http://sehat-ituindah.blogspot.com
MIMMA seorang calon ibu berusia 28 tahun merasa khawatir terhadap kehamilannya yang ketiga. Maklumlah, pada kedua persalinan terdahulu ia mengalami keguguran sehingga harus dikuret. Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa leher rahimnya lemah.
Inkompetensia Serviks
Dalam ilmu kebidanan, Inkompetensia Serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka di tengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar.
Panjang mulut rahim yang normal saat hamil adalah 2,5-4 cm. Mulut rahim yang lemah, atau inkompeten, akan memendek hingga kurang dari 2,5 cm, bahkan bisa sampai 1,5 cm. Kondisi ini jelas tidak mampu menahan janin hingga akhir masa kehamilan, karena kontraksi muncul jauh lebih awal. Akibatnya, janin berisiko lahir prematur.
Pada kehamilan yang normal, leher rahim harus selalu tertutup rapat sampai masa kehamilannya berakhir, yakni setelah mencapai 37-38 minggu. Kondisi ini biasanya baru akan terjadi pada saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua atau ketiga. Terbukanya leher rahim sebelum waktunya ini akan menyebabkan bayi lahir prematur dan juga mengakibatkan keguguran.
Penyebab Lemahnya Leher Rahim
Menurut dr Budi Wiweko SpOG (K), Divisi Imunoendokrinologi Reproduksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, wanita yang memiliki leher rahim lemah biasanya mempunyai sejumlah riwayat kesehatan tertentu. Misalkan:
- Pernah mengalami trauma pada serviksnya. Trauma ini misalnya karena pernah mengalami kuretase.
- Pernah mengalami kesulitan waktu proses persalinan sebelumnya sehingga mengakibatkan "kerusakan" pada rahimnya.
- Karena tindakan operatif tertentu seperti konisasi yakni tindakan mengambil sebagian mulut rahim hingga berbentuk cone (mengerucut). Dilakukan untuk terapi dan diagnosis bila dicurigai ada keganasan pada mulut rahim.
- Kelainan pada rahimnya, pernah hamil kembar, atau memiliki riwayat keluarga dengan kelainan yang sama pada leher rahimnya, maka kemungkinan besar menderita kelainan.
- Kelainan seperti rahim terlalu lemah tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan pada rahim seperti ini biasanya hanya mampu bertahan sampai akhir semester pertama saja, dan kemudian janin akan keluar.
- Kemungkinan juga bisa terjadi pada wanita yang pernah mengalami keguguran pada trimester ke-2 atau lebih dari 2 kali berturut-turut.
Gejalanya
Terbukanya leher rahim di tengah masa kehamilan umumnya ditandai dengan gejala seperti:
- Perdarahan. Yang paling umum dan sering terjadi ditandai dengan bercak-bercak sampai perdarahan hebat (volume darahnya cukup banyak).
- Terasa adanya beban yang sangat berat dan terpusat di bagian bawah perut.
Tindakan
Tindakan untuk mengatasi Inkompetensia Serviks yaitu dengan penjahitan mulut rahim yang dikenal dengan teknik Shirodkar Suture. Atau dikenal juga dengan cervical cerclage atau pengikatan mulut lahir. Cara ini bisa menghindari ancaman janin lahir prematur. Faktor keberhasilannya hingga 85 - 90 persen.
Tindakan ini biasanya dilakukan sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu dengan "mengikat" mulut rahim agar tertutup kembali sampai masa kehamilan berakhir dan janin siap untuk dilahirkan.
Tindakan "pengikatan" mulut rahim dilakukan dengan pembiusan lokal dan menggunakan benang berdiameter 0,5 cm, yang bersifat tidak dapat diserap oleh tubuh. "Jahitan" ini akan dilepas pada saat kehamilan mencapai usia 36-37 minggu, atau saat bayi sudah siap dilahirkan. Agar tindakan pengikatan berfungsi optimal, Anda harus puasa berhubungan intim dengan pasangan selama 1-2 minggu sampai ikatan cukup stabil.
Pengikatan ini umumnya akan dibuka setelah kehamilan mencapai 37 minggu, kehamilan cukup bulan sekitar 7 bulan, atau bila ada tanda-tanda melahirkan.
Sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar