Tempe sebagai makanan tradisional Indonesia kaya akan protein vitamin, mineral dan beberapa antioksidan yang dapat mencegah oksidasi lemak dalam tubuh. Penelitain ditujukan untuk menggali komponen bioaktif pada tempe yang berperan sebagai antioksidan. Penelitain dilakukan menggunakan tikus jenis wistar, dengan pemberian pakan variasi protein tepung tempe dan kasein. Pakan terbagi menjadi 5 kelompok. Pada akhir percobaan diambil darah dan hatinya kemudian dilakukan analisa kadar Malondaldehid (MDA) dan aktivitas enzim Superoksida Dismutase (SOD). Hasil analisa MDA dan SOD menunjukkan perbedaan yang nyata antara tikus dengan diet protein tempe 100% dan tikus dengan diet protein kasein 100%. Aktifitas enzim yang tinggi disebabkan oleh konsumen Cu yang cukup dalam tempe. Cu berfungsi sebagai kofaktor dan regulator. Penurunan kadar MDA selain disebabkan oleh aktifitas enzim kemungkinan juga oleh antioksidan dalam tempe yang dikonsumsi. Anna Kurniangingsih, Mary Astuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar