Selasa, 28 April 2009

"Flu Singapura", Bukan Flu Tapi PTKM!

http://sehat-ituindah.blogspot.com
BARU-BARU ini kita dihebohkan perihal kabar flu Singapura yang menjangkiti beberapa balita di Depok. Dugaan bahwa flu ini dibawa dari orang yang baru pulang dari Singapura pun merebak. Akhirnya, tak sedikit yang menaruh kecurigaan pada beberapa orang yang baru pulang dari luar negeri.

"Jangan-jangan nih orang membawa virus!" Atau, beberapa dari Anda yang memiliki famili atau kerabat di Singapura, dilanda kecemasan karena mengganggap terjadi wabah flu di negara tetangga itu. Tak perlu panik dulu!

Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut

Istilah "Flu Singapura" sebenarnya adalah ciptaan media yang hanya ingin produknya laku belaka. Penyakit yang sebenarnya dalam dunia kedokteran adalah hand, foot, and mouth disease (hfmd) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (ptkm).

Istilah "flu singapore" muncul karena beberapa tahun lalu terjadi ledakan kasus akibat penyakit ini di Singapura. Karena gejalanya mirip flu, dan saat itu terjadi di Singapura (dan kemudian juga terjadi di Indonesia), banyak media cetak yang membuat istilah "flu singapore."

Penyebab PTKM

PTKM adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang disebut Coxsackievirus atau Enterovirus. Ini tidak parah dan tidak berkaitan dengan penyakit hewan yang disebut penyakit kaki dan mulut.

Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi pada musim panas. Kerap terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan dengan sanitasi yang kurang baik. Sering menimpa anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun), bisa juga orang dewasa.

Meskipun jarang, Coxsackievirus bisa menyebabkan penyakit lain yang berdampak terhadap jantung, otak, selaput otak (meningitis), paru-paru atau mata. Oleh karena itu, tetap harus waspada!

Penularannya melalui jalur fekal-pral (pencernaan) dan saluran pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja atau cairan vesikel (kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan).

Gejala

Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (faringitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti "flu" pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Lepuh kemerahan juga bisa muncul di tangan dan kaki. Pada bayi kadang-kadang terdapat di tempat popoknya dipasang. Lepuh biasanya berlangsung sampai 7-10 hari.

Bersih: Perlindungan Terbaik

Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara simtomatik saja berdasarkan keadaan klinis. Misalnya pemberian antiseptik di daerah mulut, parasetamol bila demam dan asupan nutrisi yang baik. Selain itu, pasien juga harus beristirahat cukup.

Pencegahan penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan (higiene dan sanitasi) lingkungan maupun perorangan. Cara yang paling gampang dilakukan adalah membiasakan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air khususnya sehabis berdekatan dengan penderita, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi. Jangan lupa juga cuci tangan sebelum makan, setelah ke kamar mandi, sesudah mengganti popok atau setelah berganti pakaian kotor.
Sumber: okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar