http://sehat-ituindah.blogspot.com
KERUSAKAN gigi bisa menghampiri siapa saja tanpa batasan usia. Selain pola makan yang ceroboh, kurangnya asupan mineral dan kalsium juga bisa menjadi pemicunya.
Gigi sehat, kuat, rapi, dan putih adalah impian setiap orang, siapa pun dia. Gigi bisa membuat seseorang semakin percaya diri.
Demikian pula dengan gigi yang tidak sempurna, seseorang bisa dengan mudah kehilangan rasa percaya diri. Apalagi jika harus berbicara atau bertatap muka dengan relasi secara langsung.
Demikian pentingnya gigi dari segi estetika maupun kesehatan sehingga membuat banyak orang melakukan cara apa pun untuk mendapatkan gigi yang rapi dan sehat. Namun, tentu saja tidak semua orang beruntung memiliki gigi yang indah. Banyak hal bisa menjadi penyebab rusaknya gigi. Misalnya kurangnya asupan mineral dan kalsium, bisa menyebabkan gigi keropos. Tidak menggosok gigi ketika hendak tidur bisa menyebabkan berkembangnya kumankuman yang merusak gigi.
Salah satu kerusakan gigi yang paling sering dialami masyarakat di negara-negara berkembang adalah pengeroposan gigi. Pada banyak kasus adalah gigi bisa rapuh atau mudah keropos meski rajin menyikat gigi dan menjaga makanan. Konon kondisi ini berhubungan dengan sifat bawaan atau faktor keturunan. Gigi juga merupakan pintu masuk seluruh kuman-kuman dan bakteri dari luar tubuh. Karena itu, menjaga kesehatan mulut dan gigi sangat penting untuk mencegah semakin berkembangnya kuman dan bakteri yang telah masuk. Itu pula yang menyebabkan banyak orang sering mengalami berbagai keluhan pada gigi, misalnya gigi berlubang ataupun gusi berdarah.
Gigi keropos lebih banyak terjadi bukan karena kuman atau bakteri. Namun, karena mineral dan kalsium yang tidak tercukupi, dan sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Pada anak-anak umumnya terjadi saat mereka masih memiliki gigi susu. Kasus yang sering ditemukan pada anak-anak, gigi keropos disebabkan banyaknya plak yang menumpuk akibat sisa susu yang menempel pada gigi.
Anak-anak yang suka memakan makanan yang manis-manis atau permen, diperparah dengan kurangnya perhatian orangtua pada kebersihan gigi si kecil, menyebabkan gigi menjadi mudah berlubang bahkan keropos. Gigi susu yang keropos ini, nantinya masih bisa diganti dengan gigi tetap. Hanya saja pada beberapa anak yang telah mempunyai gigi tetap, ada kemungkinan pula mengalami pengeroposan gigi meski rajin sikat gigi.
"Pada anak-anak pengeroposan gigi bisa terjadi karena faktor makanan. Namun, pada orang dewasa lebih dominan disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium dan mineral," kata drg Kurniawan Abdi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), beberapa waktu lalu.
Sementara secara struktur, dia menyebutkan, gigi terdiri atas mahkota gigi, akar gigi, dan leher gigi yang ditutupi gusi. Semua bagian rongga mulut tersebut, apabila tidak dipelihara dengan baik akan mudah terserang penyakit. Terjadinya gigi keropos, secara kedokteran disebut dengan radang gigi (gangraena pulpa) atau pulpitis.
Kurniawan mengatakan, pengeroposan ini terjadi akibat kerusakan pada struktur gigi yang berdampak pada email (lapisan keras yang melindungi gigi) dan lapisan terluar dari gigi, yang terus menjalar pada lapisan dentin dan pulpa.
"Secara umum, gigi keropos bisa terjadi akibat beberapa sebab. Timbunan plak dari makanan dan kurang asupan kalsium dan mineral. Pada sebagian orang, gigi keropos juga bisa disebabkan faktor keturunan," sebutnya. Gigi keropos banyak pula disebabkan plak yang tidak dibersihkan. Plak itu akan menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut akan mengeluarkan zat yang bersifat asam.
Plak terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, seperti gula dan makanan yang mengandung perekat, seperti roti, sereal, susu, soda, kue, atau permen yang tersisa pada gigi. "Bakteri yang tinggal di dalam mulut akan mencerna makanan-makanan ini, dan mengubahnya menjadi acid atau asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan air liur yang menyatu pada plak, akan menempel erat pada gigi," katanya.
Asam yang dikeluarkan plak, lama-kelamaan akan mengikis lapisan lembut email pada gigi, dan menyebabkan timbulnya lubang pada gigi yang disebut calvities atau caries. Kekeroposan terjadi akibat zat asam yang menghancurkan jaringan lunak pada gigi tersebut. Plak yang tidak dibersihkan, lama-kelamaan bisa menjadi karang gigi. Bila kondisi ini dibiarkan, kerusakan ini akan terus menjalar ke bagian dentin dan pulpa.
Bila kerusakan sudah mengenai dentin dan pulpa, apalagi bila sudah mengenai saraf gigi, akan menyebabkan gigi membusuk dan matinya saraf pada gigi. Bila saraf gigi mati, maka lambat laun gigi akan runtuh sedikit demi sedikit dan menyebabkan gigi menjadi keropos. Matinya saraf gigi, juga berarti hilangnya fungsi gigi. "Kekurangan asupan mineral bisa terjadi karena meminum air yang tidak mengandung mineral, misalnya meminum air hujan yang dimasak," katanya.
Di lain pihak, gigi keropos pada anak-anak, bisa juga terjadi akibat adanya faktor keturunan. Seorang ibu yang mempunyai gigi keropos, kemungkinan anaknya juga mengalami gigi keropos. Itu karena gen yang ikut terbawa pada bayi, bisa jadi gen yang kurang mengandung mineral dan kalsium dan menyebabkan anak juga mengalami kekurangan kalsium.
"Sangat penting bagi ibu hamil untuk banyak mengonsumsi kalsium dan mineral agar bayi yang lahir tidak memiliki kerusakan gigi bawaan," pungkasnya.
Selain bahaya keropos, bila tak dirawat dengan baik, gigi juga akan menjadi sumber penyakit. Bukan lagi sakit gigi, tapi beberapa penyakit berbahaya pun siap mengintai dan bisa menyebar dari gigi yang tidak bersih dan sehat. Untuk itu, perawatan gigi menjadi hal mutlak untuk menjaga kesehatannya. Banyak cara untuk menjaga kesehatan gigi. Menyikat gigi adalah cara perawatan yang paling mudah. Saat yang tepat untuk menyikat gigi adalah sesudah makan dan sebelum tidur.
Usahakan menyikat gigi sebelum tidur untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang kelak akan berubah menjadi asam dan akan merusak gigi Anda.
Sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar