
7. Salmonellosis
Bakteri Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.
Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.
8. Leptospirosis
Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini tumbuh subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman yang tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.
Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami perdarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang tersedia hanya untuk satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang dan tupai.
9. Herpes
Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda pelihara itu ternyata menderita herpes!.
[noersigit.blogdetik.com]
Keseimbangan Cairan
DEFINISI
Duapertiga dari berat badan adalah air. Berat badan 75kg mengandung sekitar 38,4L air dalam tubuhnya, dimana:
- 23-27 L berada di dalam sel
- 7,7 L berada di rongga antar sel, dan
- kurang dari 3,84 L atau sekitar 8% dari total air, berada dalam aliran darah.
Jumlah cairan yang relatif sedikit dalam aliran darah itu sangat penting untuk fungsi tubuh dan harus terus dijaga agar tetap konstan. Air yang berada diluar aliran darah berfungsi sebagai cadangan yang dapat mengisi maupun menyerap kelebihan air dalam darah sesuai kebutuhan. Air masuk ke dalam tubuh terutama melalui penyerapan dari saluran pencernaan.
Air meninggalkan tubuh terutama sebagai air kemih yang dikeluarkan dari ginjal. Ginjal bisa mengeluarkan sampai beberapa liter air kemih dalam sehari atau dapat menahannya dengan membuang kurang dari 0,5 L air kemih dalam sehari. Sekitar 1 L air juga dibuang setiap harinya melalui penguapan dari kulit dan paru-paru. Keringat yang berlebihan (misalnya karena latihan berat atau cuaca panas), bisa meningkatkan jumlah air yang hilang melalui penguapan.
Dalam keadaan normal, sedikit air dibuang melalui saluran pencernaan. Pada muntah yang berkepanjangan atau diare yang berat, sebanyak 3,84 L air bisa hilang melalui saluran pencernaan. Bila asupan cairan sesuai dengan cairan yang hilang, cairan tubuh akan tetap seimbang. Untuk menjaga keseimbangan cairan, orang sehat dengan fungsi ginjal yang normal dan tidak berkeringat berlebihan, harus minum sedikitnya 1 L cairan/hari. Untuk mencegah dehidrasi dan pembentukan batu ginjal, dianjurkan untuk minum cairan sebanyak 1,5-2 L/hari.
Bila otak dan ginjal berfungsi dengan baik, tubuh dapat mengatasi perubahan yang ekstrim dalam asupan cairan. Seseorang biasanya dapat minum cairan yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan dan mempertahankan volume darah dan konsentrasi dari garam-garam mineral yang terlarut (elektrolit) dalam darah. Jika seseorang tidak dapat minum air yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan (seperti yang terjadi pada muntah berkelanjutan atau diare hebat), maka bisa mengalami dehidrasi.
Jumlah air dalam tubuh berkaitan erat dengan jumlah elektrolit tubuh. Konsentrasi natrium darah merupakan indikator yang baik dari jumlah cairan dalam tubuh. Tubuh berusaha untuk mempertahankan jumlah total cairan tubuh sehingga kadar natrium darah tetap stabil. Jika kadar natrium terlalu tinggi, tubuh akan menahan air untuk melarutkan kelebihan natrium. Akan timbul rasa haus dan lebih sedikit mengeluarkan air kemih. Jika kadar natrium terlalu rendah, ginjal mengeluarkan lebih banyak air untuk mengembalikan kadar natrium kembali ke normal.
Duapertiga dari berat badan adalah air. Berat badan 75kg mengandung sekitar 38,4L air dalam tubuhnya, dimana:
- 23-27 L berada di dalam sel
- 7,7 L berada di rongga antar sel, dan
- kurang dari 3,84 L atau sekitar 8% dari total air, berada dalam aliran darah.
Jumlah cairan yang relatif sedikit dalam aliran darah itu sangat penting untuk fungsi tubuh dan harus terus dijaga agar tetap konstan. Air yang berada diluar aliran darah berfungsi sebagai cadangan yang dapat mengisi maupun menyerap kelebihan air dalam darah sesuai kebutuhan. Air masuk ke dalam tubuh terutama melalui penyerapan dari saluran pencernaan.
Air meninggalkan tubuh terutama sebagai air kemih yang dikeluarkan dari ginjal. Ginjal bisa mengeluarkan sampai beberapa liter air kemih dalam sehari atau dapat menahannya dengan membuang kurang dari 0,5 L air kemih dalam sehari. Sekitar 1 L air juga dibuang setiap harinya melalui penguapan dari kulit dan paru-paru. Keringat yang berlebihan (misalnya karena latihan berat atau cuaca panas), bisa meningkatkan jumlah air yang hilang melalui penguapan.
Dalam keadaan normal, sedikit air dibuang melalui saluran pencernaan. Pada muntah yang berkepanjangan atau diare yang berat, sebanyak 3,84 L air bisa hilang melalui saluran pencernaan. Bila asupan cairan sesuai dengan cairan yang hilang, cairan tubuh akan tetap seimbang. Untuk menjaga keseimbangan cairan, orang sehat dengan fungsi ginjal yang normal dan tidak berkeringat berlebihan, harus minum sedikitnya 1 L cairan/hari. Untuk mencegah dehidrasi dan pembentukan batu ginjal, dianjurkan untuk minum cairan sebanyak 1,5-2 L/hari.
Bila otak dan ginjal berfungsi dengan baik, tubuh dapat mengatasi perubahan yang ekstrim dalam asupan cairan. Seseorang biasanya dapat minum cairan yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan dan mempertahankan volume darah dan konsentrasi dari garam-garam mineral yang terlarut (elektrolit) dalam darah. Jika seseorang tidak dapat minum air yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan (seperti yang terjadi pada muntah berkelanjutan atau diare hebat), maka bisa mengalami dehidrasi.
Jumlah air dalam tubuh berkaitan erat dengan jumlah elektrolit tubuh. Konsentrasi natrium darah merupakan indikator yang baik dari jumlah cairan dalam tubuh. Tubuh berusaha untuk mempertahankan jumlah total cairan tubuh sehingga kadar natrium darah tetap stabil. Jika kadar natrium terlalu tinggi, tubuh akan menahan air untuk melarutkan kelebihan natrium. Akan timbul rasa haus dan lebih sedikit mengeluarkan air kemih. Jika kadar natrium terlalu rendah, ginjal mengeluarkan lebih banyak air untuk mengembalikan kadar natrium kembali ke normal.
Protoporfiria Eritropoetik
DEFINISI
Protoporfiria Eritropoetik (Erythropoietic Protoporphyria) merupakan suatu keadaan dimana protoporfirin terkumpul di sumsum tulang, sel darah merah dan plasma darah, dan menyebabkan fotosensitivitas kulit.
PENYEBAB
Pada porfiria herediter ini, terjadi kekurangan enzim ferokelatase. Kekurangan enzim yang diturunkan dari salah satu orang tuanya, menyebabkan protoporfirin terkumpul dalam sumsum tulang dan darah. Kelebihan protoporfirin disalurkan melalui hati ke dalam empedu dan akhirnya dibuang bersama tinja.
GEJALA
Gejala biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Nyeri dan pembengkakan terjadi segera setelah kulit terpapar sinar matahari. Jarang terjadi lepuhan dan pembentukan jaringan parut.
DIAGNOSA
Diagnosis penyakit ini sulit karena protoporfirin sangat sukar larut dan tidak dibuang melalui air kemih. Diagnosis ditegakkan bila ditemukan peningkatan kadar protoporfirin dalam plasma dan sel darah merah.
PENGOBATAN
Sinar matahari harus dihindari. Betakaroten bila dikonsumsi dalam jumlah cukup menyebabkan pewarnaan kekuningan yang ringan pada kulit dan sangat efektif, karena menyebabkan penderita lebih toleran terhadap sinar matahari. Penderita protoporfiria eritropoetik dapat memiliki batu kandung empedu yang mengandung protoporfirin. Batu harus dikeluarkan melalui pembedahan. Komplikasi yang lebih berat adalah kerusakan hati, dan kadang perlu dilakukan pencangkokan hati.
Protoporfiria Eritropoetik (Erythropoietic Protoporphyria) merupakan suatu keadaan dimana protoporfirin terkumpul di sumsum tulang, sel darah merah dan plasma darah, dan menyebabkan fotosensitivitas kulit.
PENYEBAB
Pada porfiria herediter ini, terjadi kekurangan enzim ferokelatase. Kekurangan enzim yang diturunkan dari salah satu orang tuanya, menyebabkan protoporfirin terkumpul dalam sumsum tulang dan darah. Kelebihan protoporfirin disalurkan melalui hati ke dalam empedu dan akhirnya dibuang bersama tinja.
GEJALA
Gejala biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Nyeri dan pembengkakan terjadi segera setelah kulit terpapar sinar matahari. Jarang terjadi lepuhan dan pembentukan jaringan parut.
DIAGNOSA
Diagnosis penyakit ini sulit karena protoporfirin sangat sukar larut dan tidak dibuang melalui air kemih. Diagnosis ditegakkan bila ditemukan peningkatan kadar protoporfirin dalam plasma dan sel darah merah.
PENGOBATAN
Sinar matahari harus dihindari. Betakaroten bila dikonsumsi dalam jumlah cukup menyebabkan pewarnaan kekuningan yang ringan pada kulit dan sangat efektif, karena menyebabkan penderita lebih toleran terhadap sinar matahari. Penderita protoporfiria eritropoetik dapat memiliki batu kandung empedu yang mengandung protoporfirin. Batu harus dikeluarkan melalui pembedahan. Komplikasi yang lebih berat adalah kerusakan hati, dan kadang perlu dilakukan pencangkokan hati.
Porfiria Intermiten Akut
DEFINISI
Porfiria Intermiten Akut (Acute Intermittent Porphyria) merupakan porfiria akut yang paling sering ditemukan, yang menyebabkan gejala-gejala neurologis (gejala-gejala saraf).
PENYEBAB
Porfiria intermiten akut adalah porfiria hepatik yang disebabkan oleh kekurangan enzim porfobilinogen deaminase, yang juga dikenal sebagai enzim hidroksimetilbilane sintase. Kekurangan enzim ini diwariskan dari salah satu orangtua, tetapi sebagian besar dari mereka yang mewarisi kelainan ini tidak pernah menunjukkan gejala-gejala. Porfiria intermiten akut terjadi pada semua ras, namun lebih sering pada orang-orang Eropa Utara.
Faktor-faktor lainnya (obat-obatan, hormon atau diet) dapat mengaktifkan penyakit ini dan menimbulkan gejala-gejala. Berbagai obat (termasuk barbiturat, obat anti kejang dan antibiotik sulfonamid) dapat menimbulkan serangan. Hormon (progesteron dan steroid lainnya), diet rendah kalori-rendah karbohidrat serta pemakaian alkohol yang berlebihan dapat mempercepat timbulnya gejala. Ketegangan yang terjadi akibat infeksi, penyakit lain, pembedahan atau tekanan psikis juga kadang mempengaruhi terjadinya penyakit ini. Biasanya pemicu serangan adalah kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Kadang-kadang faktor penyebab serangan tidak dapat diketahui.
GEJALA
Gejala-gejala yang terjadi pada serangan akut ini berlangsung selama beberapa hari atau lebih. Serangan timbul setelah pubertas dan lebih sering terjadi pada wanita. Pada beberapa wanita, serangan terjadi pada saat pertengahan siklus menstruasi. Nyeri perut merupakan gejala yang paling sering terjadi. Gejala-gejala saluran pencernaan yang timbul dapat berupa mual, muntah, konstipasi (sembelit) atau diare dan perut kembung.
Kandung kemih dapat terganggu sehingga penderita mengalami kesulitan dalam berkemih. Bisa juga terjadi peningkatan denyut jantung, tekanan darah tinggi, berkeringat dan kegelisahan. Gejala-gejala tersebut merupakan akibat dari efek terhadap sistem saraf. Saraf yang mengatur otot dapat mengalami kerusakan, menyebabkan kelemahan yang biasanya dimulai di bahu dan lengan. Kelemahan yang terjadi dapat dengan cepat menyebar ke seluruh otot, termasuk otot-otot pernafasan.
Gemetar dan kejang juga dapat terjadi. Tekanan darah tinggi dapat terus berlanjut sesudah serangan hilang. Penyembuhan bisa terjadi dalam beberapa hari, walaupun penyembuhan total dari kelemahan otot yang berat memerlukan waktu sampai beberapa bulan atau tahun.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kedua prekursor heme (asam delta-aminolevulinat dan porfobilinogen) dalam air kemih. Selama serangan, kadarnya sangat tinggi dan tetap tinggi pada penderita yang mengalami serangan ulang.
Prekursor ini bisa membentuk porfirin yang berwarna kemerahan dan bahan lainnya yang berwarna kecoklatan. Karena itu air kemih bisa berubah warna, terutama setelah berdiri di bawah cahaya. Perubahan warna air kemih ini juga merupakan pentunjuk diagnostik yang penting.
PENGOBATAN
Serangan berat diobati dengan heme secara intravena. Di Amerika, heme tersedia dalam bentuk hematin. Sediaan lainnya adalah heme arginat, yang memiliki efek samping lebih kecil namun masih dalam tahap penelitian. Heme akan diambil di hati, sebagai pengganti dari pembuatan heme yang berkurang. Kadar asam delta-aminolevulinat dan porfobilinogen dalam darah dan urin akan berkurang dan gejala akan membaik, biasanya dalam beberapa hari.
Jika pengobatan ditunda, penyembuhan akan berlangsung lebih lama dan bisa terjadi kerusakan saraf yang menetap. Pemberian gukosa secara intravena dan diet tinggi karbohidrat juga dapat membantu, tetapi kurang efektif jika dibandingkan dengan pemberian heme. Nyeri dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan sampai penderita memberikan respon terhadap pemberian heme atau glukosa.
PENCEGAHAN
Serangan porfiria intermiten akut dapat dicegah dengan mempertahankan asupan makanan yang baik dan menghindari obat-obatan yang dapat memicu serangan. Mengurangi makanan untuk menurunkan berat badan dengan cepat harus dihindari. Heme dapat digunakan untuk mencegah serangan, namun sampai saat ini belum ada sediaan standar.
Serangan premenstrual pada wanita dapat dicegah dengan pemberian salah satu analog GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) yang digunakan untuk pengobatan endometriosis, namun pengobatan ini masih dalam tahap penelitian.
Porfiria Intermiten Akut (Acute Intermittent Porphyria) merupakan porfiria akut yang paling sering ditemukan, yang menyebabkan gejala-gejala neurologis (gejala-gejala saraf).
PENYEBAB
Porfiria intermiten akut adalah porfiria hepatik yang disebabkan oleh kekurangan enzim porfobilinogen deaminase, yang juga dikenal sebagai enzim hidroksimetilbilane sintase. Kekurangan enzim ini diwariskan dari salah satu orangtua, tetapi sebagian besar dari mereka yang mewarisi kelainan ini tidak pernah menunjukkan gejala-gejala. Porfiria intermiten akut terjadi pada semua ras, namun lebih sering pada orang-orang Eropa Utara.
Faktor-faktor lainnya (obat-obatan, hormon atau diet) dapat mengaktifkan penyakit ini dan menimbulkan gejala-gejala. Berbagai obat (termasuk barbiturat, obat anti kejang dan antibiotik sulfonamid) dapat menimbulkan serangan. Hormon (progesteron dan steroid lainnya), diet rendah kalori-rendah karbohidrat serta pemakaian alkohol yang berlebihan dapat mempercepat timbulnya gejala. Ketegangan yang terjadi akibat infeksi, penyakit lain, pembedahan atau tekanan psikis juga kadang mempengaruhi terjadinya penyakit ini. Biasanya pemicu serangan adalah kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Kadang-kadang faktor penyebab serangan tidak dapat diketahui.
GEJALA
Gejala-gejala yang terjadi pada serangan akut ini berlangsung selama beberapa hari atau lebih. Serangan timbul setelah pubertas dan lebih sering terjadi pada wanita. Pada beberapa wanita, serangan terjadi pada saat pertengahan siklus menstruasi. Nyeri perut merupakan gejala yang paling sering terjadi. Gejala-gejala saluran pencernaan yang timbul dapat berupa mual, muntah, konstipasi (sembelit) atau diare dan perut kembung.
Kandung kemih dapat terganggu sehingga penderita mengalami kesulitan dalam berkemih. Bisa juga terjadi peningkatan denyut jantung, tekanan darah tinggi, berkeringat dan kegelisahan. Gejala-gejala tersebut merupakan akibat dari efek terhadap sistem saraf. Saraf yang mengatur otot dapat mengalami kerusakan, menyebabkan kelemahan yang biasanya dimulai di bahu dan lengan. Kelemahan yang terjadi dapat dengan cepat menyebar ke seluruh otot, termasuk otot-otot pernafasan.
Gemetar dan kejang juga dapat terjadi. Tekanan darah tinggi dapat terus berlanjut sesudah serangan hilang. Penyembuhan bisa terjadi dalam beberapa hari, walaupun penyembuhan total dari kelemahan otot yang berat memerlukan waktu sampai beberapa bulan atau tahun.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kedua prekursor heme (asam delta-aminolevulinat dan porfobilinogen) dalam air kemih. Selama serangan, kadarnya sangat tinggi dan tetap tinggi pada penderita yang mengalami serangan ulang.
Prekursor ini bisa membentuk porfirin yang berwarna kemerahan dan bahan lainnya yang berwarna kecoklatan. Karena itu air kemih bisa berubah warna, terutama setelah berdiri di bawah cahaya. Perubahan warna air kemih ini juga merupakan pentunjuk diagnostik yang penting.
PENGOBATAN
Serangan berat diobati dengan heme secara intravena. Di Amerika, heme tersedia dalam bentuk hematin. Sediaan lainnya adalah heme arginat, yang memiliki efek samping lebih kecil namun masih dalam tahap penelitian. Heme akan diambil di hati, sebagai pengganti dari pembuatan heme yang berkurang. Kadar asam delta-aminolevulinat dan porfobilinogen dalam darah dan urin akan berkurang dan gejala akan membaik, biasanya dalam beberapa hari.
Jika pengobatan ditunda, penyembuhan akan berlangsung lebih lama dan bisa terjadi kerusakan saraf yang menetap. Pemberian gukosa secara intravena dan diet tinggi karbohidrat juga dapat membantu, tetapi kurang efektif jika dibandingkan dengan pemberian heme. Nyeri dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan sampai penderita memberikan respon terhadap pemberian heme atau glukosa.
PENCEGAHAN
Serangan porfiria intermiten akut dapat dicegah dengan mempertahankan asupan makanan yang baik dan menghindari obat-obatan yang dapat memicu serangan. Mengurangi makanan untuk menurunkan berat badan dengan cepat harus dihindari. Heme dapat digunakan untuk mencegah serangan, namun sampai saat ini belum ada sediaan standar.
Serangan premenstrual pada wanita dapat dicegah dengan pemberian salah satu analog GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) yang digunakan untuk pengobatan endometriosis, namun pengobatan ini masih dalam tahap penelitian.
Porfiria Kutanea Tarda
DEFINISI
Porfiria Kutanea Tarda (Porphyria Cutanea Tarda) merupakan bentuk porfiria yang paling sering ditemukan, yang menyebabkan timbulnya lepuhan-lepuhan pada kulit yang terpapar sinar matahari.
PENYEBAB
Porfiria kutanea tarda terjadi di seluruh dunia dan merupakan satu-satunya bentuk porfiria yang bukan herediter (penyakit keturunan). Penyakit ini merupakan suatu porfiria hepatik, terjadi bila uroporfirinogen dekarboksilase (salah satu enzim di hati yang penting untuk pembentukan heme), menjadi tidak aktif.
Faktor penyokong terjadinya penyakit ini adalah:
- zat besi,
- alkohol,
- esterogen, dan
- infeksi virus hepatitis C.
Kadang porfiria kutanea tarda terjadi pada penderita yang terinfeksi oleh HIV. Walaupun penyakit ini tidak diturunkan, kadang-kadang kekurangan enzim uroporfirinogen dekarboksilase yang bersifat parsial, diwariskan oleh salah satu dari kedua orang tuanya dan menjadikan seseorang mudah untuk menderita penyakit ini. Kasus seperti ini disebut porfiria kutanea tarda familial.
GEJALA
Lepuhan-lepuhan kulit terjadi pada daerah yang terpapar sinar matahari, seperti punggung tangan, lengan dan wajah. Kulit, terutama kulit tangan, juga sangat peka terhadap trauma.
Lepuhan kulit akan diikuti oleh pembentukan keropeng dan jaringan parut, yang memerlukan waktu lama untuk proses penyembuhannya. Kerusakan kulit terjadi karena porfirin yang dihasilkan di hati dipindahkan oleh plasma darah ke kulit. Terjadi peningkatan pertumbuhan rambut pada wajah. Hati biasanya sedikit mengalami kerusakan karena adanya infeksi virus hepatitis C atau karena pemakaian alkohol yang berlebihan. Setelah beberapa lama, bisa terjadi sirosis hati dan bahkan kanker hati.
DIAGNOSA
Untuk menegakkan diagnosis porfiria kutanea tarda, dilakukan pemeriksaan plasma darah, air kemih dan tinja terhadap kemungkinan adanya porfirin. Porfiria yang menyebabkan lesi (luka) pada kulit disertai dengan tingginya kadar porfirin dalam plasma darah. Pada porfiria kutanea tarda, kadar porfirin dalam air kemih dan tinja juga meningkat.
PENGOBATAN
Porfiria kutanea tarda adalah porfiria yang paling mudah diobati. Dilakukan suatu prosedur yang disebut phlebotomi, dimana sekitar 0,5L darah diambil setiap 1-2 minggu. Phlebotomi akan membuat penderita mengalami kekurangan zat besi yang ringan.
Kadar porfirin di hati dan plasma darah akan turun secara bertahap, kulit akan membaik dan pada akhirnya menjadi normal kembali. Biasanya phlebotomi dilakukan hanya 5-6 kali; anemia akan terjadi bila terlalu sering dilakukan phlebotomi. Jika penyakit ini kambuh, mungkin perlu dilakukan hlebotomi tambahan.
Klorokuin atau hidroklorokuin dalam dosis kecil juga efektif. Obat-obatan tersebut mengeluarkan porfirin yang berlebihan dari hati. Tetapi dosis yang telalu tinggi menyebabkan pengeluaran porfirin yang terlalu cepat, sehingga untuk sementara waktu dapat memperburuk keadaan pofiria kutanea tarda dan merusak hati. Menghindari alkohol dapat membantu mempercepat penyembuhan.
Porfiria Kutanea Tarda (Porphyria Cutanea Tarda) merupakan bentuk porfiria yang paling sering ditemukan, yang menyebabkan timbulnya lepuhan-lepuhan pada kulit yang terpapar sinar matahari.
PENYEBAB
Porfiria kutanea tarda terjadi di seluruh dunia dan merupakan satu-satunya bentuk porfiria yang bukan herediter (penyakit keturunan). Penyakit ini merupakan suatu porfiria hepatik, terjadi bila uroporfirinogen dekarboksilase (salah satu enzim di hati yang penting untuk pembentukan heme), menjadi tidak aktif.
Faktor penyokong terjadinya penyakit ini adalah:
- zat besi,
- alkohol,
- esterogen, dan
- infeksi virus hepatitis C.
Kadang porfiria kutanea tarda terjadi pada penderita yang terinfeksi oleh HIV. Walaupun penyakit ini tidak diturunkan, kadang-kadang kekurangan enzim uroporfirinogen dekarboksilase yang bersifat parsial, diwariskan oleh salah satu dari kedua orang tuanya dan menjadikan seseorang mudah untuk menderita penyakit ini. Kasus seperti ini disebut porfiria kutanea tarda familial.
GEJALA
Lepuhan-lepuhan kulit terjadi pada daerah yang terpapar sinar matahari, seperti punggung tangan, lengan dan wajah. Kulit, terutama kulit tangan, juga sangat peka terhadap trauma.
Lepuhan kulit akan diikuti oleh pembentukan keropeng dan jaringan parut, yang memerlukan waktu lama untuk proses penyembuhannya. Kerusakan kulit terjadi karena porfirin yang dihasilkan di hati dipindahkan oleh plasma darah ke kulit. Terjadi peningkatan pertumbuhan rambut pada wajah. Hati biasanya sedikit mengalami kerusakan karena adanya infeksi virus hepatitis C atau karena pemakaian alkohol yang berlebihan. Setelah beberapa lama, bisa terjadi sirosis hati dan bahkan kanker hati.
DIAGNOSA
Untuk menegakkan diagnosis porfiria kutanea tarda, dilakukan pemeriksaan plasma darah, air kemih dan tinja terhadap kemungkinan adanya porfirin. Porfiria yang menyebabkan lesi (luka) pada kulit disertai dengan tingginya kadar porfirin dalam plasma darah. Pada porfiria kutanea tarda, kadar porfirin dalam air kemih dan tinja juga meningkat.
PENGOBATAN
Porfiria kutanea tarda adalah porfiria yang paling mudah diobati. Dilakukan suatu prosedur yang disebut phlebotomi, dimana sekitar 0,5L darah diambil setiap 1-2 minggu. Phlebotomi akan membuat penderita mengalami kekurangan zat besi yang ringan.
Kadar porfirin di hati dan plasma darah akan turun secara bertahap, kulit akan membaik dan pada akhirnya menjadi normal kembali. Biasanya phlebotomi dilakukan hanya 5-6 kali; anemia akan terjadi bila terlalu sering dilakukan phlebotomi. Jika penyakit ini kambuh, mungkin perlu dilakukan hlebotomi tambahan.
Klorokuin atau hidroklorokuin dalam dosis kecil juga efektif. Obat-obatan tersebut mengeluarkan porfirin yang berlebihan dari hati. Tetapi dosis yang telalu tinggi menyebabkan pengeluaran porfirin yang terlalu cepat, sehingga untuk sementara waktu dapat memperburuk keadaan pofiria kutanea tarda dan merusak hati. Menghindari alkohol dapat membantu mempercepat penyembuhan.
Porfiria
DEFINISI
Porfiria (Porphyrias) adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh kekurangan enzim-enzim yang terlibat dalam sintesa heme. Heme adalah senyawa kimia yang membawa oksigen dan memberi warna merah kepada darah. Heme merupakan komponen utama dari hemoprotein (suatu jenis perotein yang terdapat dalam semua jaringan).
Sejumlah besar heme disintesa di dalam sumsum tulang untuk membuat hemoglobin. Hati juga menghasilkan sejumlah besar heme dan sebagian besar digunakan sebagai komponen dari sitokrom. Beberapa sitokrom dalam hati mengoksidasi bahan kimia asing, termasuk obat-obatan, sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.
3 jenis porfiria yang paling sering ditemukan adalah:
Ketiga penyakit ini sangat berbeda; gejala-gejalanya berbeda, pemeriksaan diagnostiknya berbeda dan pengobatannyapun berbeda.
Beberapa poprfiria yang lebih jarang terjadi memiliki gambaran yang sama satu sama lainnya:
- Kekurangan asam delta-aminolevulinat dehidratase
- Porfiria eritropoetik kongenital
- Porfiria hepatoeritropoetik
- Koproporfiria herediter
- Porfiria variegat.
Porfiria dapat dikelompokkan melalui beberapa cara. Yang paling banyak dipakai adalah pengelompokan berdasarkan kekurangan enzim. Sistem pengelompokan lainnya membedakan porfiria akut (yang menyebabkan gejala-gejala neurologis) dengan porfiria kutaneus (yang menyebabkan fotosensitivitas kulit).
Sistem pengelompokan yang ketiga membagi porfiria menjadi:
- Porfiria hepatik: kelebihan prekursor terutama berasal dari hati
- Profiria eritropoetik: kelebihan prekursor terutama berasal dari sumsum tulang.
PENYEBAB
8 macam enzim yang berbeda bekerja pada tahap-tahap yang berurutan dalam pembuatan heme. Jika terjadi kekurangan salah satu enzim yang bekerja pada rangkaian pembuatan heme tersebut, prekursor kimia dari heme akan terkumpul dalam jaringan (terutama dalam sumsum tulang atau hati). Prekursor-prekursor ini (termasuk asam delta-aminolevulenat, porfobilinogen dan porfirin) akan muncul dalam darah dan dibuang melalui air kemih atau tinja.
Semua porfiria, kecuali porfiria kutanea tarda, bersifat herediter (merupakan penyakit keturunan). Semua penderita porfiria herediter memiliki kekurangan enzim yang sama. Tetapi mereka memiliki mutasi yang berbeda dalam gen untuk enzim tersebut, kecuali jika berasal dari keluarga yang sama.
GEJALA
Porfirin yang berlebihan menyebabkan fotosensitivitas, dimana seseorang akan sangat peka terhadap sinar matahari. Hal ini terjadi karena jika terpapar cahaya dan oksigen, porfirin akan menghasilkan oksigen yang bermuatan dan tidak stabil, yang dapat merusak kulit. Terjadi kerusakan saraf yang menyebabkan nyeri dan bahkan kelumpuhan. Kerusakan saraf terjadi jika ditemukan penumpukan dari asam delta-aminolevulenat dan porfobilinogen.
DIAGNOSA
Jika dicurigai suatu porfiria akut, maka dilakukan pengukuran kadar asam delta-aminolevulenat dan porfobilinogen dalam air kemih. Jika diduga suatu porfiria kutaneus, dilakukan pemeriksaan kadar porfirin dalam plasma darah. Pemeriksaan lainnya (termasuk pengukuran enzim sel darah merah) dilakukan jika hasil dari salah satu tes penyaringan tersebut abnormal.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada jenis porfiria yang terjadi.
Porfiria (Porphyrias) adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh kekurangan enzim-enzim yang terlibat dalam sintesa heme. Heme adalah senyawa kimia yang membawa oksigen dan memberi warna merah kepada darah. Heme merupakan komponen utama dari hemoprotein (suatu jenis perotein yang terdapat dalam semua jaringan).
Sejumlah besar heme disintesa di dalam sumsum tulang untuk membuat hemoglobin. Hati juga menghasilkan sejumlah besar heme dan sebagian besar digunakan sebagai komponen dari sitokrom. Beberapa sitokrom dalam hati mengoksidasi bahan kimia asing, termasuk obat-obatan, sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.
3 jenis porfiria yang paling sering ditemukan adalah:
- Porfiria kutanea tarda
- Porfiria intermiten akut
- Protoporfiria eritropoetik.
Ketiga penyakit ini sangat berbeda; gejala-gejalanya berbeda, pemeriksaan diagnostiknya berbeda dan pengobatannyapun berbeda.
Beberapa poprfiria yang lebih jarang terjadi memiliki gambaran yang sama satu sama lainnya:
- Kekurangan asam delta-aminolevulinat dehidratase
- Porfiria eritropoetik kongenital
- Porfiria hepatoeritropoetik
- Koproporfiria herediter
- Porfiria variegat.
Porfiria dapat dikelompokkan melalui beberapa cara. Yang paling banyak dipakai adalah pengelompokan berdasarkan kekurangan enzim. Sistem pengelompokan lainnya membedakan porfiria akut (yang menyebabkan gejala-gejala neurologis) dengan porfiria kutaneus (yang menyebabkan fotosensitivitas kulit).
Sistem pengelompokan yang ketiga membagi porfiria menjadi:
- Porfiria hepatik: kelebihan prekursor terutama berasal dari hati
- Profiria eritropoetik: kelebihan prekursor terutama berasal dari sumsum tulang.
PENYEBAB
8 macam enzim yang berbeda bekerja pada tahap-tahap yang berurutan dalam pembuatan heme. Jika terjadi kekurangan salah satu enzim yang bekerja pada rangkaian pembuatan heme tersebut, prekursor kimia dari heme akan terkumpul dalam jaringan (terutama dalam sumsum tulang atau hati). Prekursor-prekursor ini (termasuk asam delta-aminolevulenat, porfobilinogen dan porfirin) akan muncul dalam darah dan dibuang melalui air kemih atau tinja.
Semua porfiria, kecuali porfiria kutanea tarda, bersifat herediter (merupakan penyakit keturunan). Semua penderita porfiria herediter memiliki kekurangan enzim yang sama. Tetapi mereka memiliki mutasi yang berbeda dalam gen untuk enzim tersebut, kecuali jika berasal dari keluarga yang sama.
GEJALA
Porfirin yang berlebihan menyebabkan fotosensitivitas, dimana seseorang akan sangat peka terhadap sinar matahari. Hal ini terjadi karena jika terpapar cahaya dan oksigen, porfirin akan menghasilkan oksigen yang bermuatan dan tidak stabil, yang dapat merusak kulit. Terjadi kerusakan saraf yang menyebabkan nyeri dan bahkan kelumpuhan. Kerusakan saraf terjadi jika ditemukan penumpukan dari asam delta-aminolevulenat dan porfobilinogen.
DIAGNOSA
Jika dicurigai suatu porfiria akut, maka dilakukan pengukuran kadar asam delta-aminolevulenat dan porfobilinogen dalam air kemih. Jika diduga suatu porfiria kutaneus, dilakukan pemeriksaan kadar porfirin dalam plasma darah. Pemeriksaan lainnya (termasuk pengukuran enzim sel darah merah) dilakukan jika hasil dari salah satu tes penyaringan tersebut abnormal.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada jenis porfiria yang terjadi.
Tabel Tinggi Badan - Berat Badan
DEFINISI
Tabel Tinggi Badan - Berat Badan bisa digunakan untuk bayi, anak-anak, remaja dan dewasa. Tabel ini bisa digunakan untuk menentukan kisaran berat badan yang dianjurkan bagi tinggi badan tertentu (berat badan ideal). Kisaran tersebut berdasarkan kepada ukuran kerangka tubuh dan dibedakan antara pria dan wanita. Taksiran ini merupakan angka perkiraan dan pada keadaan tertentu bisa bersifat tidak akurat (misalnya pada orang yang berotot atau pada wanita hamil).
Fungsi dari tabel berat badan-tinggi badan adalah untuk membantu menentukan apakah berat badan seseorang masih dalam kisaran yang sesuai untuk tinggi badan dan ukuran kerangkanya. Penambahan atau penurunan berat badan digolongkan berdasarkan persentase kenaikan atau berkurangnya berat badan total (berat badan yang sesungguhnya, bukan berat badan ideal).
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Penambahan/penurunan berat badan
--------------------------------- x 100
Berat badan sebelumnya
Contoh : penurunan berat badan sebesar 10kg dari 70kg menjadi 60kg.
10/70 x 100 = 14% dari berat badan total.
Obesitas digolongkan berdasarkan persentase atas berat badan ideal. Untuk menghitung persentase dari kelebihan berat badan, selisih antara berat badan sesungguhnya dengan berat badan ideal dibagi dengan berat badan ideal lalu dikalikan 100.
Contoh : berat badan ideal adalah 60 kg, berat badan sesungguhnya adalah 75kg. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
75-60 = 15
15/60 x 100 = 25% kelebihan berat badan.
Menentukan Berat Badan yang Diinginkan
Jika tabel tidak dapat digunakan, maka ada cara yang sederhana untuk menentukan berat badan yang diinginkan:
Menentukan Ukuran Kerangka
Untuk menentukan ukuran kerangka tubuh, dilakukan pengukuran pergelangan tangan dengan pita meteran dan gunakan tabel berikut untuk menentukan apakah seseorang memiliki tulang yang kecil, sedang atau besar.
Untuk mempertahankan berat badan yang diinginkan, gunakanlah perhitungan berikut untuk menentukan kebutuhan kalori perhari:
Panduan Umum Untuk Berat Badan Anak-Anak
Tabel Tinggi Badan - Berat Badan bisa digunakan untuk bayi, anak-anak, remaja dan dewasa. Tabel ini bisa digunakan untuk menentukan kisaran berat badan yang dianjurkan bagi tinggi badan tertentu (berat badan ideal). Kisaran tersebut berdasarkan kepada ukuran kerangka tubuh dan dibedakan antara pria dan wanita. Taksiran ini merupakan angka perkiraan dan pada keadaan tertentu bisa bersifat tidak akurat (misalnya pada orang yang berotot atau pada wanita hamil).
Fungsi dari tabel berat badan-tinggi badan adalah untuk membantu menentukan apakah berat badan seseorang masih dalam kisaran yang sesuai untuk tinggi badan dan ukuran kerangkanya. Penambahan atau penurunan berat badan digolongkan berdasarkan persentase kenaikan atau berkurangnya berat badan total (berat badan yang sesungguhnya, bukan berat badan ideal).
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Penambahan/penurunan berat badan
--------------------------------- x 100
Berat badan sebelumnya
Contoh : penurunan berat badan sebesar 10kg dari 70kg menjadi 60kg.
10/70 x 100 = 14% dari berat badan total.
Obesitas digolongkan berdasarkan persentase atas berat badan ideal. Untuk menghitung persentase dari kelebihan berat badan, selisih antara berat badan sesungguhnya dengan berat badan ideal dibagi dengan berat badan ideal lalu dikalikan 100.
Contoh : berat badan ideal adalah 60 kg, berat badan sesungguhnya adalah 75kg. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
75-60 = 15
15/60 x 100 = 25% kelebihan berat badan.
Menentukan Berat Badan yang Diinginkan
Jika tabel tidak dapat digunakan, maka ada cara yang sederhana untuk menentukan berat badan yang diinginkan:
- Wanita : berat badan 50kg untuk tinggi badan 150cm, setiap penambahan 2,5cm maka berat badan bertambah sebanyak 2,5kg.
- Pria : berat badan 53kg untuk tinggi badan 150cm, setiap penambahan 2,5cm maka berat badan bertambah sebanyak 3kg.
- Untuk ukuran kerangka besar ditambahkan 10% dan untuk ukuran kerangka kecil dikurangi 10%.
Menentukan Ukuran Kerangka
Untuk menentukan ukuran kerangka tubuh, dilakukan pengukuran pergelangan tangan dengan pita meteran dan gunakan tabel berikut untuk menentukan apakah seseorang memiliki tulang yang kecil, sedang atau besar.
Jenis Kelamin | Tinggi badan < 155 cm | Tinggi badan 155-162,5 cm | Tinggi badan > 162,5 cm | Ukuran |
Wanita | < 13,75 cm | < 15 cm | < 15,625 cm | S |
Wanita | 13,75-14,375 cm | 15-15,625 cm | 15,625-16,25 cm | M |
Wanita | > 14,375 cm | > 15,625 cm | > 16,25 cm | L |
Pria | - | - | 13,75-16,25 cm | S |
Pria | - | - | 16,25-18,75 cm | M |
Pria | - | - | > 18,75 cm | L |
Untuk mempertahankan berat badan yang diinginkan, gunakanlah perhitungan berikut untuk menentukan kebutuhan kalori perhari:
- Untuk orang yang sangat aktif: 9 kalori/kg BB
- Untuk orang dengan aktivitas yang normal: 7,5 kalori/kg BB
- Untuk orang yang berusia > 55 tahun atau untuk orang dengan aktivitas yang ringan: 6,5 kalori/kg BB
- Untuk orang dengan kelebihan berat badan atau orang yang tidak aktif: 5 kalori/kg BB.
Panduan Umum Untuk Berat Badan Anak-Anak
Usia | Berat badan rata-rata (dalam kilogram) | Batas bawah (dalam kilogram) | Batas atas (dalam kilogram) | |
Bayi baru lahir cukup bulan | 3,5 | 2,75 | 4,25 | |
3 bulan | 6,6 (laki-laki) 5,75 (perempuan) | 5,1 (laki-laki) 4,8 (perempuan) | 7,75 (laki-laki) 7 (perempuan) | |
6 bulan | 8,6 (laki-laki) 8 (perempuan) | 7,25 (laki-laki) 6,6 (perempuan) | 10 (laki-laki) 9,25 (perempuan) | |
9 bulan | 10,1 (laki-laki) 9,5 (perempuan) | 8,85 (laki-laki) 7,5 (perempuan) | 11,5 (laki-laki) 10,75 (perempuan) | |
12 bulan | 11,25 (laki-laki) 10,5 (perempuan | 9,85 (laki-laki) 9 (perempuan) | 12,75 (laki-laki) 12 (perempuan) | |
18 bulan | 12,6 (laki-laki) 12 (perempuan | 11 (laki-laki) 10,75 (perempuan) | 14,5 (laki-laki) 13,5 (perempuan) | |
2 tahun | 13,85 (laki-laki) 13,25 (perempuan) | 12 (laki-laki) 11,25 (perempuan) | 15,75 (laki-laki) 15 (perempuan) | |
4 tahun | 18,5 (laki-laki) 17,5 (perempuan) | 15,5 (laki-laki) 15 (perempuan) | 21,5 (laki-laki) 20,85 (perempuan) | |
6 tahun | 22,5 (laki-laki) 22 (perempuan) | 19 (laki-laki) 18,5 (perempuan) | 26,5 (laki-laki) 26,5 (perempuan) | |
8 tahun | 27,5 (laki-laki) 27,5 (perempuan) | 24 (laki-laki) 22,5 (perempuan) | 34 (laki-laki) 35 (perempuan) | |
10 tahun | 34 (laki-laki) 35,5 (perempuan) | 28 (laki-laki) 28,5 (perempuan) | 45 (laki-laki) 49 (perempuan | |
12 tahun | 44 (laki-laki) 46 (perempuan) | 35 (laki-laki) 36 (perempuan) | 56 (laki-laki) 61,5 (perempuan) | |
14 tahun | 56 (laki-laki) 55 (perempuan) | 45 (laki-laki) 45 (perempuan) | 72,5 (laki-laki) 72,5 (perempuan) | |
16 tahun | 68 (laki-laki) 61,5 (perempuan) | 56 (laki-laki) 50 (perempuan) | 86 (laki-laki) 79 (perempuan) | |
18 tahun | 76 (laki-laki) 62 (perempuan) | 63,5 (laki-laki) 52,5 (perempuan) | 97,5 (laki-laki) 80 (perempuan) |
Amiloidosis
DEFINISI
Amiloidosis adalah suatu penyakit dimana amiloid (suatu protein yang tidak biasa, yang dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam tubuh), terkumpul dalam berbagai jaringan.
Terdapat beberapa bentuk amiloidosis:
PENYEBAB
Penyebab menumpuknya amiloid biasanya tidak diketahui. Amiloidosis bisa merupakan respon terhadap berbagai penyakit yang menyebabkan infeksi atau peradangan menetap. Bentuk amiloidosis lainnya berhubungan dengan penyakit Alzheimer.
GEJALA
Penumpukan sejumlah besar amiloid dapat mengganggu fungsi normal berbagai organ. Gejala amiloidosis tergantung kepada lokasi penimbunan amiloid. Banyak penderita hanya menunjukkan sedikit gejala, sedangkan penderita lainnya memiliki gejala yang bisa berakibat fatal. Pada amiloidosis primer, amiloid terkumpul di jantung, paru-paru, kulit, lidah, kelenjar tiroid, usus, hati, ginjal dan pembuluh darah.
Penumpukan ini bisa menyebabkan:
- gagal jantung
- denyut jantung yang tidak teratur
- kesulitan bernafas
- penebalan lidah
- hipoaktivitas kelenjar tiroid
- berkurangnya kemampuan menyerap makanan
- gagal hati
- gagal ginjal
- mudah memar atau perdarahan abnormal lainnya karena efeknya terhadap proses pembekuan darah.
Kelainan fungsi saraf menyebabkan kelemahan dan sensasi yang abnormal.
Bisa juga terjadi sindroma terowongan Carpal.
Bila mengenai jantung, dapat terjadi kematian karena gagal jantung berat atau denyut jantung yang tidak teratur. Pada amiloidosis sekunder, amiloid cenderung tertimbun di hati, limpa, ginjal, kelenjar adrenal dan kelenjar getah bening. Hati dan limpa membesar dan teraba berbatas tegas dan kenyal. Organ lain dan pembuluh darah dapat terkena, walaupun jantung jarang sekali terlibat.
DIAGNOSA
Amiloidosis kadang-kadang sulit dikenali karena penyakit ini menimbulkan banyak gejala. Diduga suatu amiloidosis jika terjadi kegagalan beberapa organ atau jika penderita mudah mengalami perdarahan tanpa penyebab yang jelas. Bila ditemukan kelainan saraf perifer yang diturunkan dalam suatu keluarga, maka diduga suatu amiloidosis bentuk hererditer.
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah lemak perut yang diambil dengan jarum yang dimasukkan di sekitar pusar. Atau bisa diambil jaringan untuk biopsi dari kulit, dubur, gusi, ginjal atau hati. Dengan teknik pewarnaan khusus, maka amiloid akan tampak di bawah mikroskop.
PENGOBATAN
Amiloidosis tidak selalu membutuhkan pengobatan. Bila penyebabnya adalah penyakit lain, pengobatan terhadap penyakit tersebut biasanya akan memperlambat atau bahkan menghilangkan amiloidosis. Amiloidosis yang disebabkan oleh mieloma multipel memiliki prognosis yang buruk; penderita dengan kedua penyakit ini akan meninggal dalam 1-2 tahun.
Pengobatan untuk amiloidosis tidak selalu berhasil. Penderita mungkin akan merasa lebih baik bila mengkonsumsi prednison dan melfalan, kadang-kadang dengan kolkisin. Kolkisin sendiri bisa membantu meringankan amiloidosis yang dipacu oleh demam Mediterranien familial. Penumpukan amiloid (tumor amiloid) di bagian tubuh tertentu kadang dapat diangkat melalui pembedahan. Penderita yang ginjalnya rusak karena amiloidosis bisa menjalani pencangkokan ginjal. Penderita yang memiliki masalah dengan jantung, bisa menjalani pencangkokan jantung. Tetapi organ yang dicangkokkan, nantinya juga akan terkena penumpukan amiloid.
Pada bentuk herediter, kelainan karena penumpukan amiloid terjadi di hati, karena itu untuk menghentikan perkembangan penyakitnya, beberapa penderita menjalani pencangkokan hati.
Amiloidosis adalah suatu penyakit dimana amiloid (suatu protein yang tidak biasa, yang dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam tubuh), terkumpul dalam berbagai jaringan.
Terdapat beberapa bentuk amiloidosis:
- Amiloidosis primer.
Penyebabnya tidak diketahui. Penyakit ini dihubungkan dengan kelainan sel plasma. - Amiloidosis sekunder.
Amiloidosis terjadi sekunder terhadap penyakit lain seperti tuberkulosis, artritis rematoid, demam Mediterranian familial atau ileitis granulomatosa. - Amiloidosis herediter.
Mengenai saraf dan organ tertentu. Terjadi pada orang-orang dari Portugal, Swedia, Jepang dan banyak negara lainnya.
PENYEBAB
Penyebab menumpuknya amiloid biasanya tidak diketahui. Amiloidosis bisa merupakan respon terhadap berbagai penyakit yang menyebabkan infeksi atau peradangan menetap. Bentuk amiloidosis lainnya berhubungan dengan penyakit Alzheimer.
GEJALA
Penumpukan sejumlah besar amiloid dapat mengganggu fungsi normal berbagai organ. Gejala amiloidosis tergantung kepada lokasi penimbunan amiloid. Banyak penderita hanya menunjukkan sedikit gejala, sedangkan penderita lainnya memiliki gejala yang bisa berakibat fatal. Pada amiloidosis primer, amiloid terkumpul di jantung, paru-paru, kulit, lidah, kelenjar tiroid, usus, hati, ginjal dan pembuluh darah.
Penumpukan ini bisa menyebabkan:
- gagal jantung
- denyut jantung yang tidak teratur
- kesulitan bernafas
- penebalan lidah
- hipoaktivitas kelenjar tiroid
- berkurangnya kemampuan menyerap makanan
- gagal hati
- gagal ginjal
- mudah memar atau perdarahan abnormal lainnya karena efeknya terhadap proses pembekuan darah.
Kelainan fungsi saraf menyebabkan kelemahan dan sensasi yang abnormal.
Bisa juga terjadi sindroma terowongan Carpal.
Bila mengenai jantung, dapat terjadi kematian karena gagal jantung berat atau denyut jantung yang tidak teratur. Pada amiloidosis sekunder, amiloid cenderung tertimbun di hati, limpa, ginjal, kelenjar adrenal dan kelenjar getah bening. Hati dan limpa membesar dan teraba berbatas tegas dan kenyal. Organ lain dan pembuluh darah dapat terkena, walaupun jantung jarang sekali terlibat.
DIAGNOSA
Amiloidosis kadang-kadang sulit dikenali karena penyakit ini menimbulkan banyak gejala. Diduga suatu amiloidosis jika terjadi kegagalan beberapa organ atau jika penderita mudah mengalami perdarahan tanpa penyebab yang jelas. Bila ditemukan kelainan saraf perifer yang diturunkan dalam suatu keluarga, maka diduga suatu amiloidosis bentuk hererditer.
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah lemak perut yang diambil dengan jarum yang dimasukkan di sekitar pusar. Atau bisa diambil jaringan untuk biopsi dari kulit, dubur, gusi, ginjal atau hati. Dengan teknik pewarnaan khusus, maka amiloid akan tampak di bawah mikroskop.
PENGOBATAN
Amiloidosis tidak selalu membutuhkan pengobatan. Bila penyebabnya adalah penyakit lain, pengobatan terhadap penyakit tersebut biasanya akan memperlambat atau bahkan menghilangkan amiloidosis. Amiloidosis yang disebabkan oleh mieloma multipel memiliki prognosis yang buruk; penderita dengan kedua penyakit ini akan meninggal dalam 1-2 tahun.
Pengobatan untuk amiloidosis tidak selalu berhasil. Penderita mungkin akan merasa lebih baik bila mengkonsumsi prednison dan melfalan, kadang-kadang dengan kolkisin. Kolkisin sendiri bisa membantu meringankan amiloidosis yang dipacu oleh demam Mediterranien familial. Penumpukan amiloid (tumor amiloid) di bagian tubuh tertentu kadang dapat diangkat melalui pembedahan. Penderita yang ginjalnya rusak karena amiloidosis bisa menjalani pencangkokan ginjal. Penderita yang memiliki masalah dengan jantung, bisa menjalani pencangkokan jantung. Tetapi organ yang dicangkokkan, nantinya juga akan terkena penumpukan amiloid.
Pada bentuk herediter, kelainan karena penumpukan amiloid terjadi di hati, karena itu untuk menghentikan perkembangan penyakitnya, beberapa penderita menjalani pencangkokan hati.
Langganan:
Postingan (Atom)