Migren adalah penyakit nyeri yang menyerang kepala dan berulang secara idiopatik. Serangan nyeri ini dapat berlangsung antara 4 jam sampai 27 jam. Sifatnya berdenyut di mana intensitas nyeri sedang sampai berat dan biasanya hanya terjadi pada sebelah kepala. Migren dapat disebabkan oleh aktifitas fisik yang berat dan rutin dilakukan, disertai nausea fotofobia dan fonofobia.
Gejala migren
Migren merupakan suatu kondisi yang kronis dan kambuhan dan sering digambarkan sebagai sebuah sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala pada satu sisi. Kadang-kadang sakit dirasakan di dahi, sekitar mata dan di belakang kepala sehingga mengaburkan gejala dengan sakit kepala yang lain. Sisi kepala yang terserang migren pun sering bergantian pada setiap kali serangan. Perlu diwaspadai bila sisi kepala yang terserang selalu sama, kemungkinan lain adalah terjadinya tumor otak. Gejala lain yang menyertai migren antara lain, mual, muntah, diare, wajah pucat, kaki tangan dingin, serta penderita akan sensitif terhadap cahaya dan suara.
Sekitar 40%-60% dari serangan migren akan diawali oleh apa yang dinamakan gejala pendahuluan. Gejala ini antara lain berupa gangguan tidur, gelisah, kelelahan, depresi, keinginan untuk menyantap makanan manis dan asin.
Sekitar 20% dari serangan migren akan disertai dengan aura. Biasanya aura ini akan muncul mendahului sakit kepala, namun tidak sedikit pula yang munculnya bersamaan dengan sakit kepala. Aura yang paling sering muncul adalah:
a) Cahaya berwarna yang berkedip membentuk pola zigzag yang muncul mulai dari tengah tengah lapang pandang yang selanjutnya mengarah ke bagian luar
b) Sebuah lubang (scotoma) pada lapang pandang atau bintik buta. Beberapa orang yang sudah sangat sering terserang migren, hanya akan merasakan munculnya aura tanpa terserang sakit kepala. Aura – aura yang lain, rasa seperti tertusuk ujung jarum pada tangan dan sekitar mulut, halusinasi suara, dan berkurangnya indra penciuman.
Diagnosa
Sakit kepala migren biasanya didiagnosa berdasarkan atas gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Gejala migren sudah mulai dirasakan pasien sejak masa kanak kanak berlanjut hingga dewasa. Migren yang baru muncul pada usia di atas 50 tahun, dapat dipikirkan sebagai suatu kelainan lain sehingga memerlukan pemeriksaan lebih seksama. Pada beberapa kasus ditemukan ada hubungan antara migren dengan faktor keturunan.
Pasien dengan keluhan sakit kepala yang luar biasa untuk pertama kalinya, disertai dengan gangguan saraf seperti gangguan pendengaran dan penglihatan, maka pada pasien tersebut perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, CT Scan dan analisa cairan spinal.
Pengobatan
Pengobatan migren dilakukan dengan dua cara yaitu dengan obat dan tanpa obat.
1. Dengan Obat
Penderita migren yang ketika serangan terjadi tidak terlalu mempengaruhi aktifitasnya sehari hari cukup diberikan obat penghilang nyeri (analgetik) yang banyak dijual di warung warung. Walaupun demikian, penggunaan obat ini harus selalu memperhatikan aturan pakai yang tertera di bungkus obat tersebut guna mencegah hal hal yang tidak diingini.
Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan yaitu Acetaminophen (Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu aspirin dan non-aspirin. Yang termasuk ke dalam golongan NSAID non-aspirin antara lain ibuprofen dan naproxen. Beberapa jenis dari obat NSAID ini dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Selain untuk migren, obat NSAID juga digunakan untuk mengobati radang sendi, radang tendon dan lain lain.
Acetaminophen atau paracetamol bekerja di pusat nyeri otak untuk mengurangi rasa nyeri dan demam. Acetaminophenmempunyai efek samping yang sangat minim terutama pada lambung bila dibandingkan dengan obat NSAID. Meskipun demikian, bila digunakan secara serampangan dan melebihi dosis yang dianjurkan, acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati yang lumayan berat. Pada pasien yang suka minum alkohol,acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati walau diberikan pada dosis yang rendah. Kesimpulannya, selalulah membaca aturan pakai obat yang tertera di label obat untuk mencegah keracunan atau kelebihan dosis.
Obat NSAID mengurangi nyeri dengan cara mengobati reaksi inflamasi yang menyebabkan terjadinya nyeri. Obat ini disebut non steroid karena memang berbeda dari obat steroid walaupun sama sama mempunyai efek mencegah terjadinya reaksi inflamasi. Obat obat yang termasuk ke dalam golongan steroid(kortikosteroid) tidak dipergunakan karena mempunyai efek samping yang kurang bagus bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Efek samping ini tidak ditemukan pada obat NSAID.
Untuk mengobati sakit kepala, beberapa dokter menggunakan kombinasi antara aspirin, acetaminophen, dan kafein. Ketiga obat ini mempunyai efek sinergis untuk meringankan gejala sakit kepala.
Guna mendapatkan obat yang pas, terkadang dokter melakukan proses apa yang dinamakan trial and error. Hal ini disebabkan oleh karena sangat bervariasinya respon individu terhadap jenis obat yang diberikan. Banyak faktor yang mempengaruhi respon ini, nanti akan saya bahas di artikel yang lain.
2. Tanpa Obat
Pengobatan tanpa obat biasanya dilakukan untuk meringankan gejala migren dan untuk pencegahan. Relaksasi dapat mencegah timbulnya serangan migren bila dilakukan saat gejala pendahuluan. Namun tidur merupakan obat yang paling mujarab. Untuk mencegah timbulnya migren, pasien dapat dimotivasi untuk mengubah pola atau gaya hidup, seperti menghentikan kebiasaan merokok, menghindari makanan yang banyak mengandung tiramin seperti keju, yang mengandung nitrat tinggi seperti kacang kacangan. Penderita migren harus segera melakukan apa yang disebut pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan olah raga yang teratur.
Penyebab Migren
Penyebab migren adalah faktor faktor yang secara individual dapat menyebabkan terjadinya migren. Namun hanya sedikit dari penderita migren yang dapat mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya migren. Beberapa contoh faktor penyebabnya antara lain:
1. Mekanisme Tidur
Gangguan mekanisme tidur, misalnya tidur terlalu lama, kurang tidur, dan sering terjaga tengah malam, berhubungan erat dengan migren. Sehingga perbaikan dari mekanisme tidur ini akan sangat membantu untuk mengurangi frekuensi timbulnya migren.
2. Menunda Makan
Menunda makan dapat menyebabkan terjadinya migren oleh karena saat lapar terjadi pelepasan hormon yang berhubungan dengan stress dan penurunan kadar gula darah.
3. Cahaya
Cahaya yang terlalu terang dan intensitas perangsangan visual yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya migren. Sinar matahari, televisi dan lampu disko dilaporkan sebagai sumber cahaya yang menjadi faktor penyebab migren.
4. Kafein
Kafein terkandung dalam banyak produk makanan seperti minuman ringan, teh, cokelat, dan kopi. Kafein dalam jumlah sedikit akan meningkatkan kewaspadaan dan tenaga, namun bila diminum dalam dosis yang tinggi akan menyebabkan gangguan tidur, lekas marah, cemas dan sakit kepala.
5. Makanan dan Minuman
Anggur merah dipercaya sebagai penyebab terjadinya migren, namun belum ada cukup bukti yang mengatakan bahwa anggur putih juga bisa menyebabkan migren. Tiramin (bahan kimia yang terdapat dalam keju, anggur, bir, sosis, dan acar) dapat mencetuskan terjadinya migren, tetapi tidak terdapat bukti jika mengkonsumsi tiramin dalam jumlah kecil akan menurunkan frekuensi serangan migren. Penyedap masakan atau MSG dilaporkan dapat menyebabkan sakit kepala, kemerahan pada wajah, berkeringat dan berdebar debar jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar pada saat perut kosong. Fenomena ini biasa disebut Chinese restaurant syndrome. Aspartam atau pemanis buatan yang banyak dijumpai pada minuman diet dan makanan ringan, dapat menjadi penyebab migren bila dimakan dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama.
6. Hormon
Beberapa wanita yang menderita migren merasakan frekuensi serangan akan meningkat pada masa menstruasi. Bahkan ada diantaranya yang hanya merasakan serangan migren pada saat menstruasi. Istilah ‘menstrual migraine’ sering digunakan untuk menyebut migren yang terjadi pada wanita saat dua hari sebelum menstruasi dan sehari setelahnya. Penurunan kadar estrogen dalam darah menjadi biang keladi terjadinya migren.
Apa yang harus dilakukan penderita migren?
Individu yang menderita migren ringan dan jarang kambuh cukup meminum obat analgetik biasa. Sedangkan individu yang sering mengalami migren berat dan respon terhadap obat obatan juga rendah maka individu tersebut harus menghindari faktor penyebab dari migrennya dan memantapkan diri untuk mengubah gaya hidup.
Adapun yang sebaiknya dilakukan oleh penderita migren adalah:
• Tidur dan bangun pagi pada waktu yang sama tiap hari.
• Olahraga teratur.
• Jangan menunda makan
• Batasi konsumsi kafein.
• Kurangi stress dengan teknik relaksasi.
• Hindari cahaya terang dan berkedip.