Sabtu, 13 Februari 2010

Terlalu Semangat Bercinta, Awas Mr. P Patah

Terlalu Semangat Bercinta, Awas Pada dasarnya "Mr. P" berbentuk seperti bumerang. Sama seperti Anda tidak dapat melihat akar pohon beringin di dalam tanah, Anda pun tidak bisa melihat akar dari "Mr. P" Anda yang terselip di dalam panggul dan menempel pada tulang pubis. Fakta apa lagi yang disimpan “adik kecil” Anda ini?

Sejak dilahirkan, pria sudah berteman sangat akrab dengan "Mr. P". Hingga para peneliti membuktikan kenyataan menarik seputar "Mr. P", pria sepertinya tidak bisa mengenal karakteristik “senjata”-nya ini. Berikut dua fakta tentang "Mr. P", seperti dilansir Webmd.

Perubahan ukuran "Mr. P" saat ereksi
Di antara manusia, tidak ada hubungan yang konsisten antara ukuran "Mr. P" saat “lemah” dengan panjang "Mr. P" saat ereksi. Dalam sebuah studi yang dilakukan terhadap 80 pria, para peneliti menemukan bahwa perubahan kondisi "Mr. P" “lemah” hingga ereksi cenderung bervariasi, tapi setidaknya kurang dari seperempat inci hingga 3,5 inci panjangnya.

Anda dapat mengasumsikan bahwa pria dengan "Mr. P" besar jauh lebih besar saat ereksi, dan pria dengan "Mr. P" kecil bisa mengejutkan Anda dengan perubahan ukurannya saat ereksi. Sebuah analisis pada ribuan pengukuran yang dilakukan oleh peneliti seksualitas, Alfred Kinsey menunjukkan fakta bahwa "Mr. P" kecil cenderung bertambah dua kali lipat dari ukuran normalnya saat ereksi.

"Mr. P" yang bertambah besar tidak terlalu banyak dikenal dengan istilah "show-er” sedangkan "Mr. P" yang bertambah sangat besar dikatakan “grower”. Keduanya bukanlah istilah medis, dan tidak ada batasan ilmiah, "Mr. P" seperti apa yang digolongkan pada keduanya.

Data Kinsey menunjukkan bahwa sebagian besar "Mr. P" tidak secara ekstrim menjadi “show-er” ataupun “grower”. Karena ereksi, 12 persen pria bertambah sepertiga atau kurang dari total panjang dan sekira 7 persen panjangnya bertambah dua kali lipat.

"Mr. P" bisa patah
"Mr. P" tidak punya tulang, tapi Anda bisa mematahkannya. Kok? Kondisinya disebut "Mr. P" patah atau retak, dan ini bukanlah luka yang terlihat.

“Saat terjadi, ada sebuah letupan atau bunyi yang terdengar,” kata Drogo Montague MD, urologis pada Cleveland Clinic.

Kemudian, warna "Mr. P" menjadi hitam dan biru dengan rasa sakit luar biasa. "Mr. P"patah jarang terjadi dan secara tipikal terjadi pada pria lebih muda karena ereksi mereka cenderung sangat sukar.

Cara menghindari "Mr. P" patah, jangan gunakan "Mr. P" dengan cara terlalu kasar. Penyebab "Mr. P" bisa patah, secara umum, kata Montague, adalah saat pria “menusuk” terlalu keras dan cepat selama ajang bercinta, dan “menabrak” tulang pinggul pasangan. "Mr. P" patah juga bisa diakibatkan oleh aksi terlalu liar pasangan saat ngeseks dalam gaya woman on top.

Sementara itu, sindrom Peyronie adalah kondisi yang cenderung terjadi pada pria paruh baya. Montague menjelaskan, ereksi pria paruh baya mungkin tidak sulit, tapi tetap butuh usaha keras untuk mencapai klimaks.

Di sisi lain, kalau "Mr. P" “menelikung” terlalu banyak selama bercinta, akan terbentuk jaringan bekas luka. Dan akumulasi jaringan parut memberikan kelengkungan "Mr. P" yang tidak normal.

Bagaimanapun, tidak semua "Mr. P" bengkok adalah masalah. “Terdapat banyak keberagaman tentang seperti apa kondisi "Mr. P" normal itu,” tuturnya
[okezone.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar