Mati Mendadak Setelah Olahraga. Aktor sekaligus politisi Partai Demokrat Adjie Massaid menghembuskan nafas terakhir usai bermain futsal dan sebelum2nya seniman Betawi Benyamin S dan pelawak Basuki meninggal saat bermain bola. Begitu bahaya kah hingga dapat berakibat mati mendadak setelah olah raga ?
Olah raga tidaklah berbahaya, bahkan dianjurkan minimal melakukan gerak badan secara teratur guna mengurangi penyakit kardiovaskular. Namun, tidak sedikit orang yang justru terkena serangan jantung setelah berolahraga. Serangan jantung yang timbul usai berolahraga itu, menurut dr.Grace Tumbelaka, Sp.OK, biasanya terjadi pada orang yang punya risiko penyakit jantung atau pada mereka yang jantungnya tidak terlatih namun nekat berolahraga.
"Coba perhatikan orang-orang yang mengalami kematian mendadak itu, biasanya mereka sudah tidak muda lagi dan karena kesibukannya tidak bisa menyempatkan olahraga secara rutin," papar dr.Grace, ahli kedokteran olahraga yang dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, setiap olahraga permainan, seperti basket, sepak bola, tenis, atau futsal, memiliki sifat yang hampir sama. "Yang menyebabkan serangan jantung adalah karena jantungnya tidak terlatih. Kalau seseorang sudah biasa olahraga sejak muda, tidak terputus dan rutin dilakukukan tiga kali seminggu, maka mengalami efek akibat olahraga lebih kecil," katanya.
Karena itu, ia menyarankan agar setiap orang yang sudah berusia 40 tahun melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menentukan jenis latihan yang tepat. "Di usia ini rata-rata orang punya risiko penyakit jantung," imbuhnya.
Grace menambahkan, setiap tahapan usia memiliki tingkat latihan dan porsi tersendiri, terutama intensitasnya.
"Saat berolahraga, kebutuhan jantung akan oksigen meningkat dan jantung akan memompa lebih keras lagi. Jika sebelumnya sudah ada sumbatan di pembuluh darah, ini bisa membuat kebutuhan oksigen jantung tidak tercukupi," kata dokter yang pernah menangangi tim Pelatnas PBSI ini.
Untuk mereka yang telah berusia paruh baya, pemeriksaan prepartisipasi wajib dilakukan. "Pemeriksaan ini sekarang baru dilakukan para atlet, padahal ini bisa dilakukan semua orang untuk menentukan jenis olahraga yang tepat," paparnya.
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, olahraga seharusnya dilakukan dengan tepat dan diawasi sehingga tidak berlebihan. Sehingga resiko mati mendadak setelah olah raga dapat berkurang.
[kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar