Minggu, 30 Oktober 2011

Mengatasi Kulit Kering dan Gatal

Bissmillahirohmanirrohim... segalanya bermula dari niat, jika niat kita kuat dalam apapun itu, termasuk MENGOBATI PENYAKIT , dan memohon meminta kepada yang Kuasa , ingsaallah ALLAH mengabulkannya... Mohon di simak artikelnya, Tips Untuk mengobati Kulit Kering dan gatal.
Kalau hanya udara yang kering, mungkin tidak terlalu berat. Namun keringnya udara membawa dampak yang tak terhindarkan untuk kulit. Kulit yang semestinya “memerangkap” kelembaban tak dapat mempertahankan kelembaban tersebut karena udara sekitar yang sangat kering. Akibatnya, kelembaban di kulit segera “ditarik” udara sekitar. Jadilah kulit terasa kering, kasar, bahkan kadang gatal dan pecah-pecah. Yang kadang kita lakukan juga menambah parah keringnya kulit, misalnya mandi dengan air panas dan malas menggunakan body lotion.


Apa yang Menyebabkan Keringnya Kulit?
1. Udara yang kering
Kulit kering dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk yang telah dipaparkan di atas, yaitu menurunnya kelembaban udara terutama pada musim dingin.

2. Sering mencuci tangan dan cairan pembersih Rumah tangga
Faktor lainnya adalah pekerjaan yang mengharuskan seseorang sering mencuci tangan atau berkontak dengan air atau tanah. Dan salah satu contoh pekerjaan ini adalah ibu rumah tangga! Ya, ibu rumah tangga memiliki paparan yang tinggi terhadap air, cairan pencuci piring, cairan kimia untuk pembersih, dan lain sebagainya. Ibu rumah tangga juga harus sering mencuci tangannya saat mempersiapkan makanan, setelah mencuci piring, setelah membersihkan meja dan banyak lagi. Padahal cairan-cairan pembersih rumah tangga dan sabun cuci tangan ini adalah salah satu yang menambah keringnya kulit, terutama tangan.

3. Kebiasaan merokok
Penyebab yang lain adalah kebiasaan merokok. Zat-zat dalam rokok akan merusak jaringan yang membentuk elastisitas kulit sehingga kulit tampak lebih kering dan kasar. Jadi ada satu alasan lagi untuk tidak merokok, bukan?

4. Kurangnya konsumsi lemak
Benar, lemak memang dimusuhi banyak orang (terutama perempuan). Namun lemak dalam jumlah yang tepat dibutuhkan kulit untuk membentuk lapisan “penangkap” kelembaban.

5. Usia lanjut
Seperti diketahui bersama, fungsi organ tubuh akan berkurang sejalan bertambahnya usia. Pada usia lanjut, pembentukan zat elastisitas kulit akan berkurang.

6. Alergi atau kelainan kulit yang kronis
Alergi terhadap zat tertentu dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan kemerahan. Kelainan kronis seperti dermatitis yang dimiliki seseorang juga menjadikan kulit lebih kering dan lebih sensitif terhadap berbagai gangguan dari luar, termasuk udara kering.

7. Gatal dan Kulit Kering
Keringnya kulit dapat memicu munculnya masalah lain yaitu gatal. Kulit menjadi lebih mudah terasa gatal karena kelembaban yang juga merupakan pelindung kulit berkurang. Walaupun terdengar kecil, gatal dapat menjadi masalah besar jika sampai menyebabkan seseorang tak dapat beristirahat, menyebabkan merah-merah dan luka di kulit, atau bahkan infeksi.

Pencegahan dan Penanganan Sederhana
Dari keterangan singkat mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kulit kering dan gatal tersebut, pencegahan sederhana yang dapat kita lakukan sebenarnya cukup banyak.

1. Menjaga nutrisi
Yang pertama tentunya tetap menjaga gizi dalam makanan kita seimbang. Terutama air yang cukup (minimal 8 gelas sehari). Lemak dalam jumlah tepat dan makanan yang mengandung vitamin juga tak boleh dilupakan. Vitamin C membantu pembentukan zat yang berperan dalam elastisitas kulit. Selain itu, vitamin C dan E dikenal memiliki potensi antioksidan yang kuat untuk menangkal segala kerusakan yang dapat terjadi pada sel.

2. Mengatur kondisi tempat tinggal
Situasi di rumah dapat diatuir sedemikian rupa untuk mengurangi risiko kulit kering. Misalnya dengan tidak menggunakan pemanas ruangan berlebihan dan menjaga suhu konstan sekitar 68-750 Fahrenheit.

3. Memakai sarung tangan ketika mengerjakan
pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga juga sedapat mungkin dilakukan dengan melindungi kulit. Misalnya dengan menggunakan sarung tangan ketika mencuci piring. Jika sarung tangan dengan bahan karet (lateks) menimbulkan alergi, dapat digunakan sarung tangan vinyl.

4. Mandi yang “tepat”
Pencegahan lainnya yaitu dengan mandi menggunakan air “suam-suam kuku”, bukan air panas. Air yang suam-suam kuku suhunya tidak memiliki perbedaan ekstrim dengan suhu tubuh kita. Dan berendam adalah cara mandi yang lebih melindungi kelembaban kulit dibanding dengan pancuran (shower). Sabun yang digunakan saat mandi juga hendaknya dipilih yang lembut dan mengandung pelembab. Beberapa contoh merk yang dianjurkan di beberapa sumber adalah Dove, Cetaphil, atau Oil of Olay. Sabun yang mengandung deodorant tidak dianjurkan terutama pada kulit yang bukan hanya kering, tapi juga merah-merah. Mengeringkan tubuh tidak perlu dengan menggosok menggunakan handuk, melainkan cukup dengan menekan-nekan kulit dengan handuk sehingga kelembaban yang tersisa di kulit dapat dioptimalkan.
Satu saran lain mengenai mandi, yang mungkin akan membuat kening kita sebagai orang Indonesia berkerut, adalah mandi satu kali sehari sudah cukup untuk orang yang memiliki masalah kulit kering.

5. Menggunakan moisturizer/body-lotion
Dan segera setelahnya, gunakan pelembab (moisturizer) di seluruh tubuh untuk memerangkap uap air setelah mandi. Beberapa yang dianjurkan contohnya Cetaphil, Eucerin, atau Moisturel. Namun kendalanya memang pelembab-pelembab tersebut relatif mahal. Lalu bagaimana jika kita “tidak mampu” membeli pelembab yang banyak dianjurkan tapi mahal itu Menggunakan yang terjangkau pun boleh, dan jelas jauh lebih baik daripada tidak menggunakan pelembab sama sekali. Penggunaan pelembab dianjurkan tidak hanya setelah mandi, tapi juga sebelum tidur. Untuk yang mengalami masalah kulit tangan yang sangat kering dapat menggunakan sarung tangan katun tipis untuk mempertahankan kelembaban dan mencegah keinginan menggaruk.

6. Tidak menggaruk kulit yang kering
Menggaruk akan menyebabkan kulit lebih kering dan lebih gatal sehingga menjadi lingkaran setan. Kuku juga dijaga selalu pendek sehingga tidak melukai kulit jika menggaruk.

7. Kamar tidur dan pakaian
Untuk menjaga kelembaban kamar tidur, humidifier juga dapat digunakan. Selain itu, mungkin ada sebagian orang yang lebih nyaman menggunakan bahan pakaian dari katun dibanding wol atau akrilik. Wol atau akrilik lebih dapat menimbulkan gatal. Menggunakan sarung tangan saat beraktivitas di luar rumah juga dapat membantu menangani kulit kering

8. Menjauhi stress
Dan jangan dilupakan, gatal juga dapat dipicu oleh stres. Jadi menghindari stres juga merupakan strategi mencegah gatal.

Obat Gatal
Jika gatal cukup berat, obat seperti hidrokortison 1% (1% hydrocortisone) dapat digunakan. Obat ini dijual bebas. Namun penting diingat bahwa obat ini tak boleh digunakan terus menerus dalam jangka waktu lama karena dapat menyebabkan atrofi kulit (kulit seperti “mati”, terlihat mengkilap dan lebih rendah dari permukaan kulit sekitar). Satu sumber menyatakan batas 2 minggu, sementara sumber lain menyatakan batas 4 minggu.
Obat lain yang dapat mengatasi gatal adalah golongan antihistamin dengan beberapa contoh merk dagang , Chlortameton atau Benadryl. Antihistamin umumnya memiliki efek samping yang menyebabkan seseorang yang mengkonsumsinya tak boleh melakukan aktivitas-aktivitas tertentu seperti menyetir. Jadi jangan lupa untuk memperhatikan peringatan di kemasan obat !

Kapan Harus Menghubungi Tenaga Medis ?
Gatal yang sangat berat hingga menimbulkan luka atau menyebabkan jauh berkurangnya waktu istirahat harus ditangani lebih lanjut. Selain itu ada tanda-tanda infeksi yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan, adalah nyeri, bengkak, kemerahan, peningkatan suhu sekitar luka demam ( lebih dari 37,8 0 C atau 100 0 F ),pembengkakan kelenjar limf (getah bening), atau keluarnya nanah.

Disarikan dari beberapa sumber :
www.mywebmd.com,
www.ne.essortment.com, www.healthcare.mednet.ucla.edu,
www.aocd.org
Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar