Kamis, 04 Maret 2010

Kulit Balita Bersisik Akibat Tidak Bisa Berkeringat

Kulit Balita Bersisik Akibat Tidak Bisa BerkeringatSejak lahir Song Sheng, balita berusia 14 bulan tak memiliki pori-pori. Akibatnya balita asal China itu tidak bisa mengeluarkan panas keringat tubuhnya melalui kulit yang lama kelamaan membuat kulitnya menjadi bersisik seperti ikan.

Song Sheng memang memiliki kondisi fisik yang berbeda dengan bayi seusianya. Karena kulitnya yang bersisik Song Sheng dijuluki sebagai 'Anak Ikan' oleh masyarakat di wilayahnya.

Song Sheng yang berasal dari Jinhu, daerah Timur China diduga mengalami kondisi genetik yang langka. Penyakit ini menyebabkan dirinya tidak bisa mendinginkan suhu tubuhnya sendiri. Kulit Song Sheng mulai bersisik beberapa hari setelah kelahirannya.

Dokter mengungkapkan hal ini disebabkan ia tak dapat berkeringat atau tidak bisa mengeluarkan panas dari dalam tubuhnya melalui kulit, sehingga lama kelamaan kulitnya berubah menjadi sisik. Dokter mengungkapkan bahwa penyakit yang dialami Song Sheng dikenal dengan istilah Lamellar ichthyosis.

Untuk mengontrol suhu tubuhnya, orangtuanya meletakkan Song Sheng di kamar mandi es. "Ia mengalami kesakitan sepanjang waktu, jika kita tidak mendapatkan es yang cukup maka badannya akan mengalami demam," ujar sang ayah, Song Dehui, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (3/3/2010).

Sang ayah menuturkan bahwa anaknya bisa diobati tapi tidak sampai sembuh total, namun keluarga tetap mengharapkan adanya suatu keajaiban atau ditemukannya obat yang dapat menyembuhkannya.

Seperti dikutip dari Dermatology.cdlib, penyakit Lamellar ichthyosis adalah kelompok penyakit heterogen genetik akibat kelainan keratinisasi (proses protein di jaringan kulit tanduk) pada kulit resesif autosomal.

Angka kejadian untuk penyakit ini sama antara laki-laki dan perempuan serta diperkirakan terjadi pada 1 dari 300.000 kelahiran.

Ciri klasik dari LI adalah timbulnya sisik yang besar, gelap dan merupakan salah satu spektrum fenotip dari ichthyosis autosom resesif bawaan.

Jika sisik yang muncul halus dan berwarna putih merupakan tanda dari nonbullous congenital ichthyosiform erythroderma (NBCIE). Rata-rata pasien memiliki bentuk LI yang relatif ringan dengan sisik kecil dibagian tangan dan kaki, tapi ada juga yang parah dengan munculnya sisik diseluruh tubuh.

Sekitar setengah dari kasus LI diakibatkan oleh mutasi transglutaminase-1 (TGM1) pada kromoson 14q11. Pasien LI biasanya lahir dalam kondisi terbungkus selaput transparan collodion, yang nantinya akan diganti selama bulan pertama kehidupan.

Selain itu seringkali diamati adanya jaringan parut alopecia di sekitar pinggiran kulit kepala serta mengalami intoleransi panas yang terjadi akibat tersumbatnya saluran keringat oleh sisik-sisik yang muncul. Pasien LI cenderung lebih mungkin untuk mengembangkan palmoplantar keratoderma, pseudoainhum dan distrofi kuku.

Hingga kini penggunaan emmolients tetap menjadi dasar dalam pengobatan untuk pasien LI, meskipun penggunaan pada anak-anak masih terbatas karena berisiko terjadi iritasi kulit serta risiko penyerapan sistemik.

Formulasi khusus antara asam laktat dan Propylene glycol yang berbasis lipofilik telah terbukti efektif dalam mengurangi lapisan sisik yang ada.
[health.detik.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar