Rabu, 13 Februari 2008

BAYAM

Sering dihubungkan dengan tokoh kartun Popeye. Dalam cerita ini, bayam berfungsi untuk menambah kekuatan Popeye. Jika dilihat dari kandungannya, ternyata memang benar kalau bayam dapat menjadi sumber kekuatan. Lantas, apa saja kandungan dalam bayam dan bagaimana cara mengolahnya? Bayam (spinacea oleracea) adalah tumbuhan yang berasal dari Amerika dan New Zealand. Tetapi karena mudah tumbuh di mana saja, kini bayam sudah sangat dikenal di Indonesia. Bila di negara kita bayam telah dikonsumsi secara luas sebagai salah satu sayuran dengan berbagai cara pengolahannya misalnya ditumis, dibuat sayur urap, sayur bening, sayur bobor dan sebagainya, maka di Eropa dan Australia, pada awalnya tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman hias yang banyak dijumpai di sudut-sudut kota. Barulah sekitar tahun 1960-an, penduduk Australia mulai melirik bayam sebagai salah satu bahan makanan yang ternyata memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Sayuran ini memang terlihat sangat sederhana. Tapi tahukah Anda bahwa bayam memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap dan penting untuk tubuh kita? Selama ini, bayam sebagai salah satu jenis sayuran hijau yang secara luas dikenal kaya akan serat, vitamin, beta karoten, berbagai mineral termasuk zat besi, ternyata juga memiliki kandungan protein yang tinggi pada daun maupun bijinya. Sayuran ini tak cuma sedap dimasak. Bila diolah secara sehat dan dikonsumsi secara teratur, beberapa penyakit dapat dicegah, bahkan diobati. Menurut Marzuki Iskandar, STP, MTP, Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Depkes RI Jakarta II, kandungan mineral dalam bayam cukup tinggi, terutama Fe yang dapat digunakan untuk mencegah kelelahan akibat anemia. Karena kandungan Fe dalam bayam cukup tinggi, ditambah kandungan Vitamin B terutama asam folat, zaman dahulu bayam dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan melahirkan. Baik mineral Fe atau asam folat berhubungan dengan produksi darah sehingga saat melahirkan, persediaan dalam tubuh cukup. Karena seperti yang kita ketahui, melahirkan akan mengeluarkan sangat banyak darah dan memungkinkan sang ibu kehabisan darah. Selain itu bayam juga baik dikonsumsi oleh wanita pada saat haid. Tak hanya itu, kandungan asam oksalat dan asam folat juga membuat sayur bayam dapat membantu mengatasi berbagai macam penyakit. Misalnya mengobati eksim, asma, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala dan rambut, menurunkan kadar kolesterol, serta mencegah sakit pada gusi. Tetapi manfaat yang besar adalah untuk mengobati rasa lesu, letih, dan kurang bergairah sebagai tanda kurang darah atau anemia. Bayam juga sangat baik sebagai sumber protein, terutama asam amino. Bayam juga sangat baik sebagai sumber protein, terutama asam amino. Bayam memiliki asam amino yang sangat penting untuk pembentukan otak. Jadi, jika dilihat dari komposisi proteinnya, bayam sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Dari segi lemak, kolesterol dalam bayam nol, artinya bayam aman untuk dikonsumsi sebanyak apapun tanpa ada pengaruh kolesterol. Lemak yang terdapat dalam bayam juga termasuk lemak yang jenisnya baik, yaitu lemak tak jenuh. Vitamin dalam bayam sangat penting, misalnya vitamin A yang bagus untuk mata serta mempertahankan daya tahan tubuh, sehingga orang tak mudah terserang penyakit. Vitamin C dan E untuk antioksidan sehingga bagi yang rajin mengkonsumsi bayam, bisa memiliki kulit yang halus. Selain itu, antioksidan juga mampu mencegah radikal bebas. Kemudian posfor dapat dimanfaatkan untuk pembentukan tulang dan gigi. Kandungan Negatif Dapat kita lihat bahwa bayam sangat lengkap, mulai dari gizi makro, karbohidrat, protein sampai dengan zat gizi mikro. Meski begitu yang harus diperhatikan, dalam bayam juga terdapat kandungan senyawa kimia yang bersifat negatif, yaitu asam oxalate. Kandungan ini dapat menurunkan penyerapan beberapa kandungan zat gizi yang ada pada bayam seperti Fe, sehingga Fe hanya dapat diserap sebanyak 53 persen dan kalsium sebanyak 5 persen. "Tetapi hal itu dapat diatasi," kata Marzuki. Caranya, sebaiknya bayam dikonsumsi setelah lebih dari lima jam atau dihangatkan karena akan menyebabkan asam oxalat larut. "Jangan dikonsumsi setelah lebih dari lima jam atau dihangatkan karena akan menyebabkan asam oxalat lebih banyak keluar," jelas Marzuki. Mengapa bayam tak boleh dikonsumsi lebih dari lima jam? "Karena bayam juga mengandung zat Nitrat (NO3). Kalau teroksidasi oleh udara, maka akan menjadi NO2 (nitrit). Nitrit adalah senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau, dan bersifat racun bagi tubuh manusia," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar